Geramku dalam Diam

ilustrasi sastra indonesia

Karya Pipiet Senja

semarak.coAmbil ini puisi yang kupintal dinihari
Dentàng peronda dùa kali
Pucuk rindu ditelan senyap
Dibuai mimpi yang lelap

Bacaan Lainnya

Ambil ini puisi yang menyemak di dada
Ada geram dalam diam
Terseret tak sengaja
Dari penghujung senja

Oh, wahai geramku dalam diam
Adalah semesta dusta
Kibasan kemeja putih
Menyebar petaka di cakrawala
Indonesia

Ambil ini puisi luka
Terdedah dari airmata
Anak anak menahan lapar
Ibu pulang hampa
Bapak entah ke mana
Tiada kabar dari mancanegara

Oh, wahai geramku dalam diam
Adalah suara rakyat dibungkam
Hukum dipermainkan
Keadilan diperjual belikan
Ulama dipenjarakan
Aktivis dikerangkeng
Oligarki ongkang ongkang kaki

Ambil ini puisi geramku dalam diam
Kuteriakkan amarah jelata
Kami yang terpuruk oleh nista
Kalian para koruptor
Kalian para bedebah
Kalian para penghisap darah
Terkutuklah!

Oh, wahai engkau yang merajalela di Istana
Ambil ini puisi geramku
Usah kau hutang
Kuberi gratis bersama darah yang mendidih
Api neraka menantimu
Sekejap lagi, sekejap lagi, sekejap lagi
Yakinlah Tuhan takkan biarkan
Kezaliman senantiasa menang

Allahu Akbar
Indonesiaku: bangkitlah dan lawan rezim zalim!

 

sumber: WAGroup FORUM UMMAT ISLAM (postSenin7/11/2022/mochamadsajono)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *