Oleh Sholihin MS *
semarak.co-Ada tiga pernyataan Jokowi yang disampaikan waktu Ulang Tahun Partai Hanura, kurang lebih maksudnya: Jangan salahkan istana jika:
- Ada partai yang tidak lolos pemilu
- Ada partai koalisi yang tidak lolos presidential threshold
- Ada bacapres yang tidak dapat tiket capres
Pernyataan pertama yang dimaksud adalah Partai Umat. Kenyataannya, Partai Umat sudah lolos verifikasi dan ikut pemilu. Pernyataan kedua tentang partai koalisi yang tidak lolos PT, maksudnya NasDem. Jika NasDem (9.05%) hanya berkoalisi dengan Demokrat (7.77%) yang jumlahnya 16.82% tentu saja tidak cukup.
Rezim Jokowi sedang bergerilya merayu PKS untuk tidak bergabung dengan koalisi Nasdem agar Nasdem gagal mendapatkan ambang batas 20%. Tapi sejauh ini PKS tidak tergoda dengan bujuk rayu rezim, sehingga Koalisi Perubahan yang melibatkan Partai Nasdem, PJS, dan Demokrat tetap solid.
PKS sendiri memperoleh suara 8.21%. Jadi kekuatan koalisi Perubahan sebesar 25.03% Prediksi Jokowi yang kedua dijamin tidak akan terbukti. Koalisi Partai Nasdem-PKS-Demokrat sangat solid, bahkan kemungkinan besar PKB yang memiliki suara 9.69% akan bergabung. Kekuatan Koalisi Perubahan makin kokoh.
Bagaimana prediksi ketiga tentang ada capres yang tidak akan dapat tiket? Pasti yang dimaksud adalah Anies. Jokowi yang diback up para oligarki taipan sangat “benci” Anies, karena Anies tidak bisa dijadikan boneka mereka. Sehingga Anies terus dijegal dari segala penjuru (lewat KPK, PJ Gubernur DKI, Bawaslu, dan KPU).
Mereka semua telah “dibeli” oleh oligarki para taipan. Insya Allah, dengan kekuatan dan pertolongan Allah Anies akan tetap lolos. Bagaimana cara Allah memporakporandakan orang-orang zalim: mulai dari Kasus gagalnya kudeta Partai Demokrat oleh Moeldoko, terbongkarnya kasus Ferdy Sambo, kasus Amputasi karya Anies oleh Pj. Heru Budi.
Kasus pelarangan dan penghadangan di berbagai daerah, Bawaslu yang menyatakan melanggar etika segingga ada yang menyebut Bawaslu sebagai Bawasnies (Badan Pengawas Anies), “pengusiran” Anies ketika resepsi Kaesang, MK yang bersikukuh tidak mau menurunkan PT dari 20%.
KPU yang secara mendadak membuat berbagai aturan pemilu, sampai design KPU yang sudah menentukan pemenangnya, kentototan KPK untuk membidik Anies dari gelaran Formula E, dan Jokowi yang memframing Anies sebagai Bapak politik Identitas.
Semua itu upaya rezim dan oligarki untuk menjegal Anies. Semua upaya nereka gagal total. Sekali lagi, dengan pertolongan Allah Anies akan tetap melenggang menuju kursi Presiden.
Firman Allah: “(Jika) kebenaran datang, maka kebatilan akan hancur. Sesungguhnya kebatilan pasti akan hancur”(Q.S. Al-Isra: 81)
Bandung, 3 J. Tsani 14444
*) pemerhati publik
sumber: Dakwah Islam & Kesehatan2 (postKamis29/12/2022/wawan)