HUT Ke-5 BPJPH Kemenag, Menag Yaqut Minta Lakukan Transformasi, Perbaiki Budaya Kerja

Menag Yaqut Cholil Qoumas (tengah) didampingi Kepala BPJPH Kemenag M. Aqil Irham (kiri) usai membuka membuka Festival Halal Indonesia dalam rangka memperingati HUT ke-5 BPJPH di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (14/12/2022). Foto: humas Kemenag

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta jajaran Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) untuk terus melakukan transformasi digital dalam pelayanan dan memperbaiki budaya kerja.

semarak.co-Hal ini perlu dilakukan untuk mengejar target 10 juta produk bersertifikat halal sekaligus menjadikan Indonesia pemimpin industri halal dunia pada 2024.  Pesan ini disampaikan Menag saat membuka Festival Halal Indonesia dalam rangka memperingati HUT ke-5 BPJPH di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

Bacaan Lainnya

“Anggaran itu bukan satu-satunya bottle neck atau hambatan pencapaian sertifikasi halal. Tapi saya kira, menurut saya BPJPH ini harus memperbaiki cara kerjanya,” ujar Menag Yaqut, di Jakarta, Rabu (14/12/2022) dirilis humas Kemenag usai acara melalui WAGroup Jurnalis Kemenag, Rabu malamnya (14/12/2022).

Perbaikan cara kerja ini menurut Menag selain terkait dengan proses transformasi digital juga perbaikan dalam budaya kerja lembaga. “Harus ada perubahan dalam corporate culture. Transformasi digital itu jangan sampai hanya berhenti di atas kertas,” ujar Menag Yaqut.

Dengan perbaikan ini, Menag Yaqut berharap capaian BPJPH pun dapat meningkat dengan signifikan. “Saat ini sudah ada peningkatan, tapi tentunya harus bekerja lebih cepat lagi,” ujar Menag Yaqut yang juga Ketua GP Anshor.

Ditambahkan Menag Yaqut, “Kalau problemnya anggaran, kita akan cukupi anggarannya. Kalau problemnya adalah SDM, human resources-nya yang jadi masalah, ya kita cari human resources yang memang mampu mengemban tugas yang tidak ringan ini.”

Kepala BPJPH Kemenag M. Aqil Irham menyampaikan selama lima tahun berdiri, lembaga yang dipimpinnya telah melakukan sejumlah terobosan. Di antaranya melakukan integrasi sistem informasi halal (SiHalal). Hal tersebut dilakukan guna memberikan kemudahan dan kecepatan layanan.

Sejak 2019 hingga 2022, tercatat sebanyak 864.014 produk berhasil disertifikasi halal. Semua layanan pendafaran sertifikasi pun dapat dilakukan secara online. Selanjutnya, Aqil menjelaskan, ke depan seluruh proses bisnis penyelenggaraan jaminan produk halal akan masuk dalam sistem SiHalal.

“Ini merupakan pengejewantahan program direktif Menteri Agama yaitu program transformasi digital, yang semakin dimantapkan dengan masuknya layanan pendaftaran sertifikasi halal ke dalam aplikasi Pusaka Kementerian Agama,” ujar Aqil. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *