Gaya Dukungan Mungkin Perlu Diubah, Relawan SKI Jateng: Kemenangan Anies Harus Dikawal Sejak dari TPS

Capres Anies Baswedan (di atas panggung rompi biru) menyapa puluhan ribu pendukungnya. Foto: internet

Lapangan besar undecided voters yang banyak dihuni generasi Zelenials, Young Millenials yang memerlukan penjelasan derivatif, jika tidak bisa diyakinkan maka mereka cenderung memilih golput. Supporrter/pendukung/relawan/simpatisan Anies Baswedan memang terlihat masih banyak yang asik duel keras dengan cebong di kolam butek yang keras.

semarak.co-Saling mengamburkan kata-kata cemoohan. Di televisi, di medsos. Kalau bisa mempermalukan cebong disoraki banyak orang dan makin nambah followersnya. Semua yang mereka lakukan mereka pikir menguntungkan calon presiden (capres) Anies karena membela dengan segala keberanian

Sekaligus mempermalukan Jokowi dan Ganjar katanya. Padahal semua itu hanya menguntungkan prabowo. Putaran pertama itu lebih ke pertempuran hidup mati. Harus bermain cantik agar bisa raih suara milenial. Anak-anak milenial tak suka gaya konfrontatif, menyerang lawan sementara jumlah mereka 87% dari total pemilih.

“Jadi harus elegance dan poin poin agenda perubahan harus jelas dan bisa dicerna mereka. Berhentilah membahas pemilihan presiden (pilpres) 2019. Semua itu sudah berlalu, bersikap lembut dan santulah seperti Anies, kurangi menyerang,” pesan MRR Relawan KoReAn.

Apalagi baku hantam di medsos, kata MRR, percuma kita menang debat karena mereka itu juga tak mungkin ikut sama kita meskipun kalah debat, tampilkan saja hal-hal positif tentang Anies, jika ada yg menyerang jawablah seperti Anies ajarkan saat Rakornas KoReAn. Sambut dengan senyum, kalau perlu, iyakan dulu, lalu tanya, apa ada buktinya.

Untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi begitu cepat, Simpul Relawan Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) Wilayah Jawa tengah (Jateng) menggelar Rapat Kerja di Semarang, Jumat (26/5/2023) yang dihadiri seluruh pengurus harian simpul relawan. Maksud rapat itu adalah pembentukan Relawan Penggerak Perubahan.

“Rapat Kerja sehari itu menitikberatkan pembentukan Relawan Penggerak Perubahan sampai ke tingkat basis, desa/kelurahan bahkan di setiap Tempat Pemungutan Suara TPS. Semua iu penting untuk mengawal suara Anies mulai dari TPS,” kata Ketua DPW SKI Jateng Azmi A Majid kepada KBANews, Sabtu, 27 Mei 2023.

Dia menegaskan, pada akhir Agustus nanti, di setiap desa/kelurahan di Jateng harus sudah ada relawan penggerak perubahan bersama dengan relawan lain dan masyarakat. Lalu pada akhir bulan November 2023 sudah ada relawan penggerak perubahan Anies Baswedan dan pos pemenangan di setiap tempat pemungutan suara (TPS).

Pos pemenangan itu dinamakan Pos Komando Rakyat (Poskora) yag berfungsi sebagai pos pemenangan dan pemantauan suara Anies di setiap TPS. “Kita ingin memastikan bahwa suara Anies tidak disalahgunakan. Kita tidak mengharapkan suara naik melejit tetapi kita berharap suara itu tetap seperti adanya dan tidak diubah,” kata Azmi.

Akses ke TPS

Ini artinya, tidak bisa lain, Relawan Anies harus mempunyai akses ke TPS. “Keberadaan Poskora itu tidak dimaksudkan untuk macam-macam tetapi harus ikut aktif mengawal suara dari TPS awal. Kita tidak curiga tetapi cuma ingin memastikan bahwa demokrasi di Indonesia berjalan secara sehat, adil, jujur, dan tidak mentolerir adanya kecurangan dan penyalahgunaan,” kata Azmi.

Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara (DPS) Jateng pada Pemilu 2024 menyebutkan, jumlah pemilih ada sebanyak 28.432.762 tersebar di 117.298 TPS, di 35 kabupaten/kota. “Ini merupakan tantangan yang tidak ringan. Kita wajib memenangkan Mas Anies di Pilpres 14 Februari 2024. Motto kita adalah Menangkan TPS, Jaga TPS, Kawal TPS.” tegasnya.

Sekretaris SKI Jateng Romi Indiarto mengingatkan seluruh relawan dan masyarakat yang menginginkan perubahan selain memenangkan Anies Baswedan juga wajib memenangkan parpol pengusung dan pendukung perubahan.

“Partai Pengusung dan Pendukung Perubahan itu ada empat, yaitu partai NasDem, Demokrat, PKS, dan Partai Ummat. Kemenangan itu penting karena jika Anies menang dia membutuhkan dukungan dari DPR-RI. Tidak akan lancar dia menjalankan pemerintah jika DPR tidak mendukung. Karena itu, kemenangan Anies di Pilpres harus satu paket dengan kemenangan partai di Pileg,” katanya.

Komunitas Da’wah Istiqomah Surabaya melalui KBANews menyebut, untuk lebih memperkenalkan bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Rasyid Baswedan, Simpul Relawan PEJUANG Anies Baswedan (ABW) membuat program Satu Juta Banner/Stiker Anies Baswedan yang akan dibagi-bagikan ke seluruh Indonesia.

Ketua Umum DPP PEJUANG ABW Arini Soemardi mengatakan, tahap awal dibagi ke masyarakat Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta pada Sabtu, 27 Mei 2003. “Pagi ini kami sebanyak 110 pengurus relawan dari Pusat dan Jabodetabek berangkat menyewa boat menuju ke Pulau Tidung,” ujar Arini.

“Tujuannya untuk mengukuhkan dan mendeklarasikan DPD PEJUANG ABW Kabupaten Kepulauan Seribu. Di sana sudah menunggu sekitar 70 orang pengurus DPD yang akan dilantik,” demikian Arini menambahkan seperti dikutip KBA News.

Program satu juta banner/stiker itu dimulai di sana. Seusai pelantikan, relawan akan memutari pulau itu dan memasang banner dan stiker di rumah penduduk, tentunya setelah mendapat izin dari yang punya rumah. Itu dalam rangka mengikat suara rakyat Kepulauan Seribu untuk mendukung Capres kita Anies Baswedan.

Serangkaian acara sudah dipersiapkan panitia dengan tujuan mengakrabkan dan mengkonsolidasikan para pengurus seJabodetabek dengan masyarakat pulau tersebut. “Kekompakan, persatuan dan kebersamaan merupakan modal utama untuk memenangkan pertarungan apapun termasuk kontestasi Pilpres tahun depan,” katanya.

Mereka, lanjut Arini, meyakini meskipun pihak lawan memilik berbagai sumber dana dan tenaga untuk memenangkan calon mereka, tetapi relawan tidak gentar. “Mereka akan berjuang untuk kemenangan Pak Anies agar rakyat merasakan perubahan dalam kesejahteraan dan keadilan,” imbuhnya.

Menurut survei, kutip dia, sebanyak 63% rakyat Indonesia menghendaki perubahan. Ini yang menjadi modal untuk memenangkan Anies. “Kita yakin akan menang, walapun pihak sana punya dana dan sekarang sedang dalam kekuasaan sehingga mampu melakukan apapun,” sindirnya.

Termasuk kecurangan, lanjut dia, tetapi kita yakin rakyat membutuhkan perubahan karena merasakan kesulitan hidup selama 10 tahun terakhir ini. Relawan meyakini kesatuan dan kekompakan bersama rakyat tidak akan dapat dikalahkan oleh hal-hal yang bersifat material.

“Kita pun yakin atas kebenaran yang kita perjuangkan bahwa janji Tuhan dalam Al-Qur’an, akan menolong orang-orang yang tertindas dan lemah di muka bumi. Cukuplah Tuhan yang menjadi penolong kita,” katanya mantap.

Dijelaskannya, satu juta banner dan stiker itu akan dikirim dan dibagikan ke semua pengurus di seluruh Indonesia. Itu dilakukan sebagai amanat para donatur agar kami buat dan distibusikan. Diharapkan semua itu membantu memenangkan Anies Baswedan. “Kita berusaha dan berharap setelah itu kita pasrahkan semuanya kepada Tuhan,” demikian Arini Soemardi.

Diketahui Reza Indragiri Amriel (ForPsych) adalah ahli psikologi forensik, konsultan sumber daya manusia, dan dosen Indonesia. Ia orang Indonesia pertama yang mendapat gelar Master Psikologi Forensik. Dalam sebuah diskusi, Reza menilai Anies Baswedan memiliki kapasitas untuk bisa menyelesaikan persoalan Papua yang sangat kompleks.

“Kompleksitas masalah Papua itu bukan sekedar masalah tempur tidak tempur, tapi juga penghormatan HAM dst. Dengan kompleksitas semacam itu saya justru berfikir Anies Baswedan sosok yang potensial untuk itu,” kata Reza dilansir portal-islam.id seperti ditranskrip Komunitas Da’wah Istiqomah Surabaya🇲🇨.

Di bagian lain cukup difoto pakai ponsel hasil akhir yang sudah diteken oleh para saksi dan ketua panitia di setiap TPS yang ada diseluruh Indonesia atau dalam dan luar negeri. Lalu kirimkan via WA berjenjang ke atas. Tidak ada lagi yang kemungkinan berani memalsukan DATA.

Masih ada yang BERANI melakukan PEMALSUAN DATA atau DOKUMEN, palsu hasil Pilpres 2024, maka siap-siaplah masuk PENJARA atau DILIBAS MASSA. Dengan cara seperti itu pada Pilkada DKI Jakarta, akhirnya Ahok pun kalah waktu Pilkada DKI Jakarta, pada tahun 2017.

Seluruh masyarakat atau rakyat bangsa Indonesia harus benar-benar BERANI BERTINDAK MELAKUKAN GERAKAN PERUBAHAN DINEGERI INI atau TERHADAP KELANGSUNGAN BERBANGSA DAN BERNEGARA, DINEGARA REPUBLIK INDONESIA INI.

JANGAN SAMPAI DAN PERNAH MAU DIBODOH-BODOHI, DITAKUT-TAKUTI DAN DIBOHONGI LAGI. OLEH SEGEROMBOLAN ORANG-ORANG JAHAT YANG MENJADI PENGKHIANAT TERHADAP RAKYAT BANGSA INDONESIA INI BEGITU SEBENARNYA.

HARUS BENAR-BENAR SECARA LANGSUNG DAN KOLEKTIF SELURUH RAKYAT BERANI MELAKUKAN. (sumber: LADATU SAHABAT ANIES (mulyani1762).

Di bagian lain lagi, ketika video ini dibuat, Simpul Relawan Anies yang berafiliasi dengan KoReAn baru 41 simpul, Alhamdulillah berjalan waktu, kini sudah mencapai 250 simpul relawan dan tersebar di seluruh penjuru tanah air dan dipenuhi orang-orang yang tulus ikhlas berjuang bersama.

Banyak sudah yang mereka korbankan, bukan cuma waktu, tenaga, perasaan dan kesempatan tapi juga mengorbankan harta mereka, persis seperti dulu para pejuang kita sebelum kemerdekaan. Mereka bahkan tak punya target akan jadi apa atau mau jadi apa jika nanti Anies terpilih jadi Presiden 2024.

Tapi bukan berarti mereka tak punya harapan. Mereka berharap ditangan Anies, Republik ini menjadi lebih baik, bebas utang, ada kesetaraan serta sejahtera dalam keadilan sosial sehingga kelak mereka tak perlu khawatir dengan masa depan anak cucu mereka.

“Ternyata tak ada yang mustahil jika kita terus memaksimalkan ikhtiar, kami yakin, para pejuang sebelum kemerdekaan pun hanya bergerak saja, mereka bahkan tak bisa memprediksi kapan mereka merdeka, namun Allah kemudian mengirimkan Jepang ke Indonesia,” tuturnya.

“Dan hanya dalam 3,5 tahun, kemerdekaan itu akhirnya diraih bukan karena Jepang tapi karena ketulusan, kegigihan, keinginan luhur para pejuang dan atas berkat rahmat Allah SWT,” demikian di penutup. (sumber: jarnas/Sabtu3/6/2023).

Satu artitkel terakhir ini mengingatkan bahwa sepertinya telah terjadi Paradox sikap di kalangan relawan Anies. Entah karena kurangnya sensitifias atas fenomena politik atau memang derajat keseriusan untuk menjadikan Anies sebagai capres memang rendah.

Sehingga tidak aware kalau posisi Anies sebagai bakal capres saat ini dalam posisi diujung tanduk. Sebagian Relawan Anies terlalu bahagia dgn utak atik matematika politik, menjadi over confidence seolah tidak ada masalah dgn pencapresan Anies, dan Anies dianggap akan menang dgn mudah.

Anies tidak mungkin menunjukan kekhawatirannya kepublik, karena secara psykologi politik hal tsb tdak menjadi strategis, terutama dlm membangun rasa optimisme dan semangat relawan, kepekaan relawanyalah yg diperlukan, agar berpikir creatif dan bersikap anisipasif atas fenomena dramaturgi politik yg tengah terjadi.

Anies membutuhkan pembelaan didunia nyata, tidak cukup dgn narasi argumentatif didunia fantasi, relawan harus turun kejalan, unjuk rasa dan unjuk gigi, untuk melawan atas  upaya-upaya  menjegal Anies sebagai BaCaPres, yg saat ini semakin vulgar dilakukan oleh sebuah operasi  team yg terstruktur.

Masih ada 2 cara yg dapat digunakan untuk menjegal Anies, KPK masih on going dalam isue Formula E, perpanjangan Ketua KPK oleh MK  diduga karena target belum tercapai karena menjadikan Anies sebagai tersangka masih kontroversi di kalangan internal KPK.

Cara lain diduga adalah dgn mengambilalih Partai Demokrat sebagai partai pengusung Anies melalui peninjauan Kembali (PK) Moeldoko Cs di Mahkamah Agung (MA), keputusan tidak logika pun dapat terjadi kapan saja untuk memastkan bhw Demokrat adalah milik Moeldoko Cs tsb.

Apa yg disampaikan Prof Deny Indrayana adalah data yg diyakini akurat telah tervalidasi sebelum dipulbikasi beliau sendiri. Setelah dgn cara lain gagal, kini Anies akan dijegal melalui MA, hakim Mahkamah Konstitusi (MK) mungkin akan mengabulkan PK Moeldoko.

Kemudian Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) segera menerbitkan Surat Keputusan (SK) Kepengurusan Demokrat yang baru, maka partai Koalisi Perubahan yang mengusung Anies bersama PKS akan bubar. Karena Demokrat tidak lagi dalam frame koalisi perubahan, NasDem dan PKS tidak akan cukup memenuhi PT 20%.

Sementara menggunakan alternatif partai lain untuk berkoalisi memiliki probability yang kecil, karena partai-partai lain tersebut telah dikuasi mereka. Akan sulit bagi Anies untuk memperoleh partai pengganti, momentum waktupun akan segera expired.

Semua kemungkinan fenomena ini telah teranalisis dengan tingkat kepercayaan 90%. Menurut teori Fenomenologi Alfred Schutz, indikasi apa yang tengah terjadi pada Anies adalah in order to motive agar tidak bisa jadi bakal capres dan Because motive agar perubahan tidak terjadi pada bangsa ini.

Ini Serius…!! Jika relawan terlambat bergerak, palu MA telah diketok, maka gerakan apapun akan dianggap ilegal, aparat akan bertindak refresif kepada siapa saja yg menentang keputusan MA, dgn jargon menghormati hukum.

Maka menjadi penting bagi para relawan, tugas utama harus lebih mendahulukan pengamanan posisi politik Anies berserta partai koalsiinya, ini bukan pembelaan kepada partai, karena nama partai bisa saja berubah, tapi kedudukan Anies sebagai bakal capres yg diusung partailah yang akan terkena dampak Anies menjadi gagal nyapres.

there is no more time to relax, relawan Anies harus mulai bergerak. Flavius Vegetius Renatus (400 M) dalam kata pengantar  buku De re militari menyatakan, Qui desiderat pacem, bellum praeparat“(“Siapa menginginkan perdamaian, bersiaplah untuk perang). Setujukah Anda..?!! Kami Kabarkan, Anda yg Memutuskan..!!

 

sumber: WAGroup PA Al-Wasliyah P.Brayan (postSabtu3/6/2023/)/LADATU SAHABAT ANIES (mulyani1762)/dll

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *