Proyek Sirkuit Mandalika Tinggalkan Utang Rp4,6 Triliun, WSBK Bakal Dicoret karena Rugi Rp100 Miliar

Balapan motor dari ajang MotoGP. Foto: dok Melon Indonesia

Holding BUMN pariwisata InJourney berencana menghapus penyelenggaraan World Superbike (WSBK) dari Sirkuit Mandalika di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) karena menyebabkan kerugian hingga Rp100 miliar.

semarak.co-Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan, kerugian terbesar Sirkuit Mandalika berasal dari penyelenggaraan WSBK. Ajang ini tidak menarik bagi investor untuk masuk menjadi sponsor.

Bacaan Lainnya

“WSBK ini menunjukkan kerugian, sehingga apa yang kami lakukan adalah kami akan bernegosiasi untuk menghilangkan WSBK ini,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (14/6) dilansir cnnindonesia.com, Kamis, 15 Jun 2023 09:18 WIB.

Menurutnya, jika nantinya penyelenggaraan WSBK dihilangkan, maka bisa membantu menurunkan beban perusahaan. Sehingga, kerugian yang ditimbulkan tidak makin besar tiap tahunnya dibandingkan bila event tersebut dipertahankan.

“Nanti WSBK ini akan turun, akan kita hilangkan, sehingga tidak muncul biaya di dalam penyelenggaraan WSBK yang itu sebetulnya event-nya tidak menarik secara sponsorship. Selain event WSBK, kerugian perusahaan juga disumbang dari penyelenggaraan MotoGP.

Penyebabnya, karena pemasukan dari iklan dan sebagainya lebih kecil dibandingkan biaya operasionalnya. Dari perhitungan InJourney, kerugian akibat penyelenggaraan MotoGP mencapai Rp50 miliar. Namun, acara ini cukup menarik sponsor sehingga bisa tetap dilaksanakan.

“MotoGP itu sudah kita hitung dan kita punya gap sekitar Rp50 miliar. Ini yang sedang kita carikan cara bagaimana kita mendapatkan tambahan sponsorship untuk menutupi gap ini, sehingga kita bisa melokalisir problemnya di Mandalika ini,” jelasnya.

Adapun langkah-langkah ini dilakukan sebagai salah satu cara mengurangi utang pengembangan kawasan pariwisata Mandalika yang saat ini mencapai Rp4,6 triliun. Utang tersebut terbagi atas kewajiban pembayaran jangka pendek sebesar Rp1,2 triliun dan jangka panjang Rp3,4 triliun.

Untuk pembayaran jangka pendek, InJourney melalui PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) meminta Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,19 triliun kepada pemerintah. Di mana, dari jumlah tersebut sebesar Rp1,05 triliun akan digunakan untuk membayar utang kawasan yang juga mencakup sirkuit balap MotoGP itu.

“Terus terang saya tidak bisa selesaikan kewajiban yang short term ini, diantaranya untuk bayar pembangunan Grand Stand, VIP Village, sama kebutuhan modal kerja saat penyelenggaraan event. Karena itu penyelesaiannya harus dengan equity,” pungkasnya.

Diketahui Utang Rp 4,6 triliun dari proyek Sirkuit Mandalika ini terungkap saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (14/6/2023). Holding BUMN pariwisata InJourney melalui PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,193 triliun.

Rencananya, dari total PMN tersebut, sebesar Rp 1,05 triliun akan digunakan untuk membayar utang. Perusahaan diketahui tengah menanggung utang Rp 4,6 triliun dari proyek Sirkuit Mandalika. Utang tersebut terbagi dalam dua term pembayaran.

Kewajiban pembayaran jangka pendek (short term) yang harus dilakukan sebesar Rp 1,2 triliun dan kewajiban jangka panjang (long term) mencapai Rp 3,4 triliun. “Terus terang saya tidak bisa selesaikan kewajiban yang short term ini, kata Doni saat RDP dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (14/6/2023).

Diantaranya, lanjut Doni, untuk bayar pembangunan Grand Stand, VIP Vilage, sama kebutuhan modal kerja saat penyelenggaraan event. Untuk itu, dikatakan Doni, satu-satunya untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendek ini, dirinya mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,05 triliun untuk ITDC.

Dony Oskaria juga menyebut event World Superbike (WSBK) dari Sirkuit Mandalika memberikan kerugian hingga Rp100 miliar. Oleh karenanya, Dony menyampaikan WSBK akan dihapus dari Sirkuit Mandalika untuk penghematan biaya.

Holding BUMN pariwisata InJourney tengah putar strategi untuk menyehatkan perusahaan yang mengelola Sirkuit Mandalika, yaitu Mandalika Grand Prix Association (MGPA). MGPA saat ini disebut-sebut tengah menelan kerugian dari pegelolaan Sirkuit Mandalika.

Sirkuit Mandalika sendiri tahun ini kembali menjadi tuan rumah ajang balapan internasional bergengsi, yaitu World Superbike dan MotoGP. Hanya saja, event besar itu ternyata tidak banyak membantu MGPA untuk mendapat keuntungan.

“Üntuk meminimalisir kerugian, dirinya tengah mengusulkan untuk mundur dari tuan rumah WSBK tahun depan. Kerugian tebesar di Mandalika itu di WSBK. Kami akan negosiasi menghilangkan WSBK. Jadi nanti cost kita akan turun. Karena jujur itu eventnya tidak menarik. Dengan menghapus WSBK dari event tahunan di Sirkuit Mandalika, saya mampu mengurangi cost yang timbul mencapai Rp100 miliar.”

MotoGP Juga Rugi

Holding BUMN pariwisata InJourney mengatakan ada banyak penyebab kerugian yang dialami oleh perusahaan. Salah satunya, penyelenggaraan event MotoGP. Kerugian Sirkuit Mandalika dari penyelenggaraan event MotoGP mencapai Rp50 miliar. Hal tersebut disebabkan pengeluaran acara lebih besar dibandingkan pemasukan.

Namun, karena cukup menarik sponsor, gelaran balap motor ini tetap dilaksanakan. “MotoGP itu sudah kita hitung dan kita punya gap sekitar Rp50 miliar. Ini yang sedang kita carikan cara bagaimana kita mendapatkan tambahan sponsorship untuk menutupi gap ini, sehingga kita bisa melokalisir problemnya di Mandalika ini,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (14/6/2023). (net/cnn/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *