Lomba Desa Wisata Nusantara 2023 Penting untuk Dukung Perekonomian Desa, Kemendes PDTT Beri Penghargaan 5.222 Pemdes

Mendes PDTT Halim menyaksikan istrinya, Lilik Umi Nashriyah (menyulam) bersama Walikota Pariaman Genius Umar, Anggota DPRD Sumbar Firdaus, Dirjen PDP Kemendes PDTT Sugito, Rektor Universitas Ekasakti Sufyarma Marsidin, Ketua Nagari Development Center Universitas Andalas Feri Arlius melaunching Lomba Desa Wisata Nusantara 2023 bertema Berwisata ke Desa Aja di Pantai Apar, Pariaman, Sumatera Barat, Jumat (11/8/2023). Foto: Wening/Kemendes PDTT

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) akan memberikan penghargaan kepada 5.222 pemerintah desa (Pemdes) yang meraih status desa mandiri. Selain pemerintah desa, penghargaan juga diberikan kepada kabupaten/kota, serta provinsi.

semarak.co-Menteri Desa (Mendes) PDTT Abdul Halim Iskandar menjelaskan, kategori yang diberikan yaitu penghargaan utama dengan kriteria provinsi serta kabupaten/kota yang keseluruhan desanya memiliki status perkembangan desa mandiri.

Bacaan Lainnya

Kategori kedua, penghargaan madya dengan provinsi serta kabupaten/kota yang keseluruhan desanya memiliki status perkembangan desa maju dan mandiri. Kemendes PDTT memberikan penghargaan percepatan pembangunan desa ini melalui Keputusan Mendes PDTT Nomor 176 tahun 2023 tertanggal 14 Juli 2023.

“Ketiga penghargaan pertama dengan kriteria yang keseluruhan desanya memiliki status perkembangan desa berkembang, maju, dan mandiri,” kata Mendes PDTT Halim di Jakarta, Kamis (10/8/2023) dirilis humas usai acara melalui WAGroup Rilis Kemendes PDTT, Jumat (11/8/2023).

Dua provinsi yang mendapatkan penghargaan, yaitu Kepulauan Riau (Kepri) dan Riau. Di wilayah Provinsi Kepri, Kabupaten Bintan mendapat penghargaan kategori pertama pada tingkat kabupaten/kota.

Penghargaan kategori pertama juga diterima Kabupaten Karimun, Kepulauan Anambas, Lingga dan Natuna. Sedangkan di wilayah Provinsi Riau, Kabupaten Bengkalis memperoleh penghargaan kategori madya.

Wilayah di Riau yang peroleh penghargaan kategori pertama yaitu Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Kampar, Kepulauan Meranti, Kuantan Singingi, Pelalawan, Rokan Hilir, Rokan Hulu dan Siak. Sejumlah daerah yang sukses menjadikan seluruh desanya masuk kategori mandiri.

Yaitu Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali dengan 133 desa. Selanjutnya Kabupaten Bantul, Provinsi DIY dengan 75 desa; dan Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat dengan 93 desa. “Saya sudah menandatangani Surat Keputusan Nomor 175 Tahun 2023,” imbuhnya.

Yang menyebutkan terdapat 11.456 desa mandiri. Berdasarkan data Indeks Desa Mandiri (IDM) 2023, diketahui jumlah desa mandiri bertambah menjadi 11.456 desa dari sebelumnya hanya 6.238 pada 2022.

Jumlah desa maju pun melesat menjadi 23.035 desa dibandingkan tahun 2022 hanya 20.249 desa. Jumlah desa berkembang pada tahun 2023 menurun jadi 28.766 dari tahun sebelumnya 33.902 desa. Begitu juga desa tertinggal turun jadi 7.154 desa dan sangat tertinggal tersisa 4.850 desa.

Di bagian lain Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar melakukan launching Lomba Desa Wisata Nusantara (LDWN) 2023. Peluncuran berlangsung di Wisata Pantai Desa Apar, Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (11/8/2023).

Lomba Desa Wisata Nusantara yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) se-Indonesia ini akan memperebutkan total hadiah sebesar Rp1 miliar. “Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Lomba Desa Wisata Nusantara tahun 2023 memperebutkan hadiah Rp1 miliar yang disediakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan ini saya nyatakan dimulai,” ucap Gus Halim.

Gus Halim mengungkapkan, lomba desa wisata ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di desa melalui desa wisata. Hal tersebut sudah banyak terbukti dengan perputaran uang yang banyak di sebuah lokus atau desa, maka akan langsung meningkatkan daya beli warga masyarakat.

“Dan itulah yang kemudian akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang Alhamdulillah hari ini Indonesia pertumbuhan ekonominya 5,17 persen. Ini sangat bagus sekali di antara negara-negara yang lain,” ujar Gus Halim dalam sambutan launching.

Lomba desa wisata Nusantara ini juga untuk memacu agar dalam event regional di level ASEAN bisa menunjukkan bahwa Indonesia penguatan desa wisata sangat bagus. Hal tersebut dikarenakan Kemendes PDTT memiliki program asosiasi village network yang sementara ini mengangkat tiga isu.

Yaitu, desa wisata, desa digital dan one village one product. “Nah tiga hal ini yang akan kita bawa ke forum-forum internasional, minimal pada forum ASEAN,” ujar Gus Halim dirilis humas usai acara melalui WAGroup Rilis Kemendes PDTT, Sabtu (12/8/2023).

Sebagai informasi, syarat peserta yang mengikuti LDWN ini adalah desa wisata yang dikelola BUMDes. Saat ini, setidaknya sudah ada 5.037 desa wisata yang dikelola oleh BUMDes. LDWN 2023 juga memiliki 2 kategori yang diperebutkan.

Kategori pertama yakni desa dengan status IDM desa mandiri dan maju. Untuk kategori kedua adalah desa dengan IDM berkembang, tertinggal dan sangat tertinggal. Adapun total hadiah dalam LDWN tahun 2023 sebesar Rp1 miliar.

Turut hadir Walikota Pariaman Genius Umar, Dirjen PDP Kemendes PDTT Sugito, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Firdaus, Rektor Universitas Ekasakti Sufyarma Marsidin, Ketua Nagari Development Center Universitas Andalas Feri Arlius, serta para kepala desa dan pendamping desa.

Lebih jauh Gus Halim mengatakan, pihaknya telah berupaya agar kerja sama BUMDes antardesa pada level antar negara bisa dilakukan. Regulasi kerja sama antar desa di Indonesia sudah selesai. Saat ini, kerja sama BUMDes di Indonesia tidak dibatasi oleh zona.

Jadi desa di Sumatera Barat bisa bekerja sama dengan desa di Sulawesi Utara, Jawa Timur, ataupun di Jawa barat tanpa ada batasan apa pun dan bisa dilakukan sewaktu-waktu. “Ini sudah selesai regulasinya dan sudah kita buktikan banyak sekali sekarang desa-desa bekerja sama lintas provinsi menyesuaikan dalam konteks supply and demand-nya,” bebernya.

Di sana ada supply, lanjut dia, di sini ada demand, dibangunlah kerja sama maka terjadilah pertumbuhan ekonomi. Terkait dengan desa wisata, kata dia, saat ini Indonesia telah memiliki satu program yang disebut dengan ASEAN Network Village, program jaringan desa se-ASEAN.

“Nah sekarang kita mencoba untuk bukan hanya di level regional, tapi juga di level internasional. Kita terus minta kepada Kementerian Luar Negeri untuk digodok dan nanti akan jadi regulasi adalah kerja sama antar desa pada level antar negara,” ujar Gus Halim di Kota Pariaman, Sumbar Jumat (11/8/2023).

Dalam ASEAN Network Village, setidaknya ada tiga hal yang dibangun yang pertama desa wisata, yang kedua one village one product. Sedangkan yang ketiga adalah desa digital. Menurutnya, hal tersebut sudah dilakukan sebagai tindak lanjut dari KTT ASEAN beberapa waktu lalu yang dilaksanakan di Bali.

“Kemudian ditindaklanjuti, sebulan yang lalu di Yogyakarta kita melaksanakan pertemuan antara Indonesia, Myanmar, Thailand, Filipina, Malaysia dan negara-negara ASEAN yang ada desanya,” ungkap Gus Halim.

“Alhamdulillah terbangun komunikasi yang sangat bagus antar kepala desa, dan ini bukan forumnya menteri, tapi forumnya kepala desa yang memiliki tiga hal tadi yang kita undang, desa wisata, desa digital dan kemudian satunya one village one product,” tambahnya.

Gus Halim berharap, dengan adanya pertemuan dan kerja sama antar desa-desa di ASEAN maka akan ada pertukaran ide dan pengayaan antar desa-desa di Indonesia dan desa di negara ASEAN. Selain itu, network village juga diharapkan dapat membangun kerja sama konektivitas utamanya dalam banyak hal.

Seperti halnya pertukaran budaya dan juga pertukaran informasi. Selanjutnya, ASEAN Network Village akan dilaksanakan bergiliran. Pertemuan pertama sudah dilaksanakan di Indonesia, pertemuan kedua akan dilaksanakan di negara ASEAN lainnya.

“Kita akan lakukan koordinasi dengan sekretariat ASEAN. Inilah upaya kita membangun desa, menaikkan ekonomi desa, meningkatkan sumber daya manusia desa dengan berbagai ikhtiar bukan hanya pada level regional tapi juga pada level internasional,” tegas Gus Halim.

Launching LDWN 2023 juga dihadiri Wali Kota Pariaman Genius Umar, Dirjen PDP Kemendes PDTT Sugito, anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Firdaus, Rektor Universitas Ekasakti Sufyarma Marsidin, Ketua Nagari Development Center Universitas Andalas Feri Arlius, serta para kepala desa dan pendamping desa. (fir/rif/hms/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *