Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof KH Said Aqil Siraj menegaskan bahwa bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan gabungan Partai NasDem, Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anies Rasyid Baswedan adalah seorang pribadi yang nasionalis dan agamis.
semarak.co-Hal ini bisa dilihat dari latar belakang keluarga capres Anies Baswedan yang berpendidikan. Pendapat ini tidak ada hubungannya dengan dukung mendukung Capres 2024. Ini hanya pendapat pribadi saja, kilah KH Said, jadi tidak berkaitan dengan politik apapun.
“Saya mengenal secara dekat. Anies itu nasionalis dan agamis. Tak perlu diragukan. Kakeknya kan Pahlawan Nasional,” kata KH Said Aqil saat menerima Dewan Pimpinan Pusat Pergerakan Aktivis Nahdliyin Nusantara (PeranNU) di kediamannya Kawasan Ciganjur Jakarta Selatan, Minggu sore (26/2/2023).
Hadir dalam silaturrahim itu Dewan Penasehat PeranNU Ukies M Urip (mantan wakil rektor IKIP/UNJ), Ketua Dewan Pengarah PeranNU Effendy Choirie (Politisi NasDem), Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PeranNU Andi Jamaro Dulung (Mantan Ketua PBNU era KH Hasyim Muzadi) dan Sekjen Mulyadin Permana (Ketua LPT PWNU DKI Jakarta).
Serta sejumlah pengurus DPP PeranNU lainnya, diantaranya Syamsudin Pay (Mantan Wakil Sekjen PKB), Bambang Sunaryo, Ustad Munawar, Maruf Asli dan A Eko Cahyono. Adapun PeranNU didirikan untuk menjadi relawan mendukung Anies sebagai Presiden 2024.
Namun demikian, Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN SYAHID) Jakarta mengakui Anies Baswedan beberapa kali bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Luhur Al Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan. “Ya, sudah beberapa kali sowan ke rumah saya dan termasuk mengunjungi Ponpes,” paparnya.
Selanjutnya Kiai Said menyarankan agar Anies Baswedan lebih sering bersilaturrahim ke para Kiai dan Ulama NU termasuk di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. “Kiai-kiai pasti menerima. Tak ada kiai NU yang menolak tamu,” jelasnya.
Ketua Dewan Pengarah Peran NU A Effendi Choirie menjelaskan bahwa Peran NU merupakan wadah yang menampung aspirasi warga NU guna menyalurkan aspirasi politik. “Wadah ini terbuka bagi siapa saja, termasuk warga Nahdliyin yang ingin mengembangkan kiprah politiknya,” terang Politisi NasDem.
PeranNU didirikan untuk menjadi salah satu jembatan politik para aktivis NU yang ingin berjuang memdukung Anies Rasyid Baswedan sebagai Presiden 2024-2029. “Kita tahu bahwa aspirasi politik aktivis Nahdliyin tidak tunggal tapi beragam, tidak satu pintu tapi banyak pintu,” papar Gus Choi, sapaan akrab Effendi Choirie Alumnus Universitas Pajajaran, Bandung.
Banyak pilihan itu bagus, sambung Gus Choi, artinya tidak haram. Bahkan menjadi bagian dari strategi perjuangan NU. Jangan hanya masuk satu pintu, tapi masuklah melalui berbagai pintu perjuangan.
Ditempat sama, Ketua DPP PeranNU Dr Andi Jamaro Dulung mendukung pernyataan KH Said Aqil Siradj terkait sosok Anies Baswedan yang nasionalis agamis Karena itu sekaligus menepis tentang berbagai keraguan yang ditujukan kepada Anies Baswedan. Mantan Dansatkornas Banser era Gus Dur ini mengakui bahwa saran KH Said agar Anies Baswedan perlu roadshow ke ulama NU Jawa Tengah dan Jawa Timur tentu sangat arif dan bijaksana.
Di bagian lain Capres Anies Baswedan melayat atau takziyah ke rumah almarhum KH Ali Yafie di Kompleks Menteng Residence, Jalan Menteng V Blok FC 5 Nomor 12, Sektor 7 Bintaro Jaya. Kiai Ali Yafie meninggal dunia di Rumah Sakit Premier Bintaro, Sabtu (25/2/2023) pukul 22.13 WIB.
Jenazah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 1990-2000 telah dimakamkan di TPU Tanah Kusir Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Minggu (26/2/2023). Lokasi makam Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 1991–1992 ini berdekatan dengan makam sang istri.
Saat melayat ke kediaman KH Ali Yafie, Anies Baswedan baru mengetahui bahwa almarhum memantau kegiatannya. Bahkan, menurut putra KH Ali Yafie, almarhum menghadiahkan ijazah doa untuk Anies. Saat takziah, bertemu dengan keluarga dan menyampaikan bela sungkawa yang amat dalam.
“Ternyata, salah satu putranya mengabari bahwa almarhumah KH Ali Yafie memantau dekat kegiatan saya selama ini sehingga beliau menghadiahkan ijazah doa yang Insya Allah saya akan mendawamkannya. Masya Allah,” tulis Anies dalam keterangan unggahan di Instagramnya, dikutip, Minggu (26/2/2023).
Berikut isi kalimat ijazah doa dari mendiang KH Ali Yafie:
لااله الا الله الدافع محمد الرشاد بعدد علم الله لااله الا الله الدافع محمد الرشاد بعدد علم الله لااله الا الله الدافع محمد الشافع بعدد علم الله
Artinya, “Tiada Tuhan selain Allah Sang Penolak (bala); Muhammad Sang Penunjuk Jalan, dengan segala ilmu Allah Tiada Tuhan selain Allah Sang Penolak (bala); Muhammad Sang Penunjuk Jalan, dengan segala ilmu Allah Tiada Tuhan selain Allah Sang Penolak (bala); Muhammad Sang Pemberi Syafaat, dengan segala ilmu Allah.”
Anies pun bertekad akan menjadikan ijazah tersebut menjadi doa harian sehingga lautan ilmu dapat terus bermanfaat bagi bangsa. Insya Allah akan senantiasa menjadi doa harian, sehingga bisa menjadi setitik dari lautan ilmunya yang terus bermanfaat bagi bangsa.
Segala kebaikan beliau akan menjadi sumur pahala yang takkan pernah kering. Selamat jalan panutan kita semua. Lahu alfatihah,” tulis Anies dilansir nasional.sindonews.com, Minggu, 26 Februari 2023 – 19:33 WIB.
Untuk diketahui, Prof KH Ali Yafie meninggal dunia pada pukul 22:13 WIB, Sabtu (25/2/2023). Mantan Rais Aam PBNU ini sempat dirawat di Rumah Sakit Bintaro, Tangerang Selatan.
Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin sempat menjenguk Ali Yafie pada Kamis (16/2/2022). Wapres mengaku mengenal Ali Yafie sejak lama. Kiai Ali Yafie kerap diminta pendapat terkait beragam persoalan.
“Tidak hanya masalah-masalah keagamaan, tapi juga masalah-masalah kenegaraan, kebangsaan, kemasyarakatan, dan saya kira jarang ulama sekaliber beliau yang keluasan ilmunya, dan juga keketuaannya yang patut menjadi contoh teladan,” tutur Wapres. (net/sic/snc/smr)
sumber: suarainvestor.com di WAGroup ANIES MAJU UNTUK NKRI (postSenin27/2/2023/) sindonews.com di WAGroup 2# AMPERA~IND.PUSAT (postMinggu26/2/2023/dharulfitrah)