BPJS Ketenagakerjaan menggelar simposium nasional mengangkat tema “Transformasi Layanan Publik Dalam Merespon Era Digital” ini dilaksanakan di Djakarta Theater (14/12) mulai pukul 7.30 pagi sampai dengan 17.00 dan menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten. Era digital menuntut semua pihak untuk dapat memenuhi tuntutan pelanggan dengan mudah dan cepat, terlebih lagi untuk sektor layanan publik.
Adapun narasumber, antara lain, Hermawan Kartajaya, CEO dari Markplus, Pakar Kebijakan Publik, Riant Nugroho, Isnawa Adji, Kadis Lingkungan Hidup Jakarta, Lely Pelitasari Soebekti dari wakil ketua Ombudsman, dan Rama Raditya, CEO Qlue Indonesia. Selain itu, beberapa perusahaan BUMN, BNI dan Telkom, juga menjadi narasumber dalam simposium tersebut. Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank BNI, Catur Budi Harto, dan Direktur Consumer Service PT Telkom, Mas’ud Khamid akan memberikan materi dan pandangan mereka terkait layanan publik.
Direktur Perencanaan Strategis dan TI BPJS Ketenagakerjaan Sumarjono mengatakan, masyarakat yang sudah sangat akrab dengan teknologi di era digital ini berujung pada ekspektasi masyarakat yang tinggi dalam mencapai kebutuhan masing-masing individu.
Sektor layanan publik sudah sepantasnya mendapat perhatian yang cukup serius, selain karena sektor tersebut hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sektor layanan publik juga memegang peranan penting dalam mendorong kemakmuran ekonomi, kohesi sosial, dan meningkatkan kepercayaan pada pemerintahan dan administrasi publik.
“Maka dari itu, setiap institusi atau organisasi harus dapat memberikan layanan terbaik dan memenuhi ekspektasi masyarakat yang dilayani. BPJS Ketenagakerjaan sebagai salah satu institusi yang bergerak pada sektor layanan publik memandang efek dari era digital dalam mendukung pelayanan yang diberikan sangat penting untuk mendapatkan kepercayaan publik dan meningkatkan reputasi institusi,” ujar Sumarjono dalam rilis, Rabu (13/12).
Era digital dapat dikatakan membawa perubahan yang signifikan kepada pelayanan BPJS Ketenagakerjaan kepada peserta. Karena itu, pelaksanaan simposium nasional yang membahas digitalisasi layanan diharapkan dapat memberikan inovasi-inovasi terbaru dalam bidang layanan.
“Urgensi digitalisasi layanan ini akan mendukung upaya perusahaan, institusi dan organisasi yang bergerak pada sektor layanan publik untuk meningkatkan kapasitas layanan dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Kami sudah melakukan beberapa upaya untuk menyesuaikan diri dalam era digital ini, seperti BPJSTK Mobile, yang merupakan salah satu platform digital BPJS Ketenagakerjaan yang berfungsi untuk membantu peserta mengetahui saldo JHT mereka melalui genggaman,” ungkapnya.
Melalui simposium nasional ini, Sumarjono berharap muncul gagasan-gagasan baru yang inovatif dan dapat mendukung layanan, khususnya yang bergerak di sektor publik, agar semakin reliable, cepat dan mudah. “Simposium ini terbuka untuk umum dan bagi siapapun yang tertarik, kami persilakan untuk datang. Karena pandangan dan pendapat dari setiap peserta merupakan salah satu cara untuk melahirkan inovasi, khususnya bidang pelayanan publik”, pungkasnya. (lin)