Capres Anies Inginkan Cawapres yang Bantu Pemenangan, Jusuf Kalla Sarankan yang Bisa Membantu Anies dan Pengamat Bilang Ini

Capres Anies Baswedan. Foto: ist

Calon presiden (capres) Anies Rasyid Baswedan menginginkan calon wakil presiden (cawapres) yang dapat membantu pemenangan, menjaga stabilitas politik, hingga kompeten dalam pemerintahan. Capres yang diusung Partai NasDem ini membeberkan tiga kriteria cawapres yang bakal ia pilih.

semarak.co-Salah satunya dapat berkontribusi dalam kemenangan. Selanjutnya, Anies ingin sosok cawapres yang dapat membantu menjaga stabilitas koalisi partai pendukung. Terakhir, memiliki kompetensi dalam menjalankan proses pemerintahan.

Bacaan Lainnya

“Memberikan kontribusi untuk kemenangan, pasangan itu seperti itu. Lalu kedua untuk stabilitas politik, tiga untuk efektivitas pemerintahan, kriterianya tiga itu,” terang Anies ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu, 29 Oktober 2022.

Ada dua nama yang kencang disuarakan calon koalisi Partai Nasdem, yakni PKS menyodorkan nama Ahmad Heryawan (Aher) dan Partai Demokrat mendorong Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Hal tersebut direspons santai Anies. “Masih panjang,” kata Anies usai menghadiri ulang tahun ke-70 Kalla Group, di Grand Ballroom HI Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat, 28 Oktober 2022.

Sebelumnya Wakil Presiden (Wapres) RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) memberikan saran kepada Anies dalam menentukan cawapres. Menurut JK, cawapres haruslah merupakan sosok yang berpengalaman dalam membantu presiden. Sosok itu, harus bisa bekerja sama dan membantu dengan baik.

“Wakil itu pertama dinilai pertama, bukan popularitas tapi dinilai bagaimana dia pengalaman membantu presiden,” kata JK saat ditanya saran kriteria cawapres untuk Anies oleh awak media, Jumat (28/10/2022), usai peringati hari jadi KALLA, perusahaan miliknya di Hotel Indonesia Kempinski dilansir kumparan.com.

“Coba lihat semuanya. Saya dua kali wapres. Pak Boediono, Pak Kiai (Ma’ruf Amin) pernah kampanye enggak? Gak pernah. Jadi harus tadi, harus bekerja dengan baik sehingga dilihat ini. Harus menilai bisa bekerja sama atau bisa membantu,” sambung JK.

Namun demikian, JK tak memungkiri bahwa elektabilitas sosok yang dipilih menjadi penting dalam pemilu. Namun elektabilitas itu tercermin dari apa yang dikerjakan oleh sosok tersebut. Sehingga, kata JK, penilaian soal cawapres ini haruslah soal bisa atau tidaknya dia dalam bekerja.

“Tentu kalau dalam pemilu ya! Tapi orang elektabilitas dilihat dari apa yang dikerjakannya sekarang. Itu harus, tapi orang akan menilai dia sanggup bekerja tidak,” kata JK yang politisi senior Partai Golkar tapi dikenal sangat dekat dengan Anies.

Sejauh ini, ada dua nama yang santer diajukan untuk dipasangkan dengan Anies. Yakni Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS sekaligus eks Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

NasDem pun tengah membangun komunikasi dengan Demokrat dan PKS untuk membangun koalisi. Koalisi ini diperlukan agar bisa mengusung capres-cawapres di pemilu 2024, sesuai aturan ambang batas atau presidential threshold.

Dua nama tersebut turut ditanyakan awak media kepada JK, apakah cocok menemani Anies. JK mengatakan soal itu, merupakan urusan Anies dengan partai pendukungnya. Namun dua sosok itu, disebut baik. “Itu Anies dan partai partainya. Semua baik,” tambah JK soal AHY dan Aher.

Sejauh ini, Anies belum pernah menyinggung nama cawapres yang akan menemaninya berjuang di pesta demokrasi 2024 nanti. Anies hanya pernah membeberkan kriteria cawapres yang menjadi tolak ukurnya.

Di antaranya adalah bisa bekerja sama untuk mewujudkan pemerintahan yang efektif dan harus bisa memberikan kontribusi secara elektoral. Meskipun belum menentukan cawapres, Anies sudah beberapa kali bertemu dengan AHY. Bahkan, Anies dikabarkan akan segera bertemu Aher Minggu (30/10/2022).

Sementara Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago mengatakan Anies Baswedan tidak seharusnya kesulitan mencari dan menentukan cawapres karena elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta ini cukup baik.

Mengutip dari Wartaekonomi.co.id – jaringan Suara.com, ia menilai Anies masuk tiga besar versi berbagai lembaga survei sehingga NasDem bisa mudah mencari pendamping untuknya. “Elektabilitas Anies masuk tiga besar versi berbagai lembaga survei, tentu Partai NasDem akan mudah mencari wakil untuknya,” ujar Arifki pada Jumat (28/10/2022) dilansir suara.com, Minggu (30/10/2022).

Ia berpendapat saat ini Partai Nasdem kesulitan mencari calon wakil untuk Anies karena hanya ada dua partai politik yang berpeluang besar mendulang kemenangan untuk Anies dalam Pilpres 2024. “Hanya Partai Demokrat dan PKS. Akan tetapi, ketiga parpol tersebut akan kesulitan mencari titik temu dalam mengusung cawapres,” ujarnya.

Lebih lanjut, Arifki menilai seharusnya Demokrat dan PKS melihat posisi cawapres Anies sebagai kepentingan yang strategis daripada taktis. Saat ini sudah ada dua nama kandidat yang berpotensi menjadi pasangan duet Anies, yakni Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Ahmad Heryawan.

Dari dua nama itu, menurutnya AHY menjadi sosok yang lebih diuntungkan meski belum berpengalaman dalam pemerintahan. “Akan tetapi, dari dua tersebut, AHY lebih diuntungkan lantaran dia merupakan ketum partai politik,” ujar Arifki.

Meskipun demikian, Arifki mengakui bahwa AHY memiliki kekurangan lantaran bukan figur pemerintahan atau belum berpengalaman di bidang politik. “Memang kurangnya pengalaman itu jadi alasan kenapa AHY sulit diterima. Beliau bukan bagian dari pemerintahan, belum pernah menjabat sebagai kepala daerah, atau sebagai legislator,” ujarnya. (net/sua/kum/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *