Sederet aktor, sutradara, hingga pegiat teater mengungkapkan belasungkawa atas kepergian Norbertus Riantiarno atau lebih dikenal dengan nama popular Nano Riantiarno. Aktor sekaligus pendiri Teater Koma itu meninggal dunia, Jumat pagi (20/1/2023) dalam usia 73 tahun usai berjuang melawan penyakit kanker paru.
semarak.co-Ucapan duka kepada Nano Riantiarno diucapkan sejumlah aktor, terutama yang turut berkecimpung di dunia seni teater, seperti Butet Kartaredjasa, aktor senior yang telah membintangi berbagai film dan pertunjukan teater.
Butet menyampaikan belasungkawa lewat sebuah foto yang diunggah di media sosial. Unggahan berupa foto itu memotret momen Butet membesuk sahabatnya yang terbaring di kasur. “Sumangga Gusti. Selamat jalan sahabat dan guruku, Mas Nano Riantiarno,” tulis Butet dalam unggahannya dilansir cnnindonesia.com, Jumat, 20 Jan 2023 10:11 WIB.
Kemudian aktris yang berkecimpung di dunia teater seperti Happy Salma juga mengucapkan duka atas kepergian sang legenda seni peran. Ia mengunggah foto lama bersama Nano Riantiarno dan istrinya, Ratna Riantiarno serta Butet Kartaredjasa.
Dalam unggahan tersebut, Happy Salma mengenang momen itu seraya mengucapkan selamat jalan kepada Nano. Aktor legendaris itu disebut banyak memberikan pandangan yang membekas dalam benak Salma lewat berbagai diskusi dan perbincangan semasa hidup.
“Foto ini kenangan kami di Juli 2020. Saya di sebelahnya, dia rangkul saya dengan hangat. Selamat jalan guru Norbertus Riantiarno mas Nano. Ada yang sangat membekas dari diskusi serta pandangan kebangsaan dengannya yang sangat membekas di hati saya, bahkan kata ‘Ahimsa’ yang anti kekerasan pertama kali pun saya dapatkan dari mas Nano,” lanjut Happy Salma.
Ucapan duka juga datang dari Marsha Timothy yang menuliskan belasungkawa melalui unggahan Instagram Story. Ia menyebut kepergian Nano Riantiarno menjadi kehilangan besar bagi dunia teater dan seni peran. “Turut berduka cita sedalam-dalamnya, kehilangan yang amat sangat. Rest in love mas @nanoriantiarno,” tulis Marsha Timothy.
Di sisi lain, Kamila Andini juga ikut mengucapkan duka cita melalui unggahan Instagram Story. Sutradara Before, Now & Then itu menuturkan karya-karya Nano semasa hidup akan senantiasa dikenang. “Selamat berpulang om @nanoriantiarno. Akan kami kenang dan teruskan cipta, rasa, karsa, dan karyamu,” ucap Kamila Andini.
CNNIndonesia.com telah meminta izin kepada para aktor dan sutradara tersebut untuk mengutip unggahan mereka. Sebelumnya, pihak keluarga membeberkan Nano Riantiarno mengidap kanker paru stadium akhir sebelum tutup usia. Almitra Pranawingtyas selaku menantu menceritakan kondisi Nano dalam beberapa bulan terakhir yang bermula dari tumor di paha.
“Awalnya tumor di paha, sempat diangkat tanggal 8 November. Sesudah operasi sempat membaik sebentar. Namun, awal Desember kemudian batuk-batuk dan sesak napas. Pas diperiksa ternyata sudah menyebar ke paru-paru,” kata Almitra kepada CNNIndonesia.com, Jumat (20/1/2022).
Nano meninggal di usia 73 tahun. Pendiri sekaligus sutradara Teater Koma telah melanglang buana dalam dunia teater Tanah Air lebih dari empat dekade. Kecintaannya pada dunia teater bukan isapan jempol belaka. Diungkapkan putra sulungnya, Rangga Bhuana, Nano Riantiarno masih khawatir tentang masa depan Teater Koma.
“Papa masih khawatir Teater Koma untuk ke depannya mau gimana,” ungkap Rangga Bhuana saat ditemui di Sanggar Teater Koma, kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, pada Jumat (20/1/2023) dilansir hot.detik.com Jumat, 20 Jan 2023 11:42 WIB dicopas melalui internet.
Menurut keterangan Rangga, akhir tahun lalu ayahnya memenangkan Sayembara Naskah Teater Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) yang berjudul Matahari dari Papua. Naskah itu pun menjadi warisan terakhir dari mendiang Nano Riantiarno.
“Sebenarnya rencananya beliau ingin memanggungkan itu. Mungkin nanti kita lihat dari Teater Koma ke depannya gimana,” kenang Rangga yang sudah beberapa kali pula dipercaya sang ayah untuk menyutradarai Teater Koma.
Rangga juga menceritakan selama 4 tahun terakhir, ayahnya sempat mengeluhkan ada sakit dan pembengkakan di bagian paha. Baru setahun yang lalu diperiksa dan ternyata ada tumor yang menyerang di bagian sana.
“Jadi beliau operasi, tumor di bagian paha kiri diangkat. Ternyata tumor dioperasi 8 November. Setelahnya pulang dari rumah sakit, tiba-tiba awal Desember batuk-batuk, rontgen 3 Desember ternyata ada penyebaran di bagian paru-paru, dipastikan lagi dibawa ke ICU RS Dharmais tanggal 27 Desember,” cerita Rangga.
Dilanjutkan Rangga, “Diteliti lewat rontgen, diambil cairan paru-paru, itu yang bikin sesak napas, ya memang kondisinya kanker (paru-paru). Saat sesak napas dan mulai sering batuk, bukan lendir atau adanya permasalahan di tenggorokan saja. Diambil cairan paru-paru, itu yang bikin sesak napas. Dari tanggal 27 (Desember), kami gantian berjaga sampai akhirnya pulang Senin kemarin,” sambungnya.
Setelah Senin (16/1/2023) awal pekan ini, kondisi kesehatan Nano terus menurun. “Kalau dibilang sakit ada, karena kelamaan berbaring. Bagian bokongnya agak sakit, lecet,” terang Rangga lagi.
Saat itu, dokter di RS Kanker Dharmais membolehkan pulang dan menjalani rawat jalan asalkan tetap membawa selang untuk mengeluarkan cairan dalam paru-paru dan hal itu membantunya. “Ya pada akhirnya paru-paru napasnya jelek, jadi sulit juga karena bergerak di kasur cukup sulit,” pungkasnya.
Nano tercatat juga sebagai anak didik almarhum sutradara teater dan film kondang Teguh Karya kemudian mendirikan grup sendiri Teater Koma. Sempat menjadi wartawan dan pemimpin redaksi majalah Matra dan membintangi beberapa film.
Saat ini, jenazah Nano disemayamkan di rumah duka di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan. Berdasarkan informasi keluarga, jenazah Nano akan dimakamkan di Taman Makam Giri, Tama, Tonjong Bogor pada Sabtu pagi besok (21/1/2022), pukul 12.00 WIB.
Sebagai informasi, Nano Riantiarno adalah seorang aktor, penulis, sutradara, wartawan, dan tokoh teater Indonesia. Pada 1977 Nano Riantiarno mendirikan Teater Koma dan dia juga sempat ikut mendirikan Teater Populer pada 1968. Kelompok Teater Koma telah menggelar sekitar 111 produksi panggung dan televisi sampai saat ini. (net/kpc/cnn/dtc/smr)