Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam menilai bahwa Prabowo-Gibran menjadi pasangan paling dinanti rival politik Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Namun rupanya pasangan Prabowo-Gibran, nilai Umam, memiliki cukup banyak kelemahan.
semarak.co-Salah satu kelemahan dari pasangan Prabowo-Gibran adalah politik dinasti. Selain itu, bakal muncul tudingan penyalahgunaan kekuasaan untuk mengatur kehakiman, celah kontroversi mekanisme legal-formal atas implementasi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) hingga kebencian PDIP kepada keluarga Jokowi.
Umam menilai hal ini membuka ruang bersatunya PDIP dan Koalisi Perubahan di putaran kedua pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Jika Prabowo memaksa memilih Gibran dan tidak berani untuk mengambil nama lain, Prabowo berpeluang terjebak dalam killing ground.
“Dia akan menjadi sasaran tembak yang terbantai di tangan kompetitor, rival politik dan kekuatan civil society yang tegas menolak praktik nepotisme dan politik dinasti,” kata Umam, Ahad (22/10/2023) dilansir republika.co.id, Ahad 22 Oct 2023 14:16 WIB.
Ia mengingatkan, capres Anies Baswedan dan Ganjar menimbang variabel Nahdlatul Ulama (NU) sebagai entitas kekuatan politik dalam memilih cawapres mereka. Maka itu, Umam merasa, Prabowo sebaiknya turut mempertimbangkan variabel NU sebagai cawapres.
Jika Prabowo-Gibran berlayar, kemungkinan mereka kesulitan menjelaskan ke kiai, santri, dan ponpes. Sebab, Prabowo-Gibran tidak representasikan kaitan langsung dengan entitas-entitas kultural maupun struktural NU. Prabowo akan kehilangan kekuatan di Jawa Timur yang dipercaya penentu kemenangan.
Walau kuat di Jawa Barat dan Banten untuk tampil kompetitif Prabowo perlu cawapres yang memiliki kekuatan teritorial di Jawa Timur. “Dalam konteks ini, alternatif nama yang perlu dipertimbangkan adalah Erick Thohir dan Khofifah Indar Parawansa,” ujarnya.
Tapi, Dosen Universitas Paramadina itu menilai, Erick kader naturalisasi NU yang realisasi dukungan Nahdliyyinnya agak dipertanyakan. Maka itu, alternatif pilihan cawapres bagi Prabowo Subianto bisa jadi Khofifah.
Apalagi, jika nama Khofifah didukung penuh Partai Demokrat dan Partai Golkar yang kian mencoba realistis untuk tidak mengajukan Airlangga. Jika itu dilakukan, Prabowo bisa lepas dari jebakan permainan politik. “Serta, tampil lebih kompetitif saat bertarung melawan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin,” ujar Umam yang Direktur Eksekutif Indostrategic.
Di bagian lain Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan, sebenarnya pencawapresan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 berawal dari wacana Jokowi 3 periode.
Namun wacana perpanjangan 3 periode Jokowi itu, ditolak publik dan muncullah endorsment Jokowi ke sejumlah calon hingga berujung ke anaknya sendiri Gibran Rakabuming Raka.
“Dimulai dari 3 Periode, perpanjangan periode, ditolak publik, lalu muncul-lah endorsement ke Ganjar, lalu juga ke Prabowo, berujung ke anaknya sendiri….” kata Yunarti di akun X (Twitter) nya, @yunartowijaya, Sabtu (21/10/2023).
“Ini memang bukan ttg memilih Ganjar atau Prabowo, ini ttg mencari formula agar dirinya tetap berkuasa…,” ujar Yunarto seperti kemudian dilansir dilansir wartakotalive.com, Minggu, 22 Oktober 2023 07:26 WIB.
Sebelumnya Yunarto mencuit logika aneh Jokowi yang sepertinya mendukung Prabowo di Pilpres, seakan-akan membohongi pemilihnya di Pilpres 2014. “Banyak yang 2014 milih @jokowi karena takut ORBA berkuasa kembali lewat sosok Prabowo… Sekarang jokowinya milih prabowo, dan anaknya dimasukkan Golkar… Paripurna..,” kata Yunarto.
Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tidak banyak berkomentar mengenai tudingan bahwa keluarganya melanggengkan dinasti politik, menyusul putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan sebagian gugatan uji materi soal usia capres dan cawapres.
Dengan adanya putusan tersebut, Gibran berpotensi melaju pada Pilpres 2024. Terlebih, kini Gibran didukung parpol anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) menjadi bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.
Gibran pun menyerahkan penilaian tersebut kepada warga. “Biar warga yang menilai, ya. Terima kasih,” kata Gibran singkat saat ditemui di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10/2023) malam.
Gibran juga tidak berbicara banyak mengenai namanya yang disebut-sebut berpotensi menjadi bakal cawapres. Ia meminta masyarakat menunggu kejutan-kejutan selanjutnya.
“Ada kejutan-kejutan berikutnya, ditunggu saja. Terima kasih untuk doanya, terima kasih sudah datang ke acara ini. Pokoknya dibawa santai saja, tunggu minggu depan,” ucap dia.
Gibran pun berharap Pilpres tahun depan berjalan aman dan damai, tidak perlu ada pertengkaran di dunia nyata maupun dunia maya. “Pokoknya kita pengin Pilpres nanti semuanya aman dan damai, itu yang paling penting. Enggak boleh ada yang berantem, apalagi berantem di medsos,” tutur Gibran.
Sebagai informasi, nama Gibran Rakabuming Raka makin santer terdengar usai Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait usia minimal capres dan cawapres dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, Senin (16/10/2023).
Mahkamah membolehkan seseorang yang belum berusia 40 tahun mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden selama berpengalaman menjadi kepala daerah atau jabatan lain yang dipilih melalui pemilihan umum. Saat ini, hanya Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang belum mengumumkan nama bakal calon wakil presiden.
Nama bacawapres pun makin mengerucut ke putra sulung Presiden Jokowi tersebut. Gibran telah secara resmi dideklarasilkan Partai Golkar sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto di rapimnas Golkar. Gibran lalu melakukan kunjungan ke beberapa ketua umum partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Gibran bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra.
Setelah sowan kepada para ketum partai, putra sulung Presiden Jokowi itu menyempatkan diri datang ke Tugu Proklamasi untuk menyapa warga yang telah menunggunya dan mendeklarasikan diri sebagai pendukung. (net/rep/tbc/smr)