Kelompok pemuda yang menamakan diri Aliansi Milenial Cinta Demokrasi awalnya menolak kedatangan calon presiden (capres) Anies Baswedan dengan sok jagoan di Bundaran Lambaro, Aceh Besar, Jumat pagi (2/12/2022). Namun terlihat ketakutan dan menangis saat dibubarkan warga dibantu polisi.
semarak.co-Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto melalui Kasat Intelkam Kompol Suryo Sumantri Darmoyo mengatakan, massa dari Aliansi Milenial Cinta Demokrasi yang melakukan aksi dibubarkan warga yang merupakan Kader Partai NasDem dan pihak kepolisian.
“Massa yang diperkirakan belasan orang itu melakukan aksi penolakan, terkait kedatangan calon presiden Anies Baswedan dengan cara berorasi di bundaran Lambaro, Aceh Besar,” jelas Suryo, Sabtu (3/12/2022) dilansir media sosial Whatsapp (WA) grup dari portal-islam.id dikutip berdasarkan warta-berita, Sabtu malam (3/12/2022).
Kemudian, pada saat yang sama, datang rombongan dari garda Partai NasDem melintas di bundaran Lambaro dari arah Blang Bintang dengan menggunakan kendaraan roda empat. Saat tiba, mereka langsung turun dari kendaraan untuk melakukan pembubaran, mencabut atribut dari peserta aksi dan mengamankan atribut tersebut ke dalam mobil pick up milik mereka.
Pendemo Anti Anies yang awalnya sok jago tersebut, malah terlihat ketakutan dan menangis saat dibubarkan. Aksi pendemo yang menolak kedatangan Anies tersebut tidak mengantongi STTP dari pihak Kepolisian Polresta Banda Aceh.
“Orasi yang dilakukan Aliansi Milenial Cinta Demokrasi tersebut tanpa mengindahkan imbauan dari pihak Kepolisian dikarenakan aksi tersebut tidak sesuai UU No. 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat di muka umum,” ungkap Suryo sambil menambahkan.
“Khususnya pasal 10 ayat 3 menyebutkan, aksi unjuk rasa harus memberikan surat pemberitahuan aksi kepada kepolisian, paling lambat 3×24 jam. Karena itu, Kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap peserta aksi terkait kegiatan yang dilakukan. Setelah dimintai keterangan dan menghindari amukan dari kader partai NasDem, peserta aksi dilepaskan kembali,” pungkasnya.
Di bagian lain, serangan ke capres Anies Baswedan makin brutal setelah ada pelemparan telur busuk ke kantor NasDem Aceh saat acara mantan Rektor Universitas Paramadina Jakarta itu di Bumi Serambi Aceh. Pengamat politik Muslim Arbi merasa prihatin dan menilai Tindakan itu sebagai bentuk teror.
“Anies diserang buzzer secara online dan saat ini secara offline terlihat dengan pelemparan telur busuk ke kantor NasDem Aceh ketika Anies melakukan kegiatan di Bumi Serambi Aceh,” sindir Muslim Arbi kepada suaranasional.com, Sabtu (3/12) dilansir KNews.id 03/12/2022 11:36 PM dari media sosial twitter.
Menurut Muslim, teror terhadap Anies merupakan upaya pihak tertentu agar mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak melakukan safari. “Tujuannya menakut-nakuti agar Anies tidak keliling Indonesia,” paparnya.
Cara-cara teror, kata Muslim justru tidak membuat surut Anies dalam melakukan safari politik di berbagai daerah. “Cacian dan hinaan terhadap Anies termasuk teror justru meningkatkan popularitas dan elektabilitas Anies,” jelas Muslim.
Diketahui, Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Aceh dilempari telur busuk oleh pihak tidak bertanggung jawab. Hal itu disampaikan Ketua DPW NasDem Aceh Teuku Taufiqulhadi. Dalam keterangannya, peristiwa itu terjadi sebelum agenda silahturahmi dan jalan santai.
“Pagi-pagi sekali, penjaga Kantor Nasdem terkejut ketika melihat halaman kantor Nasdem penuh dengan telur busuk dan kaos kaki busuk. Bahkan lapangan sepakbola Desa Pango, Banda Aceh yang akan digunakan untuk lokasi jalan sehat dilempari telur busuk juga. Hal ini sudah di luar batas kewajaran,” kata Taufiqulhadi, Sabtu (3/12).
Karena tindakan seperti ini, lanjut Taufiqulhadi, dalam kegiatan politik Aceh belum pernah terjadi. Ini sebuah perilaku baru dalam politik Aceh. Taufiqulhadi meyakini bahwa perbuatan tercela itu bukan sifat asli orang Aceh. Menurut dia, perilaku demikian ialah hasil impor dari luar Aceh. (net/por/kne/smr)
sumber: portal-islam.id di WAGroup Relawang Pengusaha Anies (postSabtu3/12/2022/herawati)/knews.id di medsos twitter