Pesan Kakak PKS untuk Adik Demokrat

Logo Partai PKS, Demokrat, dan NasDem yang sedang mematang koalisi dengan nama Koalisi Perubahan. foto: internet

Oleh Anonym *)

semarak.co-Pesan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtara (PKS) untuk Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini terkesan singkat dan normatif, padahal maknanya dalam dan bagus sekali.

Bacaan Lainnya

Ini sebuah pesan yang memuat esensi persahabat yang tulus, dari seorang kakak pada adik juniornya. Memang tak bisa dipungkiri, secara organisasi, PKS sangat jelas terlihat memiliki kemapanan menata peran dan fungsi para kader-kadernya, gugus tupoksinya terarah dan terkordinasi dengan sangat elegan.

Di PKS, siapa yang harus bicara apa, semuanya jelas dan terkondisi dengan baik. Tak ada yang berjalan sendiri-sendiri dan bicara sesuai isi kepalanya masing-masing. Cermin para politisi dan kader-kader yang matang serta dewasa dalam berpolitik, karena ditempa dari militansi akar rumput, bukan ‘ ’, mewarisi previlage elite dan founding father partai.

Pesan yang elok dan santun dari Sekjen PKS kepada AHY ibarat bahasa langit, Jika pesan itu dibedah, diurai dan diterjemahkan dalam bahasa membumi, maka pretelannya kira-kira mungkin begini, “Wahai AHY, tenang dan sabarlah dalam menghadapi situasi ini. Jangan gelap mata dan gegabah dalam mengambil keputusan politik.

Sadarlah, bahwa Parta Demokrat akan menghadapi blundernya sendiri jika memutuskan keluar dari koalisi Perubahan di bawah pengaruh ego dan emosional sesaat. Mendatangi koalisi PDIP akan sangat memukul mental dan kehormatan pak SBY serta Partai Demokrat.

Karena masuknya PD dalam koalisi PDIP akan dipandang sebagai kontra produktif bagi elektabilitas partai PDIP dan koalisinya, memantik kegaduhan akibat resistensi di tingkat elit kader partai dan mitra koalisi yang berujung membebani PDIP dan koalisinya dengan banyak problematika politik.

Jangankan berharap jatah Wapres di sana, karena jatah menteri pun mimpinya sulit dalam koalisi bersama PDIP. Mendatangi koalisi Partai Gerindra juga hanya akan memicu penolakan mitra koalisi Gerindra yang sudah guyub.

Sekalipun SBY mampu mendekati dan melobi Prabowo dapat dipastikan Airlangga, Zulhas dan Mardiono akan saling injak kaki dan kedipan mata, jatah kursi Menteri siapa yang rela dikurangi untuk diberikan pada Demokrat…?

Jangan mimpi kursi Cawapres di koalisi ini, karena investasi Erick Tohir sudah bikin rusak empat kalkulator, tak mungkin isi dompet SBY mampu mengunggulinya, andai pun dompet SBY cukup tebal, tetap saja sulit mengatasi hambatan bakhil.

Partai Demokrat juga tidak mungkin menjadi Partai Bujangan yang mampu berjalan sendiri tanpa pasangan koalisi, butuh kemampuan lebih dan pengalaman panjang untuk mengarungi Samudera Politik Indonesia yang ombaknya seringkali ganas dan tidak stabil.

Jadi, wahai AHY, cepatlah segera kembali sebelum semakin jauh meninggalkan Koalisi Perubahan, karena dikhawatirkan bila melangkah terlalu jauh, akhirnya tersesat dan lupa jalan pulang. Rumah besar Koalisi Perubahan adalah keluarga.

Anggap saja Surya Paloh seorang Ayah yang menjengkelkan dan kurang dapat memahami keinginan AHY, tapi kan ada Akhmad Syaikhu yang bisa saja dianggap sebagai Kakak Tertua tempat mengadu dan PKS yang telah terbukti selalu dapat memahami dan mendukung Partai Demokrat sejak 15 tahun yang lalu.

Apalagi sekarang ada PKB yang juga bisa dianggap sebagai saudara tua angkat, yang siap membimbing dan berbagi pengalaman pada AHY agar siap menjadi Presiden pada Pilpres 2034 mendatang. Kembalilah AHY, kami di Koalisi Perubahan sudah sangat merindukan mu..”.

Begitulah kira-kira tafsir pesan Kakak PKS tersebut, bisa salah bisa juga bener, yang penting tetap sabar, jaga persatuan, tegar dan tidak baper.

*) penulis belum ditemukan sampei artikel ditayangkan karena mungkin juga sebagai komentar sebagai member whatsapp (WA) grup, tapi jika nanti ditemukan penulisnya otomatis redaksi lakukan perbaikan.

 

sumber: WAGroup PEJUANG SEJATI (postSenin4/9/2023/paiminbudiono)

Pos terkait