Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Pengurus Besar (PB) Al Jam’iyatul Washliyah di hari pertama dari tiga hari, pada Jumat 10 Juni 2022 di Hotel Mercure Ancol Jakarta memang menjadi magnet perhatian tersendiri bagi para peserta Rakernas tersebut.
semarak.co-Meskipun mayoritas peserta Rakernas berasal dari luar daerah DKI Jakarta, tetapi mereka tetap antusias untuk menyambut kedatangan Anies yang menjadi kandidat kuat Presiden 2024 dan mendengarkan sambutan singkat dari tokoh nasional dengan penuh antusias pula.
Dalam kesempatan itu pula, Anies Baswedan menerima tanda kehormatan keanggotaan Al Jam’iyatul Washliyah dengan disematkannya baju jas hijau Al Washliyah oleh Ketua Umum Al Jam’iyatul Washliyah, Dr. K.H. Masyhuril Khamis.
Dalam sambutan singkatnya, Anies mengucapkan terimakasih kepada warga Al Washliyah karena selalu mendoakannya. Karena menurut dia, tidaklah mudah menjadi seroang pemimpin di Jakarta, maka doa adalah jalan untuk memudahkan pekerjaannya.
Dan Anies sangat mengharapkan doa dari sesama saudara muslim di seluruh Indonesia, termasuk dari warga dan anggota organisasi Al Washliyah. Anies berpesan, harus serius membaca perubahan zaman agar organisasi Al Washliyah yang berkonsentrasi di bidang sosial dan Pendidikan dalam pergerakannya, menjadi tetap tetap eksis.
Karena hanya dengan Pendidikan, maka kita dapat mengikuti perubahan zaman yang cepat tersebut. Masih menurut Anies, yang juga mantan Menteri Pendidikan ini bahwa ada ketidakseimbangan antara kemajuan pendidikan anak-anak milenial saat ini dengan guru-gurunya yang tertinggal pengetahuan teknologinya.
Siswanya adalah produk abad 21, gurunya ada di abad 20, sementara para guru tersebut lahir di abad 19. Umat Islam sering kalah karena bukan tidak mampu, tetapi selalu kalah karena selalu lambat dalam merespon perubahan zaman. Umat Islam seharusnya pandai melihat perubahan tersebut.
“Perubahan yang paling berdampak pada masa depan adalah perubahan dalam bidang Pendidikan dan Al Washliyah harus mampu mengantisipasi perubahan dalam bidang Pendidikan dengan mengundang para pakar yang mampu melihat masa depan,” papar Anies Baswedan dilansir parahyangan-post.com-11 Jun 2022, 02:17:47 WIB.
Anies juga mendorong umat Islam, khususnya warga Al Washliyah untuk terus memunculkan sumber daya manusia yang mampu mengambil keputusan strategis keumatan, agar organisasi mempunyai harapan masa depan yang lebih cerah, terlebih lagi dalam hal keputusan publik.
Dalam rangkaian Rakernas I Al Washliyah Ketua Umum PB Al Washliyah Masyhuril Khamis didampingi Sekjen PB Al Washliyah Amran Arifin memakaikan Anies Baswedan jas hijau dan peci Al Washliyah berlogo bulan sabit dan lima buah bintang.
“Kehadiran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi daya tarik tersendiri peserta Rakernas,” dikutip laman resmi PB Al Washliyah, kabarwashliyah.com, 11 Juni 2022 dilansir tempo.co/ Minggu, 12 Juni 2022 20:25 WIB.
Masyhuril mengatakan, pemberian jas dan peci itu bermakna Anies diharapkan ke depan akan menjadi bintang Indonesia. Pernyataan itu langsung disambut peserta rakernas dengan tepuk tangan gemuruh. Peserta Rakernas dilaporkan antusias menyambut kedatangan Anies. Mereka bergantian mengajak Anies untuk berfoto.
Sebelumnya Ketua Umum Al Washliyah mengatakan, Rakernas I Al Washliyah dihadiri sebanyak 300 peserta dari seluruh tanah air dan 50 peserta luar negeri. Beberapa isu penting dibahas, pertama soal pendidikan. Karena masalah pendidikan dengan Kurikulum Merdeka masih menjadi problem serius di lapangan.
“Isu pendidikan sangat penting kami bahas karena pendidikan adalah faktor utama yang akan memajukan bangsa. Harus diingat kami adalah lembaga dakwah, pendidikan dan sosial,” tutur Masyhuril didampingi Sekjen PB Al Washliyah Dr. H. Amran Arifin dalam jumpa pers di kantornya Jl. Ahmad Yani 41, Jakarta Timur, Selasa (7/6/2022).
Maka memajukan pendidikan, lanjut Masyhuril, menjaga moral bangsa dan pengentasan kemiskinan menjadi domain. “Untuk itu kami akan terus berjuang agar pendidikan dapat berkembang dengan baik, sehingga mampu melahirkan putera-puteri bangsa yang cerdas, sekaligus bermoral,” ucapnya.
Masalahnya, kata dia, saat ini yang menjadi masalah adalah masih minimnya jadwal pelajaran agama di sekolah-sekolah umum. “Ini akan menjadi point utama untuk dibahas,” tutur Mashuril yang juga Ketua Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa Majelis Ulama Indonesia (PDPAB-MUI).
Saat ini, lanjut Masyhuril, Al Washliyah yang lahir di Medan tahun 1930 mempunyai sekitar 3000 Madrasah Lembaga Pendidikan, 11 Perguruan Tinggi, dan15 Panti Asuhan yang tersebar di 32 Propinsi di tanah air, dan luar negeri.
Seiring dengan isu pendidikan, isu moral bangsa juga menjadi sorotan utama. Semakin banyaknya angka perceraian pasangan muda, pergaulan bebas, narkoba dan LGBT juga akan dibahas. “Kami sangat prihatin melihat data terbaru. Angka perceraian pasangan muda sangat tinggi,” paparnya.
Terutama dua tahun belakangan atau sejak pandemi Covid-19. Ada apa dengan lembaga perkawinan kita? Apa ada sesuatu yang keliru? “Itu akan kami bahas nanti. Juga masalah narkoba dan LGBT. LGBT ini sangat mengkhawatirkan. Penyebarannya sangat masif menggaet kalangan anak-anak milenial. Ini harus kita atasi bersama-sama,” ujarnya.
Isu lain yang akan dibahas adalah masalah tanah wakaf. Menurut Undang-undang tanah wakah harus memiliki sertifikat. Masalahnya adalah pensertifikatan tanah wakaf masih menjadi kendala bahkan menjadi sengketa di beberapa wilayah.
“Makanya kami mengundang Menteri ATR/BPN Bapak Sofyan A. Djalil guna mendapat penjelasan lebih detil sekaligus mengupayakan bagaimana agar tanah-tanah wakaf kami bisa segera mendapat sertifikat. Harus diingat, kami mempunyai banyak sekali tanah wakaf baik yang digunakan untuk sekolah/kampus, maupun untuk panti sosial,” ucapnya.
Sementara dalam menyikapi perkembangan ormas-ormas keagamaan agar bisa lebih maju, akan tampil Anies Baswedan. Anies yang juga gubernur DKI ini akan membawakan materi “Menciptakan Organisasi yang Kolaboratif dan Bersinergi”.
Masyhuril berharap, rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan dari Rakernas I nanti dapat mendorong pemerintah untuk lebih serius dan vokus menangangi problem hidup berbangsa dan bernegara, sehingga Indonesia semakin maju.
“Kita ini kan ormas. Tugas kita adalah menyampaikan hasil kajian/rekomendasi. Sementara eksekutornya adalah pemerintah. Dan kita siap membantu pemerintah,” tutupnya. (net/smr/hya)
sumber: parahyangan-post.com di WAGroup Jurnalis Kemenag (postSabtu11/6/2022/)