Selamat, Presiden Tiga Periode

Screenshot Oleh Laksma TNI Ir. Fitri Hadi SMAP. Foto: majalahforum

Oleh Laksma TNI Ir. Fitri Hadi S, MAP *)

semarak.co-Inilah strategi. Strategi memenangkan peperangan. Pertempuran pertama menggagalkan Anies Rasyid Baswedan rupanya gagal, Anies dengan pasangannya Gus Imin melenggang ke KPU sebagai calon Presiden pada Pemilu 2024.

Bacaan Lainnya

Lalu Presiden 3 periode berhasil juga dikalahkan. Perpanjangan masa jabatan dan atau penundaan pemilu lagi-lagi berhasil dikalahkan. Bukan Jokowi namanya kalau mengambil Langkah mundur. Perang harus dimenangkan.

Inilah pertempuran terakhir, inilah Last Battle, pertempuran terakhir dari beberapa kali pertempuran ala Jokowi untuk tetap berkuasa dengan memasang pasangan calon presiden ketiga Prabowo – Gibran.

Jadi, yang kita saksikan kali ini bukan skenario besar atau scenario apapun dan siapapun, tapi ini strategi memenangkan peperangan, peperangan merebut kekuasaan. Memenangkan peperangan kali ini penting, amat penting karena siapapun presidennya nanti, Pasca Pemilu Presiden 2024, tidak ada satupun yang bisa menjamin nasib dirinya kelak.

Hanya kepada anaklah, tentunya anak yang sholeh dapat dijadikan tempatnya bergantung kelak. Pertempuran kali ini menjadi begitu seru. Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto telah sama sama menyatakan akan meneruskan Jokowi. Mereka berdua terlanjur menjadi Sintesa Jokowi.

Maka tidak heran satu sama lain tidak akan saling mengalah, tapi mereka Ganjar – Mahfud dan Prabowo – Gibran akan saling mengalahkan. Mereka akan saling piting, bukan merangkul tentunya. Bahkan mungkin saja mereka akan saling bantai karena pada hakekatnya kedua pasangan ini berasal dari satu kandang, All Jokowi Mens.

Mereka masing masing tahu kelebihan dan kelemahan lawan satu kandangnya. Diuntungkankah pasangan AMIN dari koalisi perubahan dengan pertempuran kali ini? Tidak! Pemilu 2024 hanyalah suatu proses. Siapa yang memegang kendali, itulah yang paling menentukan ke mana proses itu dibawa.

Bagaimana Gibran bisa menjadi calon wakil presiden adalah proses, maka bagaimana Prabowo – Gibran bisa memenangkan Pemilu 2024 juga adalah proses, tinggal siapa yang memegang kendali Pemilu 2024. Pemilu curang? Itulah hasil dari proses. Inilah hebatnya negeri ini.

Di tengah pertandingan yang sedang berlangsung, peraturan pertandingan bisa saja berubah. Tidak urusan itu masalah etika, moral, akal sehat atau tidak sehat maupun tetek bengek lainnya. Ambisi berkuasa mengalahkan segalanya.

Masih ingat pemilu tahun 2019? Jokowi tentu tahu betul, siapa Prabowo Subianto dan bagaimana memanfaatkannya dan mengendalikanya untuk kepentingannya. Wakil Presiden kali ini nantinya bukan sekedar ban serep, tapi robot cerdas yang dikendalikan pemiliknya.

Bila pada pemilu tahun 2019 sebanyak 894 orang petugas KPPS mati dan 5.175 petugas mengalami sakit bisa saja terjadi di negeri ini, apalagi presiden yang saat ini telah berusia 72 tahun.

Belum lagi pernyataan-pernyataan banyak pihak, tidak peduli dari kalangan mereka sendiri bahwa Gibran mempunyai kelebihan dibanding orang sebayanya, dan ditambah kehebatan bapaknya, itulah yang menjadikan Presiden tiga Periode.

Sekarang berpulang kepada rakyat Indonesia, apakah ingin Presiden 3 presiden periode atau meneruskan sakitnya saat ini? Meneruskan sakitnya hidup ini adalah membiarkan calon pemimpin yang akan meneruskan pemerintahan saat ini.

Kawal pemilu ini dengan seksama, jangan ada celah terjadinya kecurangan sedikitpun dan pilih pasangan Amin karena kepada merekalah gagasan perubahan akan dilakukan. (*)

*) Dewan Pakar PKS

 

sumber artikel: majalahforum.com, 25 Oktober 2023 di WAGroup BUSINESS EDUCATION CLUB (postRabu25/10/2023/)

Pos terkait