Anies Lanjut Safari Politik ke Pangkep Disambut Puluhan Ribu Pejuang Perubahan, Pengamat Ritonga: Kompetitor Gerah

Capres Anies Baswedan berada di tengah-tengah puluhan ribu pendukung yang sudah menunggu sejak subuh dalam safari politiknya di Pangkel Sulsel. Foto: postingan Anies Baswedan di twitter

Calon presiden (Capres) 2024 yang diusung Partai NasDem Anies Baswedan melanjutkan safari politik ke Kepulauan Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Dalam postingan Instagram pribadinya, Capres Anies mengklaim warga telah tiba di Taman Musafir selepas subuh untuk bertemu dirinya.

semarak.co-Mereka yang hadir tanpa paksaan maupun dorongan dari siapapun alias sukarela. Hal ini diakui capres Anies sebagai wujud dari para pejuang perubahan yang menginginkan adanya perbaikan dan kemajuan untuk bangsa.

Bacaan Lainnya

“Pangkep Hebat! Puluhan ribu masyarakat sudah memenuhi Taman Musafir di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) sejak selepas subuh,” jelas capres Anies dalam caption postingan foto di akun Instagram pribadi, Minggu (11/12/2022) dilansir msn.com dari tribunjakarta.com, Minggu malam (11/12/2022), 15.46 WIB.

Caption postingan capres Anies melanjutkan, “Kita semua datang secara sukarela, inilah para pejuang perubahan. Dari Pangkep kita kirimkan pesan bahwa masyarakat ingin perubahan, ingin perbaikan, dan ingin kemajuan. Insya Allah semangat dari Pangkep ini bisa menular ke seluruh Indonesia,” demikian lanjut caption itu.

Kompetitor gerah

Safari politik yang belakangan getol dilakukan capres 2024 pilihan Partai NasDem, Anies Baswedan dinilai bikin gerah kompetitornya. Pasalnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu disambut sangat meriah di setiap kota yang didatangi, mulai dari Pulau Sumatera hingga Papua.

Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menyebut, warga yang antusias menyambut Anies itu terlihat dari berbagai lapisan masyarakat, baik tua maupun muda. Tingginya antusiasme warga di daerah yang menyambut Anies Baswedan ini pun bikin kompetitornya ketar-ketir.

“Mereka tampak berbaur menyambut kedatangan Anies ke daerahnya. Warga yang menyambut Anies tampak memang menginginkan perubahan. Hal itu mereka persepsikan ada pada sosok Anies,” ucap Ritonga saat dikonfirmasi, Sabtu (10/12/2022) dikutip tribunjakarta.com.

Anies dinilai simbol perubahan. Karena itu, nilai Ritonga, mereka dengan sepenuh hati menyongsong kedatangan Anies demi adanya perubahan ke depan di Indonesia. Capres Anies kini punya kesempatan berdialog dan berdiskusi langsung dengan masyarakat di setiap daerah yang dikunjunginya.

“Semakin banyak Anies dapat berdialog langsung dengan warga, maka akan semakin banyak yang percaya kepada Anies. Hal itu tentunya sangat dikhawtirkan calon kompetitornya. Upaya-upaya untuk menghalangi Anies bersafari politik keliling Indonesia pun mulai muncul,” papar Ritonga.

Di beberapa daerah terbukti sudah muncul gerakan penolakan terhadap kedatangan capres Anies Baswedan, seperti yang terjadi di Aceh dan Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu. Gerakan tersebut diduga Ritonga dikondisikan oleh pihak-pihak yang selama ini jadi kompetitor capres Anies Baswedan.

“Mereka khawatir stigma intoleran yang mereka alamatkan ke Anies akan tergerus bila Anies bebas melakukan safari politik. Stigma intoleran selama ini jadi peluru bagi kompetitor Anies untuk menyerang,” ungkap pengamat dari Universitas Esa Unggul.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) semasa Presiden Joko Widodo (Jokowi), sejak purna tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta, pada 16 Oktober 2022, Anies Baswedan memang getol melakukan safari politik ke sejumlah daerah. Beberapa daerah seperti Aceh, Medan, Padang, Riau, Makassar, hingga Papua sudah disambangi Anies.

“Alhasil, elektabilitas Anies Baswedan pun terus melejit. Jadi stigma-stigma semacam tadi akan mudah dinetralisir Anies bila ia berkesempatan berdialog dengan warga. Hal itu tentu tidak dikehendaki para kompetitor dan pembenci Anies,” kata dia.

Diketahui, hasil jajak pendapat yang dilakukan Voxpol Center Research and Consulting yang dilakukan Oktober hingga November lalu, elektabilitas Anies jadi yang paling tinggi dengan raihan 26,1%. Elektabilitas Anies ini unggul tipis dari Gubernur Jawa Tengah di peringkat kedua dengan 25% dan Prabowo di urutan ketiga dengan 20,7%.

“Hasil survei ini masuk akal, karena kekuatan Anies pada pendekatan komunikasi langsung. Hal itu dapat dilakukan Anies dengan baik melalui safari politik. Karena itu, saya menilai, ke depan penolakan terhadap safari politik Anies bakal semakin sering terjadi,” terang dia.

Teranyar, Anies Baswedan dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) oleh Aliansi Pemuda Cinta Demokrasi (APCD) di Aceh. Laporan itu dilayangkan pada 2 Desember lalu usai Anies Baswedan melakukan safari politik ke Aceh. “Mereka akan menggunakan berbagai dalil untuk membenarkan pembatasan dan penolakan terhadap Anies,” ujarnya. (net/tbj/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *