Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berhasil mengangkat perekonomian peternak mustahik binaan, sesuai visinya sebagai lembaga utama menyejahterakan umat. Kurban Online BAZNAS yang digelar jelang perayaan Idul Adha menjadi momentum emas bagi para peternak mustahik untuk meningkatkan penghasilannya.
semarak.co-Salah satu yang mengalami kemajuan pesat adalah Ade Rusmana, peternak di Balai Ternak BAZNAS yang terletak di Cimande, Bogor, Jawa Barat. Ade bergabung dengan Balai Ternak BAZNAS sejak November 2018.
Awalnya, pria berusia 51 tahun itu tak memiliki teknik memelihara domba, karena dulunya menjadi tukang bordir dan jualan sayur keliling. Pada awal program Ade diberikan modal produktif sebanyak 9 ekor domba oleh BAZNAS untuk dikembangkan bersama kelompok peternak Madani Farm di Balai Ternak BAZNAS Bogor.
“Alhamdulillah, perlahan tapi pasti saya bisa mencapai hasil maksimal, berkat bantuan dan pembinaan intensif yang dilakukan BAZNAS kepada seluruh mustahik binaan, termasuk saya,” kata Ade dirilis humas Baznas melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Rabu (6/7/2022).
Berkat kegigihan dan kecintaannya pada ternak, per Juni 2022 hewan ternak yang ia pelihara berkembang menjadi 54 ekor. Perayaan Idul Adha menjadi momentum emas bagi peternak mendapatkan penghasilan lebih. Pada Idul Adha tahun sebelumnya, Ade berhasil meraih penghasilan bersih Rp20.400.000 dari hewan kurban yang dijualnya.
Pada tahun ini, melalui Kurban Online BAZNAS, Ade berharap kesuksesan serupa akan kembali terulang. “Kami peternak mustahik binaan BAZNAS sangat berharap pada Idul Adha tahun ini kembali meraih kesuksesan,” imbuh Ade.
Untuk mencapai hal itu, lanjut dia, pihaknya sudah menyiapkan berbagai langkah dalam menyiapkan hewan kurban terbaik. “Termasuk mengantisipasi mewabahnya penyakit PMK, kami sudah melakukan langkah mitigasi sejak awal wabah itu melanda,” katanya.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan menjelaskan, Ade Rusmana merupakan satu dari sekian banyak peternak mustahik yang berdaya dan berhasil karena kegigihan dalam menjalankan amanah.
“BAZNAS sangat mengapresiasi Ade Rusmana dan peternak mustahik lain yang berhasil bangkit melalui program Balai Ternak BAZNAS. Ade merupakan contoh nyata bagaimana mustahik berhasil bertransformasi menjadi muzaki, karena tekun dan gigih dalam menjalankan amanah dari dana yang disalurkan muzaki,” ucap Saidah.
Jika dulunya Ade mendapatkan bantuan, pria berdarah Tasikmalaya itu bahkan telah menjadi shohibul kurban, dengan berkurban seekor domba hasil pembiakan sendiri pada tahun 2020.
Saidah berharap, kisah Ade Rusmana dapat menginspirasi mustahik lain untuk terus bersemangat demi kebangkitan perekonomian keluarga. “BAZNAS berharap insipirasi Ade Rusmana dapat menular kepada mustahik lain, agar terus berdaya dan bertransformasi menjadi muzaki di kemudian hari,” pungkasnya.
Di bagian lain BAZNAS menggelar pelatihan dan pengembangan program ZChicken guna meningkatkan pemberdayaan ekonomi mustahik. Pelatihan ini diikuti oleh para penerima manfaat Program ZChicken se-Kota Semarang, Jawa Tengah.
“ZChicken telah dicanangkan sebagai program nasional BAZNAS yang akan diduplikasi di seluruh BAZNAS provinsi/kabupaten/kota se-Indonesia termasuk kali ini di Kota Semarang,” ujar Saidah Sakwan di Jakarta Jumat (8/7/2022) dirilis humas Baznas melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Jumat malam (8/7/2022).
Menurut Saidah, setelah memperoleh bantuan usaha, salah satu tahap krusial program yaitu memberikan pelatihan awal kepada mustahik. “Adapun pelatihan yang diberikan yaitu pelatihan manajemen usaha dan pelatihan teknik pembuatan fried chicken kepada para mustahik tersebut,” jelasnya.
Selain itu, kata Saidah, modal usaha yang diberikan kepada mustahik antara lain dalam bentuk pembuatan gerobak usaha, peralatan memasak, bahan baku usaha, hingga branding pendukung usaha.
Saidah berharap, adanya pelatihan yang diselenggarakan Selasa (5/7) ini mampu memberikan pemahaman tentang konsep program usaha ZChicken sehingga menghasilkan pelaku UMKM yang ahli dalam membuat fried chicken. “Semoga pelatihan ini juga dapat membangun kelompok usaha yang mandiri dan kuat,” tambahnya.
Pelatihan ZChicken ini dibagi menjadi dua sesi yaitu pelatihan usaha secara umum (soft skill usaha) dan pelatihan teknis memasak dan menyajikan fried chicken. Selain itu, mustahik juga akan diberikan bimbingan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan usaha oleh tim pendamping lapang BAZNAS maupun expert di bidang usaha masing-masing sehingga target BAZNAS dalam menjadikan mustahik menjadi muzaki dapat terwujud. (smr)