Politik Identitas Kerap Disandangkan pada Capres Anies, Relawan BroNies: Sejatinya Jadi Warna dari Entitas Kebangsaan

Yusuf Blegur (kanan) bersama Capres Anies Baswedan dalam satu acara deklarasi Anies Baswedan. Foto: ist

Simpul relawan Bro Anies (BroNies) dan para eksponen aktivis 98 yang tergabung dalam organ 98 Pro Anies menggelar diskusi public terbuka yang rutin diselenggarakan. Kali ini, BroNies dan Pro Anies memberi judul diskusi bertajuk Mengulas Politik Identitas Sebagai Pilar Kemajemukan Bangsa di Kawasan Jatinegara Jakarta Timur, Rabu (17/5/2023).

semarak.co-Diskusi publik rutin sekaligus Pernyataan Sikap Eksponen Aktivis 98 Terhadap Situasi Nasional ini diharapkan dapat membuka mata masyarakat tentang apa yang disebut dengan politik indentitas dan seberapa besar politik identitas ternyata menjadi dasar terbentuknya kebhinekaan sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia.

Bacaan Lainnya

Ketua Umum BroNies Yusuf Blegur mengatakan, seperti kita dengar di media, baik itu online ataupun mainstream politik identitas kerap kali disandangkan kepada calon presiden (Capres) Anies Baswedan. Politik identitas selama ini sering dijadikan narasi tunggangan untuk kepentingan politik tertentu.

“Politik identitas juga dikaburkan hanya untuk membangun sentiment keagamaan yang berotientasi membangun kebencian, permusuhan dan bahkan upaya mengadu domba rakyat yang dapat memicu perpecahan bangsa,” tulis Yusuf dalam rilis resmi dengan kop surat berlogo BroNies ditandatangani juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) Guntur Siregar.

Politik identitas, nilai Yusuf, sejatinya menjadi warna dari entitas kebangsaan Indonesia yang memiliki latar kemajemukkan dan kebhinnekaan. Bahwa keanekaragaman suku, agama, ras dan golongan dalam masyarakat, telah menjadi kultur dan terakomadasi dalam struktur sosial rakyat, negara dan bangsa.

“Pluralitas selalu menghidupi interaksi pergaulan rakyat Indonesia secara nasional maupun relasinya dalam pergaulan global,” imbuh Yusuf dalam rilis yang dilansir melalui media sosial whatsapp (WA) grup, Rabu (17/5/2023) dan menjadi pesan berantai.

Seperti kata Bung Karno yang menegaskan, kutip Yusuf, Nasionalisme Indonesia itu tumbuh dalam taman sari internasionalisme, maka politik identitas yang menyembur kekayaan adat istiadat dan agama itu, sesungguhnya menjadi kekuatan nasionalisme yang diikat oleh semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

Semangat bersatu dalam keIndonesiaan untuk menentang segala macam bentuk eksploitasi bangsa atas bangsa dan eksploutasi manusia atas manusia di dunia serta dalam rangka mewujudkan kemakmuran dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (smr)

 

sumber: rilis BroNies di WAGroup Relawan ANIES SUMBAR (postKamis18/5/2023/yusufblegur)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *