Jokowi Disebut Bakal Dapat Rumah di Colomadu dari Negara, dr Tifa: Kok Enggak di IKN Aja?

Tangkapan layar Youtube dr Tifa dalam satu program podcas. foto: internet

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan sudah memilih lokasi yang akan diberikan negara usai rampung menjadi orang nomor satu di Indonesia. Presiden Jokowi disebut memilih rumah di Colomadu, Solo, Jawa Tengah.

semarak.co-Menanggapi pilihan Jokowi, dr Tifauzia Tyassuma atau biasa dikenal dengan dokter Tifa itu mempertayakan soal pilihan Jokowi. dr Tifa mempertanyakan mengapa Jokowi tak memilih lokasi rumah di Ibu Kota Negara (IKN) baru atau IKN Nusantara yang dirancang pemerintahannya.

Bacaan Lainnya

“Nyuwun pangapunten Pak Jokowi, boten lenggah wonten ing IKN kemawon to Pak? (maaf Pak Jokowi, kok enggak menduduki IKN aja Pak),” begitu tulis dr Tifa melalui akun Twitter pribadinya Minggu (18/12/2022) dilansir suara.com, Minggu, 18 Desember 2022 | 20:07 WIB.

“Mangkenipun wetawis 2024 rikala bapak lengser lak sampun dados kita Metaverse, wonten kreta mabur, waah endah ugi modern sanget lho. (nanti waktu 2024 kalau bapak lengser udah jadi metavers, ada kereta terbang, modern banget). Lha kok malah Colomadu to Pak?” imbuh cuitan dr Tifa.

Cuitan dokter Tifa tersebut sontak mengundang berbagai respons dari warganet. “Itu Colomadu rumah hadiah resmi negara. Bisa saja rumah atau bangunan nanti bukan buat pak Jokowi pribadi semata. Bisa saja jadi masjid, sekolah dan lainnya,” komentar warganet.

“Mungkin IKN mau dipindah ke Colomadu,” imbuh warganet lain

“Kapan kapokmu bu, kapasitas dokter kok kayak gitu,” timpal warganet lain lagi.

“Iya ya harusnya jadi contoh jadi penghuni IKN,” tulis warganet di kolom komentar.

“Jokowi mungkin ingin balik ke kampung halaman,” timpal lainnya.

Profil dr Tifa

Berdasarkan penelusuran suara.com pada akun media sosial dokter Tifa, nama lengkap dokter tersebut adalah Tifauzia Tyassuma. Dokter Tifa kini berprofesi sebagai kepala Alhina Institute, sebagaimana yang tercantum di profil LinkedIn miliknya.

Ia menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia mendapat gelar PhD untuk Molecular Epidemiology dari Universitas Indonesia (UI) Depok. Sebelum menjabat kepala di Alhina Insitute, dokter Tifa menjabat Executive Director di Center for Clinical Epidemiology & Evidence RSCM Jakarta.

Tifa mengemban jabatan tersebut sejak 2009. Ia juga mengemban jabatan Sekretaris Jenderal untuk Indonesian Clinical Epidemiology & Evidence-Based Medicine Network sejak 2010. (net/sua/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *