Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui mitra kemaslahatan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyalurkan bantuan berupa pembangunan Mushola Ar Rahman di Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (20/7/2023).
semarak.co-Bantuan yang diberikan tersebut dimaksudkan untuk memberikan fasilitas yang nyaman untuk kegiatan beribadah para jemaah. Secara seremonial, bantuan diserahkan Pimpinan BAZNAS Kolonel Caj. (Purn) Nur Chamdani.
Lalu ada Anggota Badan Pelaksana BPKH Acep Riana Jayaprawira, Ketua DPD Baitul Muslimin Indonesia Sumatera Barat, H. Erdi Janur, dan pihak terkait. Nur Chamdani menyampaikan rasa syukur sinergi BAZNAS bersama BPKH dapat menyalurkan bantuan sarana dan prasarana untuk pembangunan Mushola Ar Rahman.
Menurut Nur Chamdani, mushola adalah tempat untuk melakukan ibadah, khususnya salat lima waktu bagi umat Muslim. Dengan adanya mushola, jemaah memiliki fasilitas yang nyaman dan layak untuk melaksanakan kewajiban ibadah secara rutin. Selain itu, mushola menjadi tempat untuk mengajarkan nilai-nilai agama, etika, dan moral kepada anak-anak dan generasi muda.
“Dengan demikian, mushola berperan dalam pembentukan karakter yang baik dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan,” kata Nur Chamdani, di Padang, Sumatera Barat, Kamis (20/7/2023) dirilis humas Baznas usai acara melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Sabtu (22/7/2023).
Nur Chamdani berharap, kolaborasi BAZNAS dan BPKH yang sudah terjalin baik selama ini, dapat terus dikembangkan untuk memberi manfaat lebih di tengah masyarakat, agar semakin banyak yang akan terbantu.
Anggota Badan Pelaksana BPKH Acep Riana Jayaprawira mengatakan, kerja sama bantuan dengan BAZNAS ini sesuai dengan komitmen BPKH dalam menyalurkan nilai manfaat kepada masyarakat muslim di seluruh Indonesia.
“Sebagaimana mandat yang diberikan salah satu tujuan pengelolaan keuangan haji adalah untuk meningkatkan kemaslahatan umat. Salah satunya, dengan bantuan pembangunan mushola ini.” kata Acep dirilis humas Baznas ini.
Acep pun berharap, bantuan tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat setempat, serta BPKH dan BAZNAS dapat terus meningkatkan kontribusi positif bagi kemaslahatan umat.
Berita terbaru Rumah Sehat BAZNAS Yogyakarta terus memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada para mustahik, dengan melayani 27.570 mustahik yang tersebar di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Salah satunya dalam penanganan stunting. Rumah Sehat BAZNAS melibatkan ahli gizi yang berkompeten, kemudian melakukan skrining gizi sebelum melakukan penegakan diagnosis.
Setelah terdiagnosis, lalu dilakukan pemberian makanan tambahan untuk peningkatan asupan gizi balita sserta pemberian protein hewani, seperti telur dan daging kaleng kemasan.
“Kemudian juga setiap bulannya dilakukan monitoring status gizi dari tinggi badan dan berat badan. Nantinya, tiap 6 bulan akan dilakukan evaluasi, apakah ada perubahan atau tidak,” ujar Kepala Rumah Sehat BAZNAS DIY, dr. Dina Arisonaningtyas, MPH., di Yogyakarta, Sabtu (22/7/2023).
Selain itu, Dina menjelaskan, jenis program stunting meliputi pencegahan (edukasi kesehatan tentang stunting sasaran remaja, dan ibu hamil); kelas ibu hamil, intervensi stunting untuk balita stunting dengan pemberian pmt (protein hewani) dan monitoring status gizi.
Dina menambahkan, selain upaya pencegahan stunting yang merupakan program prioritas pemerintah pusat, Rumah Sehat BAZNAS juga memiliki beragam program unggulan lain.
Di antaranya program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), pemberian layanan keseatan gratis, pemberian vitamin gratis, Omah Cegah Demensia (OCD), dan lainnya. Omah Cegah Demensia merupakan bentuk pendampingan para lansia, yang bekerja sama dengan Yayasan Badan Wakaf UII.
“Ada empat titik, yakni di Sleman, Bantul, Kulonprogo, Gunungkidul. Tujuannya adalah agar para lansia memiliki aktivitas berkualitas sehingga terhindar dari demensia,” kata Dina dirilis humas Baznas melalui WAGroup BMC, Sabtu (22/7/2023).
Beragam jenis pelayanan gratis juga dilakukan di Rumah Sehat BAZNAS seperti poli umum, poli gigi, poli KIA/KB, fisioterapi, konsultasi gizi, mata, laboratorium, farmasi, dan tindakan gawat darurat. Pada tahun 2023, Rumah Sehat BAZNAS menargetkan dapat melayani 53 ribu mustahik.
Sementara itu dalam kesempatan terpisah, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan MA., mengatakan sejumlah program yang digulirkan di Rumah Sehat BAZNAS Yogyakarta dan Rumah Sehat BAZNAS di seluruh Indonesia merupakan bentuk pelayanan kesehatan gratis BAZNAS untuk para mustahik.
“Dana zakat diimplementasikan untuk memastikan mustahik memiliki akses yang memadai ke layanan kesehatan. Ini mencakup pemeriksaan medis, pengobatan, perawatan, dan obat-obatan yang mungkin diperlukan untuk pemulihan atau pengendalian penyakit,” kata Saidah.
Dalam pencegahan stunting misalnya, kata Saidah, akan membantu anak tumbuh secara optimal, baik fisik maupun mental. Ini berarti anak akan mencapai tinggi badan dan berat badan sesuai dengan standar usianya, dan perkembangan kognitif serta kecerdasan akan lebih optimal.
“Dengan mencegah stunting, generasi muda akan memiliki potensi yang lebih besar untuk menjadi angkatan kerja yang produktif. Dalam jangka panjang, ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi keluarga yang sehat dan produktif,” ucap Saidah.
Selain di Yogyakarta, Rumah Sehat BAZNAS juga melayani kesehatan gratis para mustahik di berbagai kota, seperti RSB Jakarta, RSB Sidoarjo, RSB Pangkalpinang, RSB Makassar, RSB Parigimoutong, RSB Palu, RSB Brebes, RSB Sumut, RSB Batam, RSB Karanganyar, RSB Kota Bogor, dan RSB Papua.
Sementara yang masih dalam tahap pembangunan ada delapan, yakni RSB Berau, RSB Sragen, RSB Sambas, RSB PBNU, RSB Pesantren Kempek Kab. Cirebon, RSB Lampung Tengah, RSB Kendal, dan RSB Bima. (smr)