Mantan Ketum PBNU Said Aqil dan Mantan Ketum Muhammadiyah Din Syamsuddin Nilai Anies Tepat Jadi Presiden RI

Mantan Ketum Muhammadiyah Din Syamsuddin (baju putih) bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kiri depan). Foto: internet

Mantan Ketua umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin dan mantan Ketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj memberikan sinyal kuat mendukung Anies Baswedan jadi Presiden Indonesia di Pemilihan Presiden (Pilpres) pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.

semarak.co-Dua tokoh agama ini secara terang-terangan menilai Anies Baswedan adalah sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia di masa depan. Din Syamsuddin juga menilai, Anies yang paling tepat untuk Indonesia di masa depan. Ini disampaikan Din usai pertemuan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu.

Bacaan Lainnya

“Terutama mengusung Anies Baswedan saya kira itu pilihan yang tepat, baik, dan cocok untuk Indonesia masa depan,” kata Din dilansir relawananies.id/2023/05/25 melalui akun media sosial (medsos) Twitter.

Apalagi, Ia mengaku kenal dekat dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Kata dia, Anies adalah anggota dari penasihat Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu “Anies Baswedan termasuk anggota dari penasihat Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu. Saya Ketua Pimpinan Rantingnya,” jelasnya.

Ia menjelaskan, suami Fery Farhati itu bersedia jadi anggota penasihat pimpinan Ranting Muhammadiyah karena kakeknya yakni AR Baswedan juga pernah menjadi pengurus Muhammadiyah. “Beliau bersedia karena saya tahu rekam jejaknya,” ujarnya.

Ketua PBNU 1999-2009 Andi Jamaro Dulung mengatakan, mantan Ketum PBNU Said Aqil Siradj menilai Anies Baswedan adalah sosok yang paling tepat untuk jadi Presiden Indonesia di 2024 nanti. Hal itu disampaikan kepada Andi Jamaro saat menjenguk Said Aqil Siradj ketika dirawat karena sakit di salah satu rumah sakit di DKI Jakarta.

“Statement Kiai Said Aqil Siradj kalau dibandingkan dengan yang lain, yang bisa diberi amanah untuk kepentingan umat, ya Anies. Ya itu silahkan diterjemahkanlah,” katanya kepada KBA News, Kamis, 25 Januari 2023 dilansir relawananies.id.

Apa saja alasan Said Aqil Siradj berstatement tersebut? Andi menyampaikan, pertama, Anies Baswedan memiliki kualitas intelektual yang cukup bagus. “Dari sisi intelektual di antara semua (kandidat) ini beliau lah yang mendapat pengesahan secara formal dari institusi pendidikan,” jelasnya.

Kedua, Anies juga memiliki pengalaman yang sangat bagus. Misalnya pernah menjadi Rektor Universitas Paramadina, perna Menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, lalu menjadi Gubernur DKI Jakarta selama lima tahun.

“Dari sisi pengalaman beliau pernah rektor, beliau pernah menteri, beliau pernah gubernur, kurang apa lagi? Yang tidak pernah Pak Anies itu ya hanya memimpin partai politik, mungkin beliau memang tidak berkenan supaya sebagai sosok yang dimiliki oleh semua kalangan,” jelasnya.

Ketiga, Anies memiliki komunikasi yang baik di dunia internasional. Terlebih suami Fery Farhati itu cukup bagus dalam penguasaan bahasa Inggris. “Katakanlah kalau beliau jadi (presiden), duduk bersama dengan pimpinan-pimpinan negara lain kita tidak pernah merasa minder,” katanya.

Lalu yang keempat, lanjut dia, nasab Anies sangat jelas, yakni dari keturunan orang berpendidikan. “Latar belakang nasabnya beliau tidak diragukan. Jadi memang wajarlah jika orang seperti Kiai Said Aqil menganggap beliau (Anies Baswedan) yang paling pantas jadi presiden,” ujarnya.

Di bagian lain capres Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan dari gabungan Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat menyatakan, keinginan rakyat Indonesia sangat tinggi. Hal ini dirasakan dan ditemui di semua tempat.

“Kami merasakan aspirasi dan keinginan tentang perubahan dan keadilan sosial. Itu bergaung di mana-mana,” kata Anies saat diwawancarai awak media dalam kunjungannya di Pondok Pesantren Darul Muttaqin Dusun Panjer, Desa Jeru, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu, 24 Mei 2023.

Apa yang disampaikan Anies Baswedan ini sekaligus menepis keraguan yang selalu menempatkan namanya dalam survei yang selalu berada di urutan ketiga di bawah calon lain. “Soal survei, kita optimistis bahkan sangat optimistis. Memang untuk maju dalam konstestasi Pilpres 2024 tentu tidak hanya bermodalkan optimisme saja. Tentu kami optimistis, tentu harus berusaha,” ungkapnya.

Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini mengungkapkan, berkaitan dengan survei tidak perlu dijadikan demotivasi atau semangat menjadi kendor. Survei tetap perlu dianggap sebagai feedback dan masukan untuk terus bekerja.

Menurut Anies, menjelang Pemilu 2024 yang masih delapan bulan, masih banyak potensi dan fluktuasi. “Bukan sisa waktu, tapi masih ada waktu sesuatu untuk berubah survei itu,” kata Anies yang Cucu Pahlawan Nasional AR Baswedan

Saat berkompetisi pada Pilkada DKI Jakarta 2017, ulas Anies, Fluktuasi hasil survei itu terjadi. “Waktu Pilkada Jakarta itu belum ada survei yang menunjukkan kami nomor satu. Dan litbang yang sama, bahkan menempatkan kami nomor tiga jauh sekali. Ketika hasil pilkada ternyata berbeda,” jelasnya.

Sebelumnya, Pakar Komunikasi Politik Hendri Satrio dalam Chanel YouTube Refly Harun menyatakan, dalam banyak lembaga survei, Anies Baswedan memang selalu konsisten di urutan ketiga. Namun, yang perlu diingat swing vooter atau pemilih yang masih bisa berubah pada Anies Baswedan ini sangat sedikit.

Hensat, sapan akrabnya, mengutip survei Litbang Kompas yang menempatkan Ganjar Pranowo di urutan pertama. “Ganjar di survei itu tinggi, 30 persen. Tapi swing vooternya juga tinggi, 12-16 persen. Anies swing vooternya sedikit, pemilihnya solid,” jelasnya.

Dia mengatakan, Anies Baswedan hanya membutuhkan proses demokrasi yang jujur untuk menang. “Kalau demokrasi ini berjalan dengan jujur, menang dia,” tegas Hensat dari sumber: kba/relawananies.id/2023/05/25. (net/kba/abw/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *