Warga Bangun Jembatan Rp3,7 Miliar Pakai Uang Pribadi, Terus Kemana Pemerintah?

Mbah Kholil (58) melihat jembatan yang dibangun dari kantong pribadinya. Warga Dukuh Kedungjogo, Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara itu mengaku menghabiskan dana pribadi sebanyak Rp3,7 miliar untuk membangun jembatan yang menghubungkan empat dukuh. Foto: tribun jateng

Cerita warga memperbaiki jalan dengan uang pribadi bernilai miliaran kembali terjadi, kemana pemerintah? Seorang pria mengaku membangun jembatan memakai uang pribadinya sebesar Rp3,7 miliar, dan viral di jagat media sosial.

semarak.co-Berdasarkan penelusuran tribunnews.com, cerita ini pertama kali diunggah akun Twitter@JJoyowaskito di Pemerintah Provisnsi (Pemprov) Jawa Tengah, pada 3 Mei 2022. Warganet tersebut membagikan sebuah foto yang memperlihatkan jembatan yang menghubungkan dua wilayah.

Bacaan Lainnya

@JJoyowaskito menuliskan dalam keterangan bahwa dirinya sosok di balik keberadaan jembatan ini. Ia mengaku mengeluarkan uang pribadi sebanyak miliaran rupiah untuk membangunnya.

“Jembatan dan jalan ini aku buat dg dana pribadi 3.7 miliar,” tulis akun twitter @JJoyowaskito tertanggal seperti dikutip laman tribuncirebon.com dari Jawa Tengah, pada Rabu (4/5/2022).

Sementara lokasi jembatan berada di Dukuh Kedungjogo RT/15 RW/02, Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara. “Lokasi jembatan ini hanya berjarah 7 km dari Kota/Kabupaten Jepara,” lanjut @JJoyowaskito menerangkan.

Selain itu, @JJoyowaskito juga menyebut sejumlah pejabat daerah terkait keberadaan jembatan ini. “Bupati Jepara dan (Gubernur Jateng) Ganjar Pranowo pura-pura tidak tahu, lain dengan Bupati Grobogan yang berterima kasih,” tulisnya.

@JJoyowaskito masih dalam utasnya, juga membagikan foto sebelum adanya jembatan. Ia mengatakan, warga sekitar sulit beraktivitas karena di Desa Kecapi berupa daerah pegunungan. Sehingga sangat dibutuhkan fasilitas jembatan.

“Ini sebelum dibuat jembatan dan jalan Kedungjogo, bisa sedulur bayangkan aktivitas masyarakat sehari bila musim hujan, padahal jarak dari kota jepara 7 km. Seperti jalan di pegunungan aja kan,” urai @JJoyowaskito.

Hingga Kamis (5/5/2022), cuitan ini sudah disukai sebanyak 7 ribu kali. Sejumlah pengguna Twitter juga meramaikan dengan berbagai komentarnya. Ada yang mengatakan, pembangunan jembatan merupakan tugas dari pemerintah.

“Seharusnya ini tanggung jawab kepala daerah. Akan tetapi ada Dermawan yang begitu memperhatikan kondisi masarakat disekitar wilayah dengan membangun jembatan yang begitu besar biayanya, malah gak ada perhatian dari para pejabat wilayah tersebut. Lebih parahnya para penyinyir melindungi pejabat,” tulis akun @Rajaalang2.

Ada juga yang berterimakasih atas inisiatif pembangunan jembatan menggunakan dana pribadi. “Alhamdulillah. Terimakasih banyak ya mas. Semoga bisa bermanfaat dan memberkahi rakyat dan juga kembali menjadi amal jariyah untuk Anda,” ucap @hypeeeabis__ dalam kolom balasan.

Sosok di balik pembangunan jembatan

Mbah Kholil (58) melihat jembatan yang dibangun dari kantong pribadinya. Warga Dukuh Kedungjogo, Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara itu mengaku menghabiskan dana pribadi sebanyak Rp3,7 miliar untuk membangun jembatan yang menghubungkan empat dukuh tersebut.

Belakangan diketahui, pemilik akun @JJoyowaskito sekaligus pembangun jembatan bernama Kholil (58). Pria yang akrab disapa Mbah Kholil itu merupakan warga Dukuh Kedungjogo, Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara. Kholil menceritakan proses pembangunan jembatan selebar 6 meter dan panjang 22 meter itu.

Jembatan diketahui menghubungkan empat dukuh di Desa Kecapi, yakni Dukuh Kedungjogo, Dukuh Tempur, Dukuh Jotan, dan Dukuh Krajan. Kholil mengungkapkan, niat awal membangun jembatan itu untuk membantu warga sekitar, terutama saat berangkat kerja.

Pasalnya sebelum ada jembatan, ungkapnya kepada Tribun Muria, banyak warga yang susah payah menyeberangi sungai tersebut. Atas dasar rasa prihatin itu, pria yang akrab disapa Mbah Kholil bertekad membangun jembatan. “Kisarannya Rp 3,6 miliar sampai Rp 3,7 miliar. Dana pribadi semuanya dan ada dana aspirasi,” kata Mbah Kholil.

Dia mengaku memang menerima bantuan dari beberapa pihak, seperti bantuan kepala desa setempat berupa 40 sak semen, teman dekatnya 160 sak semen, dan bantuan dana aspirasi sebanyak Rp150 juta dari salah seorang anggota DPRD Jepara untuk membangun pagar jembatan.

Setelah jembatan rampung dibangun, kata dia, pemerintah desa menyampaikan terima kasih. Warga sekitar yang kerap melewat jalan tersebut juga sangat terbantu. Jembatan itu sendiri selesai dibangun dalam waktu tiga bulan. Kholil mengatakan proses pembangunan dimula sekita Oktober 2019 dan selesai Desember 2019. “Target saya 2020 rampung,” bebernya. (net/tbc/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *