Politisi Tua Sibuk Antre, Gendong Dua Bocah Istana…

Info grafis Jokowi digambarkan menyuruh anaknya naik kuda bersama Prabowo yang dikaitkan pencalonan anaknya dalam Pilpres 2024. Foto: WAGroup Saling berbagi info

by Faizal Assegaf *)

semarak.co-Drama memalukan. Di emparan Istana, kawanan politisi tua membongkok dihadapan dua bocah politisi karbitan politik dusta. Bergantian memuja, memoles dan menggendong Kaesang dan Gibran. Para Ketum Parpol berbaris dan berebut lezatnya restu kekuasaan.

Bacaan Lainnya

Rakyat menyindir, betapa bodoh dan hinanya perilaku politik hipokrit. Terperangkap di gelapnya gorong-gorong demokrasi. Di kandang banteng, ibu Megawati berusaha menahan emosi. Terpaksa memilih bungkam, kaku dan galau. Terpasung mengintip akrobat Kaesang dan Gibran.

Manuver petugas partai menusuk banget. Beberapa politisi PDIP berusaha tampil menghibur hati Bu Mega. Pura-pura tenang menghadapi pesta pora politik Jokowi dan Prabowo. Sementara Kaesang dan Gibran tertawa puas.

Seolah menegaskan bapak, paman, ibu, mantu dan kedua putera presiden adalah majikan. Semua aturan, moral dan etika ditabrak. Begitulah arogansi politik nepotisme jelang Pilpres 2024. Komplotan politisi tua dari latar belakang Ketum Parpol, pakar hukum, mantan presiden, konglomerat dll, dipasung ketakutan.

Terkesan menjadi hamba sahaya dihadapan keperkasaan Jokowi. Mereka kompak memuji Gibran, mengklaim dia politisi muda dan pantas jadi Cawapres. Sementara jutaan kaum muda cerdas dan berprestasi tersingkir secara culas. Karena mereka bukan anak presiden.

Tak hanya itu, MK dituding jadi Makamah Keluarga, diperkosa adik ipar presiden, bebas otak-atik pasal demi hajat ponakan. Tampak negara berubah jadi kebun binatang: Yang kuat yang berkuasa. Suguhan drakor…Ketum Parpol dan pakar hukum pro Istana, bersekutu dalam kejahatan bernegara…

*) kritikus

 

sumber: WAGroup HIMPUNAN AKTIVIS MASJID (postSelasa30/10/2023)

Pos terkait