Dibantu lalat-lalat, Abu Nawas hancurkan istana Baginda Raja. Diawali ketika Baginda Raja bermimpi di bawah rumah Abu Nawas tertanam harta karun melimpah. Ketika matahari terbit, Baginda Raja langsung memerintahkan para pengawal menggali tanah di rumah Abu Nawas.
semarak.co-Akibat tindakan ini, Abu Nawas dan istri jadi sangat kebingungan. Pasalnya, rumahnya hancur akibat penggalian perintah Raja tersebut. “Ada apa ini? Kenapa rumahku dihancurkan?” ucap Abu Nawas dengan kaget seperti dilansir nu.or.id.
“Tadi malam Raja bermimpi bahwa di bawah rumahmu terpendam emas dan permata yang tidak ternilai harganya,” ucap salah seorang pengawal.
Tetapi setelah mereka terus menggali ternyata emas dan permata itu tidak ditemukan. Raja juga tidak meminta maaf kepada Abu Nawas, apalagi mengganti kerugian. Abu Nawas dan istrinya hanya termenung dan merasa kesal atas perbuatan Raja. Namun apa daya, mereka tidak bisa melakukan apa pun.
Abu Nawas sampai tidak doyan makan. Makanan yang dihidangkan istrinya didiamkan begitu saja sampai basi. Keesokan harinya Abu Nawas melihat lalat-lalat mulai menyerbu makanan yang sudah basi itu. Lalu ia segera menuju istana dengan membawa makanan basi yang sudah dipenuhi lalat tersebut sambil membawa pentungan besi.
Istrinya agak bingung apa yang hendak dilakukan suaminya itu. Setelah sampai istana, Abu Nawas berkata, “Maaf Raja yang mulia, hamba hanya ingin melaporkan tamu-tamu tak diundang ke rumah saya dan tanpa izin memakan makanan saya,” sambil menunjukkan lalat-lalat yang masih hinggap di makanannya.
“Lalu, apa yang perlu saya bantu?” ucap Raja.
“Hamba butuh keadilan Raja,” jawab Abu Nawas.
“Keadilan yang seperti apa?” tanya Raja lagi.
“Hamba hanya ingin izin tertulis dari Raja sendiri agar hamba bisa dengan leluasa menghukum lalat-lalat itu,” ucap Abu Nawas.
Tidak berpikir panjang, Raja membuat surat izin yang isinya memperkenankan Abu Nawas memukul lalat-lalat tersebut di mana pun mereka hinggap. Dengan sebatang besi yang dibawa dari rumah, Abu Nawas memukul lalat-lalat yang hinggap di semua barang milik istana. Raja hanya bengong melihat istananya porak-poranda oleh Abu Nawas.
Wallahu a’lam.
sumber: hajinews.id/20/04/2023 di WAGroup
