Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan mengatakan, pihaknya tak menerima usulan figur calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di luar Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Ia menyebutkan, figur capres-cawapres hanya dipilih dari PKB dan Partai Gerindra
semarak.co-Saat ini, kata Daniel, KIR masih berpedoman pada nota kesepakatan yang ditandatangani Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Karena itu, menurut dia, tidak ada nama lain yang akan dipertimbangkan selain dua figur tersebut untuk menjadi capres dan cawapres.
“Sampai saat ini KIR tidak ada calon lain selain Pak Prabowo dan Cak Imin. Kalau tidak jadi koalisi bagaimana membahas masukan-masukannya?” ujar Daniel dihubungi kompas.com, Kamis (6/4/2023) dilansir melalui laman berita msn.com.
Terakhir, Daniel menyampaikan bahwa pihaknya tengah menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan capres-cawapres dari KIR. Ia tak mau buru-buru meskipun Prabowo dan Gerindra nampak banyak didekati oleh parpol maupun figur lain. “Iya, kita menunggu momentum yang tepat,” ujar dia.
Diketahui sebelumnya, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra bertemu Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis sore. Wasekjen PBB Solihin Pure menuturkan, pihaknya akan membahas dinamika politik Tanah Air sekaligus menawarkan Yusril untuk menjadi cawapres Prabowo.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, menerima semua masukan parpol lain soal nama capres dan cawapres. Meski begitu, ia menekankan, saat ini Gerindra telah terikat kontrak politik dengan PKB. Masukan dari PBB untuk menawarkan Yusril sebagai cawapres akan dibahas oleh Prabowo dan Muhaimin.
Prabowo mengatakan, semua isu dibicarakan dalam pertemuan tersebut, termasuk peluang pembentukan koalisi besar. Sembari bergurau, Prabowo menilai PBB keterlaluan jika pada 2024 tidak mendukung dia.
Adapun PBB pada Pemilihan Umum 2019 merupakan partai pendukung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dalam Koalisi Indonesia Maju bersama sembilan partai lainnya. “Semua masalah dibicarakan. Kalau PBB kali ini tidak dukung saya, kebangetan,” kata Prabowo dikutip tempo.co yang dilansir melalui laman berita msn.com, Kamis malam.
Gagasan pembentukan koalisi besar mencuat usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan restu terhadap peleburan Koalisi KIR dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Koalisi KIR terdiri Partai Gerindra dan PKB, sementara KIB digawangi Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Prabowo mengatakan, kunjungan antarpimpinan parpol wajar dilakukan jelang Pemilu 2024. Ia menyebut komunikasi dan silaturahmi politik akan makin intensif dilakukan partainya, termasuk kepada PBB. “Sudah sepantasnya kita lebih intensif lagi melakukan komunikasi politik, silaturahmi politik, satukan pandanga, kemudian pengalaman, dan menyampaikan saran,” kata Prabowo.
Sedangkan Yusril menyatakan bahwa partainya hendak membangun kerja sama yang makin erat dengan Gerindra demi kepentingan bangsa. Dalam persamuhan tersebut, Yusril mengatakan Prabowo telah memaparkan pandangannya ihwal persoalan besar dalam bangsa.
“Yang paling penting bagaimana para pemimpin dapat saling bersatu dan bekerja sama, tidak tecerai berai. PBB maupun Gerindra sama-sama saling terbuka terhadap peluang berkoalisi. Kami menyambut baik terbentuk koalisi yang sekarang ini, termasuk juga gagasan membangun koalisi besar,” kata dia. (net/msn/kpc/tpc/smr)