AP II Siapkan Bandara Jenderal Besar Soedirman Layani Penerbangan Komersial, Soekarno-Hatta Buka Terminal 2F untuk Umrah

Menhub Budi Karya Sumadi memberi sambutan di acara peresmian Bandara Jenderal Soedirman didampingi Dirut AP II Muhammad Awaluddin (pakai masker hitam di belakang). foto: humas AP II

PT Angkasa Pura (AP) II melakukan penyesuaian operasional penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta sejalan dengan peningkatan lalu lintas penerbangan pada periode pemulihan di tengah pandemi COVID-19. Mulai 1 Oktober 2022, penerbangan umrah oleh Lion Air dilayani melalui Terminal 2F dari sebelumnya di Terminal 3.

semarak.co-President Director AP II Muhammad Awaluddin menuturkan penyesuaian ini memperhatikan dinamika terkini khususnya peningkatan lalu lintas penerbangan. AP II selalu memperhatikan perkembangan terkini di tengah pandemi COVID-19, termasuk terkait dengan lalu lintas penerbangan.

Bacaan Lainnya

“Saat ini bandara-bandara AP II tengah memasuki periode pemulihan di mana lalu lintas penerbangan, termasuk di Bandara Soekarno-Hatta, mengalami peningkatan,” papar Awaluddin dirilis humas AP II melalui email semarak.redaksi@gmail.com, Minggu (2/10/2022).

Oleh karena itu, lanjut Awaluddin, AP II melakukan penyesuaian operasional di Bandara Soekarno-Hatta guna memastikan penerbangan termasuk alur keberangkatan dan kedatangan penumpang di seluruh terminal penumpang dapat tetap berjalan lancar dan memenuhi protokol kesehatan.

Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi menuturkan penyesuaian operasional mencakup dibukanya Terminal 2F untuk melayani penerbangan internasional yakni penerbangan umrah yang dilayani Lion Air menuju Jeddah, Arab Saudi.

“Mulai 1 Oktober 2022, jemaah umrah yang berangkat ke Tanah Suci menggunakan Lion Air dilayani di Terminal 2F dari sebelumnya di Terminal 3. Kebijakan ini juga sebagai salah satu upaya penyeimbangan pergerakan pesawat dan penumpang antara Terminal 2 dan Terminal 3, serta memastikan aspek pelayanan selalu terjaga dengan baik,” ujar Agus Haryadi.

Agus Haryadi memaparkan pada awal tahun ini seluruh penerbangan umrah dilayani di Terminal 3. “Sebelum periode ibadah haji pada Juni 2022, jumlah jemaah umrah yang berangkat dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Januari – Mei 2022 secara kumulatif mencapai sekitar 340.000 orang,” imbuhnya.

Diperkirakan jumlah penerbangan umrah akan semakin meningkat, ramal Agus, sehingga mulai 1 Oktober 2022 penerbangan ke Jeddah oleh Lion Air akan dilayani melalui Terminal 2F, sementara penerbangan ke Jeddah oleh Garuda Indonesia dan Saudia tetap di Terminal 3.

Adapun Lion Air rata-rata akan mengoperasikan 3 – 4 penerbangan/hari dari Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta menuju Jeddah. “Rata-rata pergerakan penumpang Lion Air di rute Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta – Jeddah, untuk keberangkatan dan kedatangan, sekitar 2.500 orang per hari,” ungkapnya.

Penerbangan perdana jemaah umrah dari Terminal 2 berjalan lancar karena kesiapan aspek keamanan, keselamatan dan pelayanan. “AP II bersama stakeholder terkait berkolaborasi memastikan kelancaran keberangkatan dan kedatangan jemaah umrah melalui Terminal 2F,” imbuhnya.

Seluruh fasilitas umum telah disiapkan seperti musholla, terang Agus, begitu juga layanan check in counter, keimigrasian, Bea dan Cukai, dan penanganan bagasi yang telah siap melayani jemaah umrah.

Sebelumnya Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah, menyambut kembali penerbangan komersial pada Oktober 2022. Penerbangan komersial ini didukung oleh seluruh pihak baik pemda, maskapai dan PT Angkasa Pura II selaku operator Bandara Jenderal Besar Soedirman.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menuturkan hal tersebut usai menggelar rapat di Bandara Jenderal Besar Soedirman pada Jumat 30 September 2022, bersama AP II dan enam kepala daerah di Jawa Tengah bagian Barat dan Selatan yakni Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Pemalang, dan Kebumen.

“Ini bukti adanya kekompakan dan kerja sama yang baik antara Kemenhub, pemda, operator bandara, serta maskapai, untuk memastikan adanya penerbangan di bandara ini,” ujar Menhub Budi Karya dirilis humas AP II melalui email semarak.redaksi@gmail.com, Minggu (2/10/2022).

Para kepala daerah telah menyatakan komitmennya untuk menjamin tingkat keterisian penumpang pesawat melalui blocking seat atau pembelian kursi, yang skemanya akan dibahas lebih lanjut antara maskapai bersama perwakilan daerah masing-masing, dengan fasilitasi dari Kemenhub. AP II selaku operator bandara juga menyiapkan dukungan berupa insentif dan promosi bagi maskapai.

Direktur utama AP II Awaluddin mengatakan insentif akan diberikan untuk periode-periode tertentu. AP II memberikan stimulus atau insentif kepada maskapai berupa pembebasan biaya pendaratan dan parkir pesawat untuk periode tertentu.

“Insentif ini kami harapkan dapat mendukung maskapai dalam melayani penerbangan dari dan ke Purbalingga. Kami akan menginformasikan kepada maskapai mengenai periode diberlakukannya insentif tersebut,” ujar Awaluddin dirilis yang sama.

Adapun maskapai yang melayani penerbangan dari dan ke Bandara Jenderal Besar Soedirman juga akan mendapatkan skema kerja sama pemasaran (cross promotion) berupa penayangan informasi rute penerbangan dari dan ke Purbalingga serta promosi potensi wisata di Purbalingga dan sekitarnya, di 222 media digital yang ada di 18 bandara AP II.

“Promosi yang dilakukan di 18 bandara AP II secara masif akan menjadikan rute penerbangan di Bandara Jenderal Besar Soedirman dan pariwisata Purbalingga dan sekitarnya semakin dikenal masyarakat luas,” papar Awaluddin saat mendampingi Menhub Budi Karya.

Purbalingga dan sekitarnya memiliki potensi wisata yang cukup besar dengan sejumlah destinasi wisata terkenal di antaranya adalah Batu Raden, Arung Jeram Serayu, Lembah Asri Serang dan Dieng. Berdasarkan data AP II, jumlah kunjungan wisatawan ke Purbalingga dan sekitarnya mencapai sekitar 7,36 juta orang atau 23% dari total kunjungan wisata di Jawa Tengah.

Selain sebagai bandara untuk mendukung pariwisata, kata dia, Bandara Jenderal Besar Soedirman juga memiliki opsi sebagai bandara feeder (pengumpan) untuk perjalanan ibadah umrah. “Kami sedang mempertimbangkan opsi pengembangan lalu lintas penerbangan di Bandara Jenderal Besar Soedirman,” tuturnya.

Sehingga dapat menjadi bandara feeder penerbangan umrah, dengan rute penerbangan ke Bandara Kertajati (Majalengka) yang akan membuka penerbangan langsung ke Jeddah pada November 2022, lalu bisa juga ke Surabaya yang sudah memiliki penerbangan langsung ke Jeddah.

Kesiapan operasional bandara

Di samping memberikan insentif dan kerja sama promosi, AP II juga memastikan kesiapan operasional dan pelayanan bandara. Executive General Manager Bandara Jenderal Besar Soedirman Catur Sudarmono memaparkan seluruh area bandara baik di sisi darat (land side) dan sisi udara (air side) telah siap untuk mendukung penerbangan komersial.

“Di tengah pandemi COVID-19, Bandara Jenderal Besar Soedirman selalu beroperasi, dan seluruh area seperti check in area, boarding lounge, baggage claim area, hingga fasilitas umum sudah siap melayani penumpang,” imbuh Catur dirilis humas AP II.

Di sisi udara, runway berdimensi 1.600 x 30 meter dipastikan sangat siap melayani penerbangan pesawat propeller yang berkapasitas di bawah 100 penumpang. Seluruh fasilitas di airside dan land side dipastikan siap,” ujar Catur Sudarmono.

Untuk layanan transportasi darat bagi penumpang pesawat, lanjut Catur Sudarmono, saat ini dipastikan tersedia layanan taksi dan Bus Trans Jateng. Fasilitas keamanan juga telah siap antara lain Walkthrough Metal Detector (WTMD), Handheld Metal Detector (HHMD) x-ray untuk bagasi dan CCTV.

Sementara itu untuk aspek keselamatan, sambung Catur lagi, telah disiapkan fasilitas untuk Airport Rescure & Fire Fighting (ARFF) Category 5. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *