Kekalahan tim nasional sepak bola Jerman atas Jepang dinilai pantas oleh netizen Jerman sendiri. Sebab, netizen melihat Der Panzer, julukkan Timnas Jerman hanya fokus pada aksi politik ketimbang fokus di Piala Dunia 2022 Qatar.
semarak.co-Seperti dikutip Dailymail, suporter Jerman menyebut, para pemain lebih mementingkan protes terkait dilarangnya penggunaan ban kapten anti diskriminasi dan mendukung LGBT berupa ban kapten bergambar pelangi One Love.
Bahkan, aksi protes itu dilakukan Manuel Neuer cs saat berfoto sebelum pertandingan melawan Jepang. Tim Jerman kompak berfoto dengan menutup mulutnya dengan tangan. Melihat aksi tersebut, suporter pun langsung bereaksi lewat akun twitternya.
“Jerman pantas mendapatkannya karena begitu terobsesi dengan ban lengan pelangi dan politik,” tulis Suporter Jermam seperti dikutip Dailymail, Kamis (24/11/2022) dilansir msn.com dari suara.com, Kamis (24/11/2022), 07.50.
Supporter tim Jerman lain ikut menimpali dengan menulis, “Jangan teralihkan oleh politik dan mainkan saja sepak bola Anda. Semua sinyal kebajikan yang tidak perlu ini tidak membantu Anda menang. Jerman seharusnya memenangkan ini.”
Suporter lainnya menyebut bahwa Jerman perlu menghormati budaya Qatar, saat jalani pertandingan Piala Dunia. “Kalian orang Jerman pantas mendapatkan ini karena sinyal kebajikan bodoh Anda, hormati budaya Qatar dan jauhkan politik bodoh Anda dari sepak bola,” kecam bernada umpatan supporter lainnya lagi.
Sebelumnya, Kejutan demi kejutan terjadi di Piala Dunia 2022. Setelah Argentina kalah dari Arab Saudi, kini giliran Jerman yang dipermalukan wakil Asia lainnya, Jepang. Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Internasional Khalifa, Qatar itu, tim asuhan Hansi Flick harus tertunduk lesu setelah takluk dengan skor tipis 1-2.
Jerman yang diunggulkan bahkan masuk kandidat juara secara mengejutkan tumbang dari tim berjuluk Samurai Biru dalam matchday pertama Grup E Piala Dunia 2022, Rabu (23/11/2022).
Diketahui Timnas Jerman menjadi sorotan di tengah perhelatan Piala Dunia 2022. Bukan hanya soal kekalahan mengejutkan atas Jepang di laga penyisihan grup Piala Dunia 2022, Rabu (23/11/2022). Timnas Jerman juga menjadi perbincangan setelah para pemainnya melakukan aksi tutup mulut sebelum laga tersebut.
Para punggawa Der Panzer kompak berpose dengan telapak tangan menutup mulut saat sesi foto tim jelang pertandingan. Aksi tersebut merupakan bentuk protes setelah FIFA melarang penggunaan ban kapten One Love selama Piala Dunia 2022 di Qatar. Bukan tanpa alasan FIFA menerapkan kebijakan tersebut.
Pasalnya, Qatar selaku tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah negara muslim yang mengharamkan LGBT. Timnas Jerman melalui pernyataan resmi mengatakan, aksi tutup mulut jelang pertandingan melawan Jepang adalah protes kepada FIFA, tanpa ada unsur politik sama sekali.
“Melarang kami menggunakan ban kapten (one love) sama seperti membungkam sebuah suara,” demikian pernyataan Timnas Jerman, menjelaskan arti tutup mulut yang dilakukan para pemain dilansir msn.com dari tribunpalu.com, Kamis (24/11/2022), 14.35.
Sayangnya, aksi para pemain Timnas Jerman itu malah berujung ejekan. Di media sosial, para pecinta sepak bola menyebut Timnas Jerman terlalu fokus memikirkan urusan politik. Sehingga lupa dengan tugas mereka di lapangan.
Selain itu, Timnas Jerman diejek karena telah meramalkan kekalahannya sendiri; tutup mulut sebelum pertandingan dan terdiam usai laga. Terlepas dari kekalahan memalukan Jerman atas Jepang dan ejekan yang mereka terima, larangan penggunaan ban kapten One Love memang menjadi isu hangat di awal pagelaran Piala Dunia 2022.
Tak sedikit pesepakbola yang memprotes kebijakan FIFA tersebut. Namun ada pula yang patuh dan setuju-setuju saja. Salah satunya penjaga gawang Timnas Prancis, Hugo Lloris. Kiper klub liga Inggris Tottenham Hotspur itu memilih untuk menghormati Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Sehingga bagi Lloris, tak masalah untuk menanggalkan ban kapten One Love yang belakangan ramai dikampanyekan di negara-negara barat. Dalam sesi konferensi pers jelang pertandingan Prancis vs Australia, Selasa (22/11/2022), Lloris mendapat pernyataan soal larangan penggunaan ban kapten.
“Di Prancis, kami ingin orang asing yang datang menghormati dan mengikuti budaya kami. Tentu saja saya akan melakukan yang sama ketika pergi ke Qatar, sesederhana itu,” jawab Lloris yang lantas membuat Lloris panen pujian.
Pemikiran sederhana yang disebut Llrois, dianggap sebagai kunci perdamaian. Maknaknya mungkin sama seperti potongan pribahasa yang populer di Indonesia: “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,”. (net/msn/sua/tbc/smr)