Diikuti 11 Negara, Menparekraf Sandi Uno Berharap Kejuaraan Bridge Asia 2022 Berdampak Ekonomi

Ketua Umum PB GABSI Miranda S. Goeltom (kedua dari kanan) mendampingi Menparekraf Sandi Uno (ketiga dari kanan) usai memberi sambutannya pembukaan kejuaraan Bridge. Foto: gunawan

Puluhan atlet cabang olahraga bridge dari 11 negara bersaing ketat menuju Asian Games 2023 melalui ajang Kejuaraan Bridge Asia 2022 (4th Bridge Championship Asia Cup 2022) yang dibuka Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno di The Sultan Hotel, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (19/10/2022).

semarak.co-Dalam kejuaraan yang berlangsung tiga hari mulai Rabu-Jumat (19-21/10/2022) akan mempertandingkan empat nomor tim dan empat nomor, yaitu putra, putri, campuran dan senior. Ini menjadi ajang untuk persiapan Asian Games, karena umumnya dilakukan beberapa bulan sebelum Asian Games.

Bacaan Lainnya

“Hanya saja tahun ini diundur, sehingga Asia Cup juga kami persiapkan mundur jadi sekarang ini,” ujar Ketua Umum Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB GABSI) Miranda S. Goeltom dalam sambutannya di acara pembukaan.

Kesebelas negara yang mengirimkan atletnya ke kejuaraan ini yaitu Australia, Bangladesh, Hong Kong, Chinese Taipei, India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Singapura, Thailand dan Indonesia. “Ini merupakan Kejuaraan Asia yang pertama setelah pandemi Covid, karena itu negara-negara lain juga memanfaatkan ajang ini untuk mempersiapkan diri mengikuti Asian Games,” ujar Miranda.

Apalagi kejuaraan ini menjadi ajang pertandingan bridge secara daring yang pertama tingkat Asia. Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah  oleh Asia Pacific Bridge Federation (APBF) dianggap sukses menyelenggarakan berbagai kejuaraan bridge.

Mulai tingkat ASEAN dan Asia Pasifik hingga kejuaraan dunia di Bali pada 2013. Indonesia juga dinilai berhasil untuk pertama memasukkan cabang olahraga bridge pada SEA Games 2011 dan Asian Games 2018 yang lalu. Kejuaraan Asia Cup 2022 Jakarta merupakan kejuaraan keempat setelah pada 2010 dan 2014 digelar di China dan pada 2018 di India.

Menparekraf Sandi Uno berharap dengan menjadi tuan rumah bukan hanya meraih prestasi yang tinggi,  tetapi juga memiliki dampak pemulihan terhadap ekonomi dan pariwisata. Tentu saja tidak hanya untuk melihat keindahan destinasi wisata kota Jakarta tetapi juga belanja untuk mendorong ekonomi kita,” ujar Sandi Uno. (gun)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *