Menjaga Anies, Belajarlah dari Tragedi Shinzo Abe

Capres Anies Baswedan (keempat dari kanan baris di panggung) saat turut hadir pada rangkaian Safari Politik ke Pontiana Kalbar, Sabtu (18/2/2023). foto: internet

Oleh Choirul Aminuddin *

semarak.co-ANIES Rasyid Baswedan, bakal calon presiden yang diusung Partai Nasional Demokrat, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera, yang akan bertarung pada pemilihan presiden 2024 harus mulai mendapatkan perhatian ketat dari internal pengusung, khususnya soal keamanan.

Bacaan Lainnya

Sejak Anies meletakkan jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017-2022, pada Oktober 2022 lalu, dia kerap melakukan kunjungan ke beberapa daerah. Aktivitas itu kian meningkat ketika Partai Nasdem mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden, disusul pengumuman yang sama oleh Partai Demokrat dan PKS.

Dukungan ketiga partai penghuni Gedung Senayan tersebut membuat Anies lolos dari ambang batas presidential threshold 20 persen. Menurut data Komisi Pemilihan Umum, pada pemilihan legislatif 2019, Partai Nasdem memperoleh 9,05 persen, PKS meraup 8,21 persen sedangkan Partai Demokrat mendapatkan 7,77 persen suara.

Dengan demikian, jika perolehan suara ditotal, mereka berhak mendaftarkan Anies ke KPU untuk maju sebagai bakal calon presiden 2024.Bila melihat dari fakta ini, pengusung maupun pendukung Anies boleh lega hati. Namun ada satu hal yang perlu diperhatikan secara seksama, masalah keamanan fisik Anies tatkala melakukan sosialisasi ke beberapa daerah.

Anies adalah aset bangsa yang perlu mendapatkan perlindungan keamanan, selain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto maupun Ketua DPR Puan Maharani yang disebut-sebut akan turun ke gelanggang untuk bertarung memperebutkan kursi presiden pada perhelatan politik 2024.

Ada beberapa pengamat intelijen dan keamanan, setidaknya tiga orang, mengatakan kepada saya dalam sebuah diskusi di Jakarta soal safety, secure and security calon pemimpin Indonesia. Salah satu yang mereka sebut adalah Anies Baswedan.

Menurut pengamatan mereka, tingkat penjagaan Anies saat kunjungan ke beberapa wilayah sangat longgar. Posisi Anies, pada situasi itu, dengan orang-orang yang mengelukkan tak lebih dari satu meter. Bahkan, banyak di antara mereka sempat mencuri peluk dan selfie dengan Anies. “Ini berbahaya. Apalagi petugas keamanan yang mendampingi Anies terlihat longgar.”

Salah seorang pengamat intelijen yang enggan disebutkan namanya mengatakan, kondisi seperti ini menjadi buah simalakama bagi Anies. Dari sisi kedekatan dengan para pendukung, peluk cium dan ajakan swafoto adalah demi memenuhi keinginan para pendukung agar mereka tidak kecewa. “Itu bagus,” ucapnya.

Dia melanjutkan, tetapi bagaimana jika di antara mereka terselip orang berpikiran jahat berniat melukai Anies. Sementara jarak pelaku sangat dekat, tidak lebih dari setengah meter dengan Anies. “Bukankah situasi ini berbahaya bagi Anies?”

Kita perlu membuka ingatan mengenai nasib mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. Pemimpin pemerintahan Jepang terlama ini tewas dua hari kemudian setelah ditembak dengan sejata rakitan di prefektur Nara pada Juli 2022. Ketika insiden penembakan berlangsung, Abe sedang kampanye untuk pemilihan angggota parlemen.

Pada tahun yang sama, November 2022, aksi penembakan menimpa bekas Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan. Peristiwa muntahan timah panas itu terjadi saat Imran berpidato di depan para pendukungnya di Wazirabad, Provinsi Punjab.

Meskipun tidak menewaskan Imran, hanya melukai bagian kaki, tetapi upaya pembunuhan tersebut patut diwaspadai. Bagaimana dengan keamanan Anies? Waspadalah! Anies, dari informasi yang beredar luas, akan melakukan kunjungan ke Surabaya pada 17 Maret 2023.

Rundown kegiatan, berikut agenda kegiatan sangat rinci disampaikan kepada publik. Bagi pengamat intelijen dan keamanan, detail acara termasuk menit per menit kegiatan Anies disebutkan di edaran tersebut, sangat tidak dibenarkan. “Sekali lagi, ini berbahaya. Situasi tersebut sangat mudah dimanfaatkan oleh orang jahat.”

Para pengamat itu menyarankan, agar panitia yang mengundang Anies datang ke Surabaya berkoordinasi dengan petugas keamanan setempat. Selain itu, garda partai pengusung maupun organisasi massa pendukung Anies, harus ketat menjaga keamanannya agar mereka tidak kecolongan hingga berakibat fatal.

Siapa yang bertangung jawab atas keselamatan Anies bila terjadi insiden? Anies adalah orang yang dipersiapkan memimpin bangsa demi perubahan di republik ini. Sekian.

 

sumber: WAGroup LADATU SAHABAT ANIES (postRabu8/3/2023/)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *