Mantan Ateis Asal Prancis Masuk Islam di Qatar dengan Alasan Kehangatan Muslim Kuatkan Keputusannya

Simbol atau logo dari agama Islam. foto: internet

Qatar telah menjadi tempat terbaik bagi dunia untuk belajar tentang Islam dan menghilangkan semua persepsi buruk tentang Islam. Salah satu contohnya, mantan ateis asal Prancis bernama Nicolas Paul Jaeger masuk Islam di negara tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022, Qatar dengan alasan menemukan kehangatan muslim yang menguatkan keputusannya menjadi mualaf.

semarak.co-Dalam sebuah video yang dibagikan pendakwah Kuwait Mohammed Al Awadi, Jaeger mengucapkan syahadat. Ikrarnya itu diucapkan saat berada di Souq Waqif dan disaksikan banyak orang yang berada di sana. Jaeger menyelesaikan syahadat yang menyatakan dalam bahasa Indonesia, “Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan Allah.”

Bacaan Lainnya

Al Awadi mengatakan bahwa Jaeger telah menghabiskan banyak waktu untuk meneliti Islam dan meminta untuk dibawa ke cendekiawan Muslim untuk mengumumkan keimanannya. Dalam momen yang mengharukan, Jaeger dipeluk saudara-saudara seimannya yang bergantian menyambutnya masuk agama tersebut.

“Dia mengakhiri kunjungannya ke Qatar dengan mengumumkan keislamannya dan semoga Anda hidup dalam damai dan kami akan tetap berhubungan,” kata Al Awadi kepada Jaeger dalam video sambil duduk di sebelahnya dilansir dari Doha News, Selasa (20/12/2022) dilansir msn.com dari republika.co.id, Kamis (22/12/2022), 04.38 WIB.

Orang-orang di media sosial berinteraksi dengan video Al Awadi, mengungkapkan kegembiraan mereka saat menyambut Jaeger ke Islam. “Terkejut dengan keramahan dan kegembiraan umat Islam saat dia masuk ke dalam agama Allah, kami meminta Allah untuk keteguhannya dan agar dia menjadi alasan untuk membuat orang lain masuk Islam,” kata seorang pengguna Twitter.

Yang lain berkata menanggapi, “Kegembiraan kami adalah bahwa jiwa telah muncul dari kegelapan menuju terang. Kami adalah saudaranya, dan dia adalah saudara kami.”

Pengantar Islam

Qatar adalah negara Arab dan Muslim pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia di mana jutaan orang dari seluruh dunia berbondong-bondong ke negara Teluk untuk mengikuti turnamen tersebut. Banyak penonton datang dari negara-negara nonMuslim dengan prasangka tentang agama tersebut, menjadikan Qatar titik masuk mereka ke dalam perjalanan pendidikan tentang Islam.

Penggemar yang penasaran pun terlihat mengintip dari jendela masjid dan memasuki tempat ibadah untuk menyaksikan umat Islam melaksanakan shalat sambil mendengarkan adzan. Dalam sebuah video viral, sebuah keluarga Brasil terlihat berpindah agama di Doha, pada hari-hari awal Piala Dunia.

Demikian pula, berbagai pengunjung wanita terlihat mengenakan jubah hitam dan syal yang dikenal sebagai abaya dan sheila yang biasa dikenakan di Teluk. Piala Dunia juga terbukti menjadi peluang besar untuk membalas kebangkitan Islamofobia yang sedang berlangsung di negara-negara barat dan berhasil menepis berbagai mitos tentang Muslim dan agama tersebut.

Periode satu bulan melihat pengunjung menggunakan media sosial memuji adzan dan semangat penyambutan penduduk Qatar. Dalam adegan yang belum pernah terlihat sebelumnya, umat Islam mengambil sikap kolektif melawan Islamofobia endemik Prancis selama pertarungan Maroko dengan Les Bleus. Di hadapan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Stadion Al Bayt berguncang dengan sorakan puluhan ribu syahadat. (net/rep/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *