Jemaah secara teratur mendapatkan makan 3 kali sehari, menu yang disajikan bercita rasa Nusantara. Karenanya, panitia mengimbau jemaah agar mematuhi ketentuan dan larangan hotel, di antaranya memasak di kamar menggunakan alat penanak nasi listrik (rice cooker) atau alat masak sejenisnya.
semarak.co-Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin mengatakan, ketentuan lain yang harus diperhatikan Jemaah, kata Fauzin, Jemaah tidak boleh menerima tamu di kamar hotel, dilarang merokok, menjemur pakaian di kamar, dan ketentuan lain yang harus diindahkan untuk menjaga kenyamanan dan ketenangan jemaah selama di hotel.
“Larangan ini perlu diindahkan dan diperhatikan jemaah untuk menghindari terjadinya akibat yang tidak tidak diinginkan,” terang Fauzin dalam keterangan persnya di Media Center Haji (MCH) Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (8/6/2023) dirilis humas usai acara melalui WAGroup Jurnalis Kemenag, Kamis petang (8/6/2023).
Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga tanggal 07 Juni 2023, pukul 24.00 WIB, jemaah dan petugas yang sudah tiba di Kota Madinah berjumlah 98.979 orang atau 257 kelompok terbang. “Jumlah jemaah dan petugas yang telah didorong dari Madinah ke Mekkah untuk menjalani umrah haji sebanyak 39.005 orang atau 103 kloter,” katanya.
Fauzin menyampaikan, terdapat 1 jemaah haji yang meninggal dunia di Madinah, yaitu atas nama Iman Sukiman Tamim asal kloter JKS 29. Sehingga, sampai dengan saat ini, jumlah jemaah haji yang wafat di Madinah sejumlah 21 orang.
“Terdapat 3 Jemaah Haji yang meninggal dunia di Makkah yaitu atas nama Sunipah Djasri asal kloter SOC 04, Marzuki Husen Hanafiah asal kloter BTJ 06, dan Suhaimi Aris Kliwon asal kloter KNO 06. Jumlah jemaah haji yang wafat di Makkah hingga saat ini sejumlah 5 orang.Dan secara keseluruhan, jemaah yang wafat hingga sampai saat ini berjumlah 26 orang,” sambungnya.
Mengingat suhu di Madinah saat ini berkisar 29 – 42 derajat celcius, sedang di Makkah mencapai 32 – 42 derajat celcius, Fauzin mengimbau kepada Jemaah, khususnya Jemaah lanjut usia untuk senantiasa menjaga kesehatan, membatasi ibadah sunnah seperti umrah dan tawaf sunnah berkali-kali karena akan membuat Jemaah kelelahan.
Sementara itu fase pemberangkatan jemaah haji dari Tanah Air ke Tanah Suci fase gelombang pertama hari ini berakhir. Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga 7 Juni 2023 pukul 24.00 WIB, jemaah dan petugas yang sudah tiba di Kota Madinah berjumlah 89.681 orang atau 233 kelompok terbang.
“Pemberangkatan gelombang kedua akan mulai pada 8 – 22 Juni 2023. Jemaah haji gelombang kedua akan terbang dari Embarkasi di Tanah Air menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Selanjutnya, mereka akan diberangkatkan ke Makkah Al-Mukarramah untuk menjalani Umrah Haji atau Umrah Wajib. Jumlah jemaah dan petugas yang telah didorong dari Madinah ke Mekkah sebanyak 32.486 orang atau 85 kloter,” sambungnya, Rabu (7/6/2023).
Diungkapkan Fauzin, jumlah jemaah wafat di Madinah bertambah 3 orang atas nama Laupe Baco Cido asal kloter UPG 04, Dimyati Mardin Khusnan asal kloter SUB 24, dan Mustafa Husnin Syatri asal kloter PLM 07. Sehingga sampai dengan saat ini, jumlah jemaah haji yang wafat di Madinah sebanyak 20 orang.
“Satu Jemaah Haji meninggal dunia di Mekkah yaitu; Suyitno Wongso Niti asal kloter JKS 03. Jumlah jemaah haji yang wafat di Makkah hingga saat ini sebanyak 2 orang. Secara keseluruhan, jemaah yang wafat hingga sampai saat ini berjumlah 22 orang,” ungkap Fauzin di di Media Center Haji (MCH) Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Rabu (7/6).
Dengan suhu di Madinah saat ini berkisar 28 – 42 derajat celcius dan di Makkah mencapai 35 – 43 derajat celcius, Fauzin mengingatkan agar Jemaah khususnya Jemaah lanjut usia untuk senantiasa menjaga kesehatan, meminimalisasi aktivitas yang menguras tenaga, seperti umrah sunnah berkali-kali.
Fauzin juga mengimbau, jemaah haji gelombang 2 untuk memakai baju ihram sejak dari embarkasi di tanah air untuk menghindari penumpukan jemaah saat kedatangan di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
“Untuk pelaksanaan niat umrah dapat dilakukan saat di pesawat ketika melewati wilayah Yalamlam atau ketika berada di Bandara King Abdul Aziz Jeddah menjelang keberangkatan ke Makkah,” tambahnya.
Di bagian lain disebutkan, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) adalah mitra pemerintah dalam pembimbingan dan pendampingan jemaah, utamanya dalam manasik. Sebagai pihak yang bersinggungan langsung dengan jemaah, KBIHU diminta ikut mengedukasi jemaah agar tidak memaksakan diri dalam beribadah.
“KBIHU sangat dekat dengan jemaah. Di tengah cuaca di Makkah yang demikian panas, serta jemaah lansia yang juga banyak, kami ajak KBIHU untuk mengedukasi jemaahnya agar tidak memaksakan diri dalam beribadah,” kata Zulkarnain saat ditemui di kantor Daker Makkah, Rabu (7/6/2023).
Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Makkah Zulkarnain Nasution mengatakan, Kementerian Agama (Kemenag) yang tahun ini mengusung tagline Haji Ramah Lansia, maka KBIHU juga harus memiliki komitmen dalam menyukseskan penyelenggaraan haji yang ramah lansia.
Dukungan itu setidaknya bisa dilakukan dalam aspek layanan dan manasik. Dalam aspek layanan, kata Zulkarnain, KBIHU dapat mendorong jemaah binaannya untuk meningkatkan kepedulian terhadap jemaah lansia.
“Jemaah lansia yang membutuhkan bantuan, hendaknya diberikan alternatif penyelesaian yang aman dan memudahkan. Pelaksanaan ibadah umrah jemaah dengan kursi roda dan memiliki keterbatasan gerak, idealnya dapat diselesaikan pada level regu atau rombongan oleh keluarga terdekatnya,” tuturnya.
Ditambahkan Zulkarnain, jemaah yang sehat dimungkinkan dapat bergantian mendorong jemaah yang sakit. “Jika ini tidak bisa, diberikan alternatif menggunakan jasa kursi roda yang ada di Masjidil Haram atau menggunakan skuter,” jelas Zulkarnain.
Dalam aspek manasik, KBIHU dapat mengedukasi jemaah lansia agar tidak memaksakan diri. KBIHU juga dapat memberikan alternatif kemudahan dalam pelaksanaan ibadah haji. Kementerian Agama tahun ini telah menerbitkan Tuntunan Manasik Haji dan Umrah Lansia.
Buku ini bisa menjadi panduan bagi jemaah haji lansia agar dapat melaksanakan ibadah sesuai dengan ketentuan syariah, sekaligus dapat menempuh solusi hukum yang memberikan kemudahan dan keringanan. Dengan begitu, ibadah hajinya dapat terlaksana dengan baik, tidak membawa madharat apalagi membahayakan jiwa.
“Layanan KBIHU harus dapat memperkuat ekosistem layanan dan bimbingan yang dilaksanakan di kloter. Jangan sampai KBIHU membuat program-program yang justru berisiko bagi kesehatan jemaah, khususnya lansia, seperti umrah sunnah berulang kali, dengan tanpa memperhatikan kondisi fisik jemaah,” tegas Zulkarnain.
Zulkarnain berharap, KBIHU dapat bersinergi dengan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kloter dalam mendampingi jemaah. Sinergi KBIHU dan PPIH Kloter diharapkan dapat memaksimalkan layanan kepada jemaah haji.
Dengan demikian, jemaah haji, khususnya jemaah risiko tinggi, lansia, perempuan dan termasuk juga penyandang disabilitas, dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan sesuai ketentuan tanpa mengurangi rasa kenyamanan dan keselamatan. “Kita harap semua jemaah dapat melaksanakan ibadah haji dan meraih haji yang mabrur. Aamiin,” tandasnya.
Di bagian lain lagi dilaporkan bahwa Kemenag berharap otoritas Arab Saudi memeriksa manajemen Saudia Airlines, khususnya yang bertanggung jawab dalam penerbangan jemaah haji Indonesia. Pasalnya, sampai saat ini, Saudia Airlines terus berbuat tidak profesional.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab menegaskan, langkah tidak profesional itu dilakukan antara lain dengan sering mengubah kapasitas seat pesawatnya. Tindakan itu dilakukan secara sepihak, tanpa persetujuan Kementerian Agama.
“Ketidakprofesionalan Saudia Airlines telah mengganggu kenyamanan dan ketenangan jemaah. Sebab, kapasitas seat pesawat yang disiapkan terus berubah-ubah. Dari aspek penerbangan, Saudia Airlines tahun ini gagal memberikan layanan yang baik ke jemaah haji Indonesia,” tegas Saiful di Jakarta, Rabu (7/6/2023).
Saiful Mujab sangat menyayangkan tindakan Saudia Airlines dalam proses pemberangkatan jemaah haji Indonesia gelombang pertama. Manajemen Saudia sangat semrawut dalam pelaksanaan penerbangan jemaah agar sesuai jadwal dan kapasitas seat pesawat yang telah disepakati.
“Saya pikir pihak otoritas Arab Saudi perlu meninjau dan memeriksa manejemen Saudia Airlines saat ini. Kenapa mereka tidak mampu menerbangkan jemaah haji sesuai jadwal? Kenapa tidak mampu menyediakan pesawat dengan kapasitas seat yang dijanjikan?” ucap Saiful Mujab dirilis humas usai acara melalui WAGroup Jurnalis Kemenag, Sabtu (3/6/2023).
Pemeriksaan, kata Saiful, layak dilakukan. Sebab, proses penerbangan jemaah haji Indonesia sudah dibahas sejak lama. Jadwal dan jenis pesawat yang digunakan juga sudah ditentukan dan disepakati. “Tahun ini Saudia Airlines benar-benar kacau, tidak komitmen dengan kontrak kerja,” tegas Saiful Mujab.
Dilanjutkan Saiful dipenutup rilis, “Tingkah Saudia Airlines membuat banyak jemaah terpecah dari rombongannya sehingga menjadi tidak nyaman. Ini jelas tidak sejalan dengan semangat memuliakan jemaah haji.” (smr)