Untung Besar dari Blok Mahakam, Aktifis Minta Pertamina Tidak Naikkan Harga BBM

Sulaiman Haikal

Per 1 Januari 2018, aset Pertamina akan bertambah gemuk berkat kelola secara penuh Blok Mahakam. Aset Pertamina bertambah dari sebelumnya pada 2016 sebesar US$ 45,52 miliar menjadi US$ 54,95 miliar. Ini bertambah US$ 9,43 miliar (Rp 122 triliun). Dengan demikian BUMN minyak dan gas ini harus menjamin harga BBM tidak naik hingga akhir 2018.

Aktivis Rumah Gerakan 98 Sulaiman Haikal mengatakan,jika sebelumnya Pertamina mengumumkan tidak menaikkan harga BBM hingga April 2018, justru rakyat meminta harga tidak naik hingga akhir 2018. Ini, kata Haikal, penting untuk menjamin peningkatan daya beli masyarakat yang tengah diupayakan pemerintah.

Pengelolaan penuh Blok Mahakam oleh Pertamina, nilai Haikal, merupakan kompensasi dari pemerintah atas biaya BBM satu harga, “Kompensasi atas kehilangan pendapatan karena harga premium dan bio solar tidak mengalami perubahan hingga April tahun ini,” jelas mantan ketua PIJAR di Jakarta, Selasa (2/1).

Tugas dari pemerintah terkait BBM satu harga di seluruh Indonesia harus tetap berlanjut. “Jangan mengeluh, karena tantangan buat Pertamina tidak hanya faktor eksternal. Harus dilihat secara internal juga, apakah tata kelola sudah rapih, pareto kontribusi efisiensi terhadap keuntungan balancingnya bagaimana. Karena di era dirut sebelumnya, berhasil genjot efisiensi,” jelasnya.

Selain blok Mahakam, sambung dia, Pertamina mendapatkan aset dari enam blok migas yang kontraknya habis 2018. Adapun blok migas yang akan dikelola Pertamina tahun 2018 adalah blok Sanga-Sanga yang dioperatori Virginia Indonesia Co LLC, blok South East Sumatera yang dioperatori CNOOC SES Ltd, blok Tengah oleh Total E&P Indonesie, blok East Kalimantan yang dioperatori Chevron Indonesia Company, dan blok Attaka yang sebelumnya dioperatori Inpex Corporation.

Sementara itu, tiga blok lain yang terdiri dari blok North Sumatera Offshore (NSO) dan dua blok berbentuk Joint Operating Body (JOB) Tuban dan Ogan Komering sebelumnya sudah dikerjakan oleh Pertamina.

“Yang didapat netto oleh Pertamina di tahun 2018 dari pengelolaan Mahakam sekitar 317 juta USD atau sekitar Rp. 4 Triliun. Ini merupakan tambahan pendapatan bersih setelah dipotong cost recovery. “Jadi sudah selayaknya Pertamina memberi jaminan kepada rakyat bahwa harga BBM tidak akan naik di tahun 2018 ini,” tutup Haikal.(lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *