Narasi Politik Identitas di Pilkada DKI Justru Dimulai dari Ahok yang Kutip Surat Al Maidah, NasDem Bilang Bukannya Anies

Gubernur DKI Jakarta Ahok melambaikan tangan pamitan. dok semarak.co

Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie menilai penggunaan narasi bernuansa agama atau untuk berpolitik alias politik identitas di Pilkada DKI Jakarta pada 2017 berawal dari ulah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang berani-beraninya mengutip Surat Al Maidah. Padahal Ahok diketahui nonmuslim. Jadi bukan ada kaitan dengan Anies Baswedan.

semarak.co-Effendi pun membantah bakal calon presiden (capres) dari partai NasDem Anies Baswedan itu mengeluarkan narasi politik identitas ketika berlaga di Pilkada DKI Jakarta yang selama ini kerap dituduhkan.

Bacaan Lainnya

“Mari kita lihat dari awal sampai akhir, enggak ada narasi-narasi misalnya Anies itu narasi keagamaan, kaitannya dengan Jakarta ini sebetulnya maaf ya, ini kan sebetulnya bermula dari Ahok,” ujar Effendi dalam diskusi politik di Kopi Politik, Jakarta Selatan, Sabtu (7/1/2022) dilansir cnnindonesia.com, Sabtu, 07 Jan 2023 20:10 WIB di Twitter.

Pernyataan Ahok yang dimaksud Effendi itu tentang pidato Ahok yang mengutip surat Al Maidah di Kawasan Kepulauan Seribu, Jakarta tahun 2016. “Kala itu kan pernyataan Ahok yang mengutip surah Al Maidah ayat 51 dinilai menghina Islam. Cuma pernyataan yang seperti itu kan menjadi bumerang buat kita semua. Awalnya itu kan dari mulutnya Ahok, dari situ kita harus ingat itu,” pesan Gus Choi.

Gus Choi menuturkan, pihak-pihak yang kerap melakukan stigma Anies membawa politik identitas justru tak pernah menyoroti pernyataan kontroversial Ahok itu. Padahal, Ahok sampai dipenjara lantaran pernyataannya tersebut.

“Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara sempat memvonis dua tahun penjara kepada Ahok karena terbukti bersalah melakukan penodaan agama atas pernyataan soal Surat Al-Maidah 51. Tapi kok malah dituduhkan Anies yang melakukan politik identitas,” sindir Gus Choi, sapaan akrab Effendi Choirie.

Ditambahkan Gus Choi, “Jangan dijadikan ini menjadi pemukul yang tidak pada tempatnya kepada Anies. Eh kamu politik identitas. Karena ini terjadi akibat ulah Ahok. Sementara yang masuk penjara ini seolah olah bebas tidak dibicarakan lagi. Tidak menjadi sasaran lagi. Padahal itu asalnya dari sini.”

Gus Choi membantah bila Anies Baswedan dianggap kerap memakai politik identitas. Baginya, Anies menjadi korban framing sehingga kerap kali disudutkan. “Anies ada yang menyebut bapak identitas segala macam, itu adalah framing yang ujungnya membohongi rakyat bahkan memfitnah menurut saya,” kata dia. (net/cnn/twi/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *