Meningkat atau menurunnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya keterlibatan UMKM. Sesuai UUD 1945 pasal 33 ayat 4, UMKM merupakan bagian dari perekonomian nasional yang berwawasan kemandirian dan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
semarak.co-UMKM memiliki peran yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara atau penopang utama perekonomian. Pada 2021 Indonesia berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup meyakinkan, yaitu 3,69% berkat peran pelaku UMKM. Jauh lebih baik dibanding 2020 yang minus 2%.
Momentum pemulihan ekonomi yang diraih pada tahun 2021 ini harus dilanjutkan di tahun 2022. Salah satu kunci penting dalam pemulihan ekonomi Indonesia adalah terus mendorong UMKM melalui dukungan pembiayaan yang disalurkan kepada debitur dan pemanfaatan teknologi digital.
Untuk mengangkat UMKM bangkit dari pandemi Covid-19, para pemangku kebijakan ekonomi berupaya mendorong sektor ini masuk ke ranah digital. Upaya transformasi digital dalam jangka panjang perlu ditopang juga oleh peningkatan ketersediaan tenaga kerja dengan keahlian digital.
Dalam kuliah umum bertema Daya Dorong Ekosistem Digital dan Demokratisasi Ekonomi Indonesia secara daring, Selasa (8/3/2022), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan nilai ekonomi digital Indonesia meningkat dari USD40 miliar pada 2019 menjadi USD70 miliar pada 2021.
“Peningkatan pesat ini terjadi tidak terlepas dari jumlah penduduk Indonesia pengguna gawai digital yang mencapai kisaran 200 juta jiwa. Pengguna internet pada Maret 2021 mencapai 212,35 juta pengguna atau dengan penetrasi 76,8 persen,” ujar Airlangga dikutip magazine Jamkrindo atau 04-majalah_jamkrindo_april.
Airlangga mengatakan, terdapat lima sektor ekonomi digital di Indonesia yang tumbuh secara pesat dalam tiga tahun terakhir, yakni lokapasar (e-commerce), teknologi finansial (tekfin), teknologi pendidikan (edutech), teknologi kesehatan (healthtech), dan media daring.
Pertumbuhan lokapasar dan tekfin turut membuka gerbang bagi UMKM untuk turut bertransformasi secara digital. Perkembangan dari kedua sektor ini membuat hingga akhir 2021 tercatat 17,25 juta pelaku UMKM tergabung ke dalam ekosistem digital.
“Kondisi pandemi Covid-19 turut mempercepat transformasi semakin tak terbendung. Semua aktivitas masyarakat, dari mulai rutinitas sehari-hari sampai urusan bisnis, sudah menggunakan teknologi digital. Di era connectedsociety seperti saat ini, Sebagian besar konsumen lebih cenderung melakukan transaksi secara online,” terang Airlangga.
Hanya dengan menggunakan perangkat smartphone yang terhubung dengan koneksi internet, lanjut dia, konsumen sudah bisa membeli berbagai kebutuhan mereka tanpa harus datang ke outlet. Ini menunjukkan transformasi digital serta kemajuan teknologi telah membawa perubahan pada perilaku pasar. Arus informasi beredar cepat dan masif juga menjadi hal yang tidak bisa dihindari.
Melihat fakta tersebut, tentu saja harus menjadi pelecut bagi perusahaan untuk melakukan transformasi digital. Agar perusahaan dapat mempertahankan eksistensi bisnisnya. Hal ini pulalah yang dilakukan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo). Perusahaan penjaminan terbesar di Indonesiaini melakukan transformasi digital.
Direktur Utama PT Jamkrindo Putrama Wahju Setiawan mengatakan, Jamkrindo perlu melakukan transformasi di bidang teknologi informasi (IT) dan digitalisasi agar dapat bersaing di era digital. Tidak hanya itu, Jamkrindo juga perlu meningkatkan value composition terkait dengan layanan, baik layanan dari sisi penjaminan maupun dari sisi klaim.
“Mengingat bisnis Jamkrindo adalah bisnis klaim. Ada 6 hal masalah IT dalam perusahaan kita, yang pertama yaitu data integrity problem, kemudian suboptimal response style, malware attack recovery, ada intifive arsitektur, all management project network dan multi a chip to excellent,” terang Putrama.
Dan ini adalah tanggung jawab kita semua, bukan hanya tanggung jawab kepala divisi IT development maupun kepala divisi operation,” ungkap Putrama dalam Rakornas IT Tahun 2022 yang diselenggarakan secara hybrid di Jakarta, 8 Maret 2022 seperti dilansir 04-majalah_jamkrindo_april.
Dalam kesempatan itu, Putrama mengatakan, ia sangat memahami ekspektasi pegawai terhadap IT ini sangat besar. Namun demikian Putrama menegaskan, apa yang sedang dikerjakan oleh tim IT tidak semudah membalik telapak tangan. Perlu adanya kerjasama untuk membangun bersama-sama dalam memperbaiki IT di tubuh Jamkrindo.
“Beberapa hal mendasar yang telah kita lakukan yaitu dengan membentuk dua divisi yang terkait dengan IT. Pertama membangun tim IT development dan yang kedua adalah tim IT operation. Sekali lagi ini merupakan sebuah kompresi untuk kita melakukan sebuah transformasi di bidang IT,” ujar Putrama.
Ia berharap perbaikan IT di dalam perusahaan menjadi tanggung jawab bersama. Pengalaman selama beberapa tahun terakhir ini diharapkan bisa menjadi pembelajaran untuk semua insan Jamkrindo, agar dapat saling bahu membahu untuk bersama-sama memperbaiki IT support PT Jamkrindo.
“Agar IT kita lebih bagus dan lebih handal sehingga mampu memberikan performa kinerja bisnis yang semakin kredibel. Semoga harapan kita semua bisa tercapai dan kinerja Jamkrindo semakin meningkat,” pungkasnya.
Kesempatan sama, Direktur MSDM, Umum Kepatuhan PT Jamkrindo, Sulis Usdoko mengungkapkan ia menjamin tim divisi IT akan selalu melakukan pelayanan terbaik bagi seluruh bisnis Jamkrindo, dengan mengedepankan tata kelola yang baik.
“Di lantai 10 tim IT penuh. Ini merupakan wujud dari mereka yang ingin berkolaborasi dengan sangat baik. Jika ada komplain atau masukan silahkan sampaikan apa adanya dan kami siap. Salah satu yang selalu saya sampaikan kepada IT people adalah setiap komplain itu bukan masalah tetapi komplain itu adalah hadiah,” tutur Sulis Usdoko.
Mengutip dari Philip Hoter, Sulis Usdoko mengatakan ada 8 tahapan untuk melakukan transform existing behavior. Yaitu menciptakan urgensi, membentuk koalisi yang kuat, menciptakan visi untuk perubahan, mengkomunikasikan visi, memberdayakan tindakan, menciptakan kemenangan yang cepat, membangun perubahan dan yang terakhir adalah membuatnya bertahan.
“Sebenarnya tahapan nomor satu save of urgency, kalau setiap komplain dianggap hadiah kita akan tindak lanjuti usernya, kalau usernya tidak mengerti akan kita edukasi. Jadi di sini tolong masukannya yang bersifat positif, makanya podcast yang pernah saya sampaikan mengenai the power of positif thinking dalam melakukan klaim pun harus ada tujuan,” ujar Sulis.
Ia melanjutkan, 5 prioritas IT Jamkrindo di tahun 2022 adalah, pertama membangun IT governance, kemudian security is fisrt, lalu membuat data manajemen, yang keempat leading bisnis B to B (B2B) dan yang kelima melakukan operational excellence.
“Transformasi digital ini adalah persoalan kita bersama bukan persoalan satu bagian. Jadi tahun 2022 kita mau achievement operational excellence tanpa bertujuan leading bisnis juga tidak akan mungkin. Buat apa kita punya platform operational excellence tapi nggak leading bisnis,” tuturnya.
Selanjutnya, untuk membawa transformasi IT Jamkrindo yang harus dilakukan adalah, pertama membuat establish the baseline, yang kedua build the team, yang ketiga straightening the base, yang keempat revamp and rebuild the arsitektur, dan yang terakhir further development.
“Jadi rekan-rekan pimpinan wilayah, kepala cabang ayo sama-sama semuanya saling berkolaborasi untuk menghadapi tantangan ini. Karena tantangan itu bagi saya sendiri adalah rezeki,” pungkasnya.
Komisaris Utama Jamkrindo Sri Mulyanto mengungkapkan, orang atau perusahaan yang tidak melek teknologi akan ketinggalan di masa depan. Masa depan dunia digital ini semakin berkembang.
“Oleh karena itu kita perlu melakukan digitalisasi dalam tubuh perusahaan agar tidak tertinggal di masa depan. Apalagi nanti akan hadir sebuah dunia selain dunia real, yaitu metaverse,” ujar Sri Mulyanto dalam Rakornas IT Jamkrindo Tahun 2022 yang diselenggarakan secara hybrid pada 8 Maret 2022.
Kunci kesuksesan transformasi digital itu adalah roadmap yang jelas dan terukur, komitmen manajemen, sumber daya, dukungan stakeholder dan insentif yang tepat sebagai motivasi.
Dalam kesempatan yang sama, Asisten Deputi Bidang Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Imam Bustomi menuturkan, tantangan menuju BUMN 4.0 adalah integrasi aplikasi, pengamanan IT dan sumber daya manusia.
Imam Bustomi mengatakan, digital vortex transformasi teknologi diperlukan oleh Jamkrindo selaku perusahaan di bidang finance agar tetap relevan di masa depan. Karena kondisi saat ini dihadapkan pada triple disruption yaitu Gen Millennial, Gen Z dan Pandemic.
“Pada era sekarang perusahaan berkinerja tinggi karena menghadapi revolusi industri 4.0, digital vortex dan triple disruption. Untuk menciptakan relevansi contohnya penggunaan software pada setiap aplikasi kehidupan,” kata Imam Bustomi.
Dalam melakukan digital transformasi, bukan soal teknologi, namun mindset. Bagaimana orang-orang dapat memanfaatkan teknologi untuk mempercepat dan mempermudah proses. “Ada enam tahapan dalam melakukan transformasi digital” kata Imam Bustomi.
Pertama pertahankan kondisi terkini, lakukan eksperimen dan inisiatif untuk perbaikan, didukung pimpinan dan manajemen, kolaborasi lintas divisi transformasi perusahaan, tim khusus dan bersikap inovatif serta adaptif.
“Kunci kesuksesan transformasi digital itu adalah roadmap yang jelas dan terukur, komitmen manajemen, sumber daya, dukungan stakeholder dan insentif yang tepat sebagai motivasi. Dalam new business process semua produk dan layanan Jamkrindo serta internal perusahaan hendaknya menggunakan teknologi masa kini yaitu layanan digital,” tandasnya.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,19 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,97% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi.
Tingginya jumlah UMKM di Indonesia tidak terlepas dari berbagai tantangan serta kondisi pandemi Covid-19 yang mendorong perubahan pada pola konsumsi barang dan jasa menjadi momentum untuk mengakselerasi transformasi digital.
Jika kilas balik, sepak terjang PT Jamkrindo di bisnis penjaminan sudah melalui banyak kisah transformasi, baik dari segi penguatan layanan, perubahan nama perusahaan maupun perubahan core bisnis. Semua langkah transformasi itu dilakukan, semata-mata agar PT Jamkrindo dapat memberikan performa, sekaligus layanan terbaik dalam rangka menunjang pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.
Dimulai pada pertengahan tahun 1970 silam, PT Jamkrindo – yang pertama kali didirikan oleh pemerintah sebagai Lembaga Jaminan Kredit Koperasi (LJKK) ini, lahir pada masa dimana perkembangan koperasi masih tertinggal dibandingkan dengan perusahaan milik negara dan swasta.
Pada masa ini pula, LJKK masih melayani penjaminan secara terbatas, yakni Penjaminan Kredit Program untri TRI, Kredit Padi Palawija, dan Kredit Pengadaan Pupuk. Sebelas tahun kemudian, LJKK bertransformasi menjadi Perusahaan Umum Pengembangan Keuangan Koperasi (Perum PKK).
Perum PKK di masa ini berhasil melaksanakan fungsi dan tugasnya dalam mengembangkan koperasi melalui kegiatan penjaminan kredit. Akhirnya, pemerintah memperluas jangkauan layanan Perum PKK menjadi tidak hanya terbatas pada koperasi saja, tetapi mencakup Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Perum PKK juga berubah nama menjadi Perusahaan Sarana Pengembangan Usaha (Perum SPU) pada tahun 2000. Singkat cerita, industri penjaminan terus mengalami perkembangan sejalan dengan pertumbuhan industri jasa keuangan tanah air.
Pada 2008, Perum SPU berubah nama menjadi Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) yang core bisnisnya tidak lagi memberikan pinjaman secara langsung kepada UMKM dan Koperasi melalui pola bagi hasil, namun fokus pada bisnis penjaminan kredit UMKM dan Koperasi.
Puncaknya pada 2020, Perum Jamkrindo berubah nama menjadi PT Jaminan Kredit Indonesia (Persero), kemudian berubah PT Jamkrindo, yang memberikan penjaminan kredit untuk UMKM dalam skim konvensional dan Syariah. Antara lain kredit umum, mikro, konstruksi, penjaminan bank garansi, penjaminan distribusi, penjaminan program dan Surety Bond dan penjaminan dalam rangka sinergi BUMN.
Transformasi PT Jamkrindo pun terus berlanjut hingga kini. Direktur Utama Jamkrindo menuturkan bahwa perusahaan telah melakukan berbagai langkah transformasi yang menjadi modal awal untuk menatap tahun 2022 dengan lebih optimis.
“Kami melakukan transformasi mulai dari sisi layanan, teknologi, pengembangan talenta sumber daya manusia (SDM), operasional, dan sebagainya,” tuturnya, seperti dikutip Media Jamkrindo edisi Desember 2021.
Selain itu, PT Jamkrindo mengedepankan inovasi melalui pengembangan produk, bisnis, dan pengelolaan pemasaran yang efektif dengan risiko terukur dan prudent. Beberapa inisiatif strategis yang akan dilakukan perusahaan, antara lain melakukan pengembangan inovasi produk baru yang lebih selektif dan sesuai kebutuhan pasar, serta membangun model bisnis baru untuk peningkatan pangsa pasar.
Produk Digital Jamkrindo Permudah UMKM
Di usia yang ke-52 tahun ini, PT Jamkrindo berkomitmen untuk terus memberikan layanan sesuai kebutuhan pasar dan perkembangan zaman. Dengan mengusung tagline “Transform To Be More Perform”, PT Jamkrindo membawa semangat bertransformasi untuk menjadi lebih berprestasi.
Putrama mengungkapkan, sebagai pelopor penjaminan kredit di Indonesia, PT Jamkrindo memahami dan berusaha merespons keinginan pasar yang terus berubah. Pemahaman ini terefleksikan dalam inovasi berbagai produk serta peningkatan layanan dari berbagai sisi.
“Transformasi bisnis telah bergerak ke arah digital dan otomatisasi sehingga PT Jamkrindo harus melakukan berbasis digital agar proses bisnis menjadi lebih efisien. Pada tahun 2022, seluruh aktivitas perusahaan bisa selaras dengan inisiatif strategis rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) tahun 2022, yaitu accelerating innovation with accountable risk,” ungkapnya, melalui kanal youtube Jamkrindo, awal tahun lalu.
Jamkrindo pun telah melakukan berbagai gebrakan di era digitalisasi dengan meluncurkan serangkaian produk digital. Pertama, kemudahan pengajuan penjaminan melalui aplikasi Jamkrindo Online Suretyship (JOS).
Melalui aplikasi JOS, principal yang membutuhkan penjaminan proyek tidak harus datang langsung ke kantor PT Jamkrindo, melainkan cukup mendaftarkan diri melalui website suretyship.jamkrindo.co.id.
Lalu kedua, Jamkrindo juga memiliki marketplace guarantee yaitu www.umkmlayak.co.id, platform digital yang dibuat sebagai layanan akses modal usaha UMKM dan kebutuhan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan dan kegiatan eksklusif untuk pengembangan usaha. Per 19 Juni 2022, tercatat 25.579 UMKM yang mendaftar dan 248 UMKM terverifikasi di website UMKM Layak.
“PT Jamkrindo mendorong digitalisasi produk dan pengembangan sistem secara online sehingga kerja sama dengan para mitra dapat dilakukan, baik secara host to host maupun secara web aplikasi,” ujar Alia Nur Fitri, Kepala Divisi Perencanaan Strategis PT Jamkrindo, dalam sebuah acara Media Gathering, akhir tahun lalu.
Sebagai perusahaan penjaminan kredit, PT Jamkrindo memiliki berbagai produk baik produk penjaminan program maupun penjaminan non-program. Pada penjaminan program, PT Jamkrindo memiliki produk penjaminan usaha rakyat (KUR) dan penjaminan kredit modal kerja (KMK) dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional (PEN) karena dampak pandemi COVID-19.
Adapun, untuk penjaminan non-program, produk penjaminannya adalah penjaminan kredit umum, penjaminan kredit mikro, penjaminan kredit konstruksi dan pengadaan barang/jasa, penjaminan distribusi barang.
Kemudian surety bond, customs bond, penjaminan keagenan kargo, penjaminan supply chain financing (invoice financing), dan penjaminan bagi lembaga fintech. Saat ini, PT Jamkrindo menjadi anak perusahaan holding Indonesia Financial Group (IFG).
Sebagai bagian dari IFG, PT Jamkrindo berkomitmen untuk menghadirkan perubahan di bidang keuangan khususnya penjaminan yang akuntabel, prudent, dan transparan dengan tata kelola perusahaan yang baik dan penuh integritas, serta menjadikan AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) sebagai landasan utama mendukung peningkatan kinerja berkelanjutan.
Sebagai informasi, pada 2021, penjaminan program PEN oleh PT Jamkrindo telah terealisasi Rp17,63 triliun. Sementara, di periode yang sama, penjaminan KUR mencapai Rp144,87 triliun dan kredit non KUR Rp85,12 triliun. S
epanjang 2021, PT Jamkrindo bersama anak usahanya PT Jamkrindo Syariah telah memberikan penjaminan kepada 11,15 juta UMKM dengan total volume penjaminan mencapai Rp247,61 triliun. Sementara, sampai triwulan I 2022, PT Jamkrindo pun telah merealisasikan penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) Rp 51,44 triliun, naik 72% dari tahun sebelumnya sebesar Rp29,88 triliun.
Adapun, jumlah UMKM yang dijamin sebanyak 1,2 juta UMKM. Pencapaian dan pertumbuhan kinerja ini mengindikasikan bahwa proses transformasi yang telah dilakukan PT Jamkrindo telah membuahkan hasil.
Salah satu sektor yang sangat terpukul oleh pandemi Covid-19 adalah UMKM yang juga menggerek turunnya perekonomian nasional. Hal ini bisa dipahami karena UMKM mempunyai kontribusi yang sangat besar dalam perekonomian nasional.
Program Pemulihan Ekonomi untuk UMKM
Salah satu sasaran program PEN adalah menggerakkan UMKM. Untuk itu, Pemerintah mengambil beberapa kebijakan antara lain subsidi bunga pinjaman, restrukturisasi kredit, pemberian jaminan modal kerja dan insentif perpajakan. Adapun dana yang dialokasikan untuk skema tersebut adalah sebesar Rp123,46 triliun.
Subsidi bunga diberikan untuk memperkuat modal UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat/KUR (disalurkan oleh perbankan), kredit Ultra Mikro/UMi (disalurkan oleh lembaga keuangan bukan bank) dan penyaluran dana bergulir yang dilaksanakan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), Kementerian KUKM.
Pemerintah juga menempatkan dana di perbankan nasional untuk tujuan restrukturisasi kredit UMKM dengan mengalokasi dana sekitar Rp78,78 triliun. Untuk meningkatkan likuiditas UMKM dalam berusaha, Pemerintah juga melakukan penjaminan modal kerja UMKM sampai Rp10 miliar melalui PT. (Persero) Jamkrindo dan Askrindo.
PT Jamkrindo berkomitmen untuk meningkatkan aksesibilitas finansial UMKM melalui layanan penjaminan kredit. Perusahaan yang pada 1 Juli 2022 berusia 52 tahun tersebut, senantiasa berusaha menghadirkan pelayanan superior bagi segenap mitra dan para pelaku UMKM dan Koperasi.
Putrama Wahju Setyawan mengatakan, sebagai perusahaan penjamin terbesar di Indonesia, Jamkrindo berkomitmen menyukseskan program pemerintah yang dirancang untuk melindungi, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan ekonomi para para pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya melalui penjaminan Kredit Modal Kerja PEN dan penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Sampai triwulan I 2022, kata Putrama, Jamkrindo telah merealisasikan penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 51,44 triliun, naik 72% dari tahun sebelumnya sebesar Rp29,88 triliun. Adapun jumlah UMKM yang dijamin sebanyak 1,2 juta UMKM.
Putrama mengapresiasi komitmen pemerintah dalam melakukan pengembangan UMKM dengan berbagai bauran kebijakan, termasuk salah satunya program KUR. KUR merupakan program yang sangat strategis untuk memperkuat kemampuan permodalan usaha dalam rangka pelaksanaan kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM.
“Kami sangat berterima kasih karena telah dipercaya untuk terlibat dalam program KUR,” ujar Putrama dalam siaran pers Humas Jamkrindo melalui pesan elektronik redaksi semarak.co, Rabu malam (27/4/2022).
Pada 2022, Putrama menuturkan, berbagai strategi telah dipersiapkan untuk mendukung target penyaluran KUR nasional, antara lain melakukan pengembangan sistem penjaminan, optimalisasi SDM di seluruh unit kerja perusahaan, hingga peningkatan layanan perusahaan, serta penguatan kolaborasi dengan mitra penyalur KUR.
“Dengan berbagai inovasi dan kolaborasi yang kami lakukan dengan segenap mitra penyalur KUR, kami berharap dapat senantiasa memberikan pelayanan penjaminan dengan akses yang semakin mudah, sehingga pada akhirnya dapat mendukung target penyaluran KUR nasional,” katanya.
Selain melakukan penjaminan kredit kredit KUR, Jamkrindo juga melakukan penjaminan kredit lainnya, antara lain Kredit Modal Kerja (KMK) dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), serta penjaminan non program lainnya seperti penjaminan kredit mikro, kredit konstruksi, kredit umum dan lain-lain.
“Kami berkomitmen untuk berkontribusi untuk meningkatkan aksesibilitas finansial UMKM, dengan menjembatani lebih banyak UMKM feasible memperoleh akses keuangan dengan layanan penjaminan. Jamkrindo juga aktif melakukan pemberdayaan UMKM dan pendampingan UMKM agar bisa naik kelas,” tuturnya.
Beberapa pendampingan yang telah dilakukan perusahaan. Antara lain pendampingan kelompok Petani Mete di, Larantuka, kelompok Asosiasi Homestay Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, dan pendampingan petani kopi di Garut, Jawa Barat.
Di Ciletuh pendampingan yang dilakukan menjadi satu rangkaian dalam kegiatan kampanye anti sampah plastik berkelanjutan. “Pendampingan ini secara berkelanjutan kami lakukan sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan atau TJSL perusahaan,” ujarnya.
PT Jamkrindo merupakan perusahaan penjamin terbesar di Indonesia. Sebagai pionir di industri penjaminan, Jamkrindo memiliki berbagai produk, baik produk penjaminan program maupun penjaminan nonprogram. Pada penjaminan program, Jamkrindo memiliki produk penjaminan KUR, Penjaminan KMK dalam rangka PEN.
Adapun, untuk penjaminan non-program, produknya antara lain penjaminan kredit umum, penjaminan kredit mikro, penjaminan kredit konstruksi dan pengadaan barang/jasa, penjaminan distribusi barang, surety bond, customs bond, penjaminan Supply Chain Financing (Invoice Financing) dan penjaminan kredit lainnya.
Sebagai bagian dari holding IFG, Jamkrindo berkomitmen untuk menghadirkan perubahan di bidang keuangan, khususnya penjaminan yang akuntabel, prudent, dan transparan dengan tata kelola perusahaan yang baik dan penuh integritas. (smr)