Anies Diyakini Menang Pilpres 2024 karena 5 Faktor, Habib Umar Yakin Anies Insya Allah Menang Dipasangkan Siapapun

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan deretan penghargaan sebagai bukti kerja keras memajukan Jakarta. Foto: ist

Banyak kalangan yang ingin tahu siapa yang akan mendampingi calon presiden (capres) Anies Baswedan di pemilihan presiden (pilpres) 2024. Rasa ingin tahu banyak kalangan tersebut dianggap sebagai bagian dari Kepo (rasa ingin tahu) yang berlebihan.

semarak.co-Ketua Umum Generasi Cinta Negeri (Gentari) Habib Umar Alhamid mengatakan, padahal soal calon wakil presiden (cawapres) sudah sepenuhnya diserahkan pada Anies Baswedan sendiri. Jadi kita tunggu saja, kata Habib Umar, siapa yang akan mendampingi Anies nanti.

Bacaan Lainnya

“Karena Anies dipasangkan dengan siapa saja, Insya Allah menang. Saat ini rakyat Indonesia butuh perubahan yang lebih baik. Jadi jangan kepo soal siapa cawapresnya Anies,” pesan Habib Umar kepada wartawan, Rabu (26/7/2023) dilansir radaraktual.com/Jul 27, 2023.

Kenapa soal cawapresnya Prabowo dan Ganjar tidak ada yang meributkan, lanjut Habib Umar, sementara cawapresnya Anies banyak orang rebut? “Semestinya partai pengusung Anies juga mengerti, jangan ikut ikutan mendesak Anies untuk menentukan segera pendampingnya,” ujarnya.

Dilanjutkan Habib Umar, “Ada apa, saya jadi heran kok yang di dalam koalisi ikutan jadi kebelet, (kepo) juga. Padahal soal cawapres kewenangannya ada di tangan Anies Baswedan. Sesuai pernyataan ketua-ketua Umum partai Koalisi Perubahan yang telah menyerahkan sepenuhnya soal cawapres pada Anies,” tuturnya.

Untuk itu, Habib umar menyarankan, dan minta pada Anies untuk menentukan atau mengumumkan cawapresnya pada detik-detik terakhir jelang pendaftaran di KPU. “Ini bagian dari strategi politik saja,” jelasnya.

Lebih jauh Habib Umar mengatakan, saat ini yang terpenting adalah koalisi perubahan harus tetap solid dan kompak dengan terus mendekati rakyat di akar rumput. “Saya sarankan para elit partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan harus terus menyapa rakyat,” ujarnya

Selain itu, Habib Umar juga meminta kepada relawan Anies untuk terus bekerja keras mendekati rakyat terutama rakyat di basis massa kekuatan lawan. “Karena dengan kerja keras, kerja ikhlas, dan kerja cerdas insya allah rakyat diakar rumput mengetahui apa yang sebenarnya terjadi direpublik ini dan apa misi perubahan yang sebenarnya,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan diyakini akan memenangkan kontestasi Pilpres 2024. Pasalnya, elektabilitas Anies Baswedan terus mengalami kenaikkan berdasarkan sejumlah survei.

Salah satunya survei yang dilakukan oleh lembaga Kedai Kopi. Bahkan, Anies Baswedan diprediksi akan menang secara head to head melawan siapapun. Pengamat sekaligus penulis Toni Rasyid menjabarkan, Anies Baswedan memiliki 5 faktor yang bisa memenangkannya di Pilpres 2024, yaitu

Pertama, Anies disebut memiliki rekam jejak yang baik. Dia pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Dia merupakan seorang akademisi yang mantan Rektor Universitas Paramadina, seorang cucu pahlawan, memiliki keluarga yang harmonis, serta telah berkontribusi untuk bangsa.

Toni Rasyid menyebut hal ini sebagai salah satu modal Anies untuk menang jika dibandingkan dengan capres lainnya. “Kalau kemudian kita bandingkan dengan calon-calon yang lain, Anies sudah punya satu modal,” kata Toni Rasyid dilansir kilat.com, Selasa, 25 Juli 2023 | 12:00 WIB.

Bahkan jika dibanding Prabowo yang masih belum pasti koalisinya karena PKB mengancam bubar jika Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tidak jadi cawapres, Toni menilai, Anies masih lebih unggul. Pasalnya, Prabowo Subianto memiliki kelemahan lantaran pernah dua kali kalah dalam Pilpres.

Kedua, beragam prestasi Anies Baswedan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai ‘nilai jual’ dirinya di mata publik. “Ini pelan-pelan akan menjadi jualan yang cukup menarik untuk ke depan. Satu persatu akan terungkap, tersosialisasi, satu persatu akan dibuka dan ditawarkan kepada publik, ini lho A B C D dengan semua penghargaan,” ujarnya.

“Bagaimanapun, ternyata penghargaan itu tidak bisa tutup mata publik. Ini lho A, kalau kemudian dinarasikan bahwa semua itu direkayasa, sulit untuk membantah itu,” sambungnya, dikutip Kilat.com dari kanal YouTube Refly Harun pada Selasa, 25 Juli 2023.

Toni mengungkapkan, Anies Baswedan telah menerima banyak penghargaan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Bahkan, banyak penghargaan yang diterimanya dari sejumlah kementerian seperti Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Lalu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Penghargaan-penghargaan tersebut berhasil diterima Anies meski dirinya bukan bagian dari kekuasaan. Banyak kementerian yang memberi penghargaan kepada Anies.

Termasuk Menteri Dalam Negeri, Menteri Kominfo, kemudian Menteri yang ngurusin ASN itu memberikan apresiasi kepada Anies berupa penghargaan yang tidak memungkinkan itu bisa ditolak atau dibantah oleh siapapun.

Karena Anies bukan bagian daripada kekuasaan dalam konteks pusat. Penghargaan dari KPK dan seterusnya, ini bukti,” kata Toni Rasyid menambahkan.

Ketiga, Toni Rasyid menilai bahwa Anies Baswedan memiliki kemampuan komunikasi yang baik dibandingkan dengan kedua capres lainnya. Dia mengatakan, cara komunikasi Anies mudah dipahami oleh masyarakat.

Keempat, Anies dinilainya memiliki kematangan emosional yang berbeda daripada Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto.

Kelima, menurut Toni, Anies diuntungkan oleh faktor-faktor eksternal seperti penjegalan yang dilakukan oleh sejumlah pihak. Dengan dijegal, maka Anies Baswedan akan mendapat empati dan simpati publik, sehingga elektabilitasnya akan terus tumbuh.

“Ketika ada seorang tokoh terzalimi dalam tanda kutip dengan berbagai upaya penjegalan, ini persepsi publik ya, maka ada empati yang melahirkan simpati. Di situlah pelan-pelan akan melahirkan elektabilitas yang terus tumbuh. Dan ini terjadi pada masa SBY (Susilo Bambang Yudhoyono),” jelasnya.

Dia pun kembali mengungkit Jakarta International Stadium (JIS) yang disebut tidak berstandar FIFA oleh sejumlah tokoh. “Bahkan ada yang mengatakan kalau JIS itu dibongkar, secara politik itu menguntungkan Anies meskipun secara faktual merugikan bagi rakyat atau warga DKI,” tuturnya.

Toni menuturkan, berbagai penjegalan yang dilakukan oleh lawan politik justru akan menguntungkan mantan Mendikbud itu. Pasalnya dengan dijegal, maka rasa empati rakyat akan tumbuh dan elektabilitas Anies Baswedan akan naik. (net/rdr/klt/smr)

 

sumber: radaraktual.com/Jul 27, 2023 di WAGroup BHAKTIMU UNTUK NEGERI (postKamis3/8/2023/)/kilat.com di laman pencarian google.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *