PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjalin kerja sama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei dalam memberdayakan ekonomi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Taiwan. Penandatanganan Nota Kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dilakukan Direktur Hubungan Kelembagaan Bank BRI Sis Apik Wijayanto dengan Kepala KDEI Taipei Robert James Bintaryo di Taipei, Sabtu (28/10).
MoU ini disaksikan Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Sri Agustina, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Hery Sudarmanto, Direktur P2P – BNP2TKI Arini Rahyuwati, Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Khrisna Syarif serta Direktur Utama Bank BRI Suprajarto. Kerja sama ini bertujuan untuk mensinergikan antara BRI dengan KDEI Taiwan untuk memberikan pelayanan finansial yang komprehensif bagi para TKI selama di Taiwan maupun setelah kembali ke Indonesia. Penyediaan dan pemanfaatan jasa-jasa perbankan bagi pekerja migran di Taiwan diimplementasikan dengan pemberian akses perbankan melalui Kartu Pekerja Indonesia (KPI) yang dimiliki oleh TKI.
“Kerja sama ini merupakan bentuk kepedulian Bank BRI untuk memberikan akses perbankan yang memadai bagi para pahlawan devisa negara. Dengan adanya akses layanan perbankan terintegrasi yang kami berikan melalui KPI, kami berharap para pekerja TKI di luar negeri semakin nyaman dalam bekerja,” ungkap Suprajarto dalam rilisnya, Minggu (29/10).
Kartu KPI digunakan pekerja Indonesia yang menjadi TKI di Taiwan. Kartu ini juga berfungsi sebagai kartu identitas TKI dan berisi informasi terkait ketenagakerjaan. KPI merupakan kartu identitas pekerja TKI yang dapat berfungsi sebagai kartu untuk mengakses berbagai fasilitas perbankan.
“Kami menambahkan fasilitas perbankan yang terintegrasi dengan KPI agar bisa digunakan sebagai kartu debit BRI dan bisa dimanfaatkan untuk transaksi pengiriman uang valas (remittance). Selain itu, pemegang KPI dapat memanfaatkan kartu KIP sebagai rekening induk pengelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Hal ini dilakukan dalam upaya memberikan rasa aman, perlindungan, dan pemberian nilai tambah untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja migran Indonesia”, imbuh Suprajarto
Untuk mempermudah layanan remitansi Bank BRI di Taiwan dan negara-negara lainnya, Bank BRI menyediakan Layanan BRIfast Remittance yang didukung kerjasama bilateral antara BRI dan 49 Counterpart Remittance terpilih yang tersebar di berbagai negara dan telah menggunakan aplikasi BRIfast Remittance System, negara tersebut antara lain Arab Saudi, Hongkong, Qatar, Singapura, Taiwan, Brunei, Jepang, UAE, USA, Korea, Malaysia dan Taiwan. Taiwan merupakan negara dengan penempatan TKI selama tahun 2017 terbesar setelah Malaysia. Mengutip data Ministry of Labor Taiwan, hingga September 2017, jumlah tenaga kerja Indonesia di Taiwan tercatat sebanyak 256.592 orang.
Kartu Pekerja Indonesia BRI dilengkapi dengan QR code yang dapat diakses untuk kepentingan imigrasi oleh pekerja migran itu sendiri maupun perwakilan pemerintah RI di luar negeri dalam hal ini Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), maupun KDEI untuk mengakses data komprehensif TKI melalui aplikasi BRI KPI di Play Store (android).
Dengan KPI BRI, para TKI dapat membuka tabungan Simpedes TKI dengan setoran Rp 10.000,- dan tabungan BritAma TKI dengan setoran awal Rp 20.000,-. Fasilitas tabungan tersebut terintegrasi dengan layanan jaringan Bank BRI di seluruh Indonesia yang hingga triwulan ketiga atau 30 September 2017 telah mencapai 10.660 unit kerja, dan 357.679 e-channel.
Hingga September 2017, jumlah transaksi remitansi TKI dari Taiwan ke tanah air yang dilakukan melalui BRI sebanyak 432.876 transaksi dengan nilai Rp 2,7 triliun. Sebelumnya, Bank BRI sudah menandatangani MoU kerja sama dengan KBRI Malaysia terkait KPI bagi TKI pada September 2017. (lin)