Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno membuat sayembara untuk mencari sepatu idamannya. Sayembara itu diluncurkan, Jumat (3/11) sore ini di Gedung Jakarta Creative Hub, Tanahabang, Jakarta Pusat, dan pendaftaran dilakukan pada 10 November sampai 10 Desember. Sayembra akan berakhir pada 14 Februari 2018. Sayembara itu akan diikuti pelaku UKM. Sandiaga pun menyebutkan kriteria sepatu yang dia inginkan.
“Kriteria pertama, tahan panas, tahan hujan, bisa masuk lumpur, gorong-gorong. Ini requirement-nya. Jadi saya tidak perlu ganti-ganti sepatu kalau malam ada kondangan,” ujar Sandi Uno di acara launching Sembayara Desain Sepatu di Jakarta, Jumat (3/11).
Dia lebih suka dengan sepatu yang tidak menggunakan tali. Selain itu, Sandi ingin sepatunya tahan dipakai untuk blusukan. Sepatu itu juga harus cocok dipakai untuk “ngantor” dan juga pantas dikenakan pada acara resmi malam hari. Hal yang paling penting, desain sepatunya harus sesuai dengan Pergub Nomor 23 Tahun 2016 tentang Pakaian Dinas. Dalam pergub itu, jenis sepatu yang digunakan harus sepatu pantofel berwarna hitam.
Sandi sengaja membuat sayembara itu agar dapat diikuti pengusaha UKM. Dengan cara ini, dia berharap usaha kecil bisa berkembang. “Sayembara ini saya harap bisa pacu kreativitas UMKM. Kami mau ada sepatu yang bisa diangkat dengan desain yang zaman now,” kata dia.
Ada tiga kategori sayembara yang bisa diikuti pengusaha UKM. Kategori pertama adalah sayembara desain sepatu yang hanya bisa mendesain tanpa produksi, kedua kategori sayembara desain dan produksi sepatu bagi peserta yang bisa mendesai dan membuat sepatunya.
Kategori ketiga adalah sayembara desain kotak sepatu. Ada tim kurator yang akan memilih 20 peserta terbaik. Nantinya, 20 peserta terbaik akan dibina oleh pemilik sepatu lokal BRO.DO.
Keinginan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno dalam menggelar sayembara sepatu pantofel ‘Bang Sandi’ di Jumat (3/11) siang kemarin, bak kisah Cinderella dan Sepatu Kaca. Namun bedanya Bang Sandi akrab disapa warga Ibu Kota ini, dia tidak memakai anggaran APBD. “Sayembara sepatu ini pakai uang pribadi. Pakai kocek sendiri,” ujarnya.
Usai berkeliling ke ruangan demi ruangan di Gedung Jakarta Creative Hub lantai 1, Sandi menambahkan, jadi nanti akan diangkat 3 pemenang lomba desainnya. Semakin tinggi semakin baik. Dan pemenangnya akan diajak mengunjungi pabrik sepatu UKM di Italia. Sebab, kebanyakan produsen sepatu di Italia buatan handmade. Harganya mahal karena hanya diproduksi dalam jumlah yang terbatas. Selain itu, sayembara ini dapat memotivasi kreativitas UMKM. (ipo/tbc/lin)