Istilah Revolusi Putih kembali terdengar di telinga publik usai Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI di Pilkada DKI 2016-2017. Banyak kalangan yang menganggap Revolusi Putih ini sebagai ancang-ancang Prabowo Subianto di 2019.
Seperti diketahui, istilah Revolusi Putih usulan Hashim Djojohadikusumo, adik dari Prabowo sebagai usulan program kepada Anies di Balai Kota DKI, Kamis (26/10). Revolusi Putih sendiri sebenarnya adalah rencana program yang dikampanyekan Prabowo sebagai calon Presiden RI pada Pemilihan Presiden (Pilpres) RI 2009 dan 2014. Kini hal itu kembali muncul ke permukaan seiring dengan keberhasilan Anies-Sandiaga sebagai Gubernur dan Wagub Jakarta.
Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono membantah. Menurutnya, Revolusi Putih yang saat ini diusulkan kepada Anies semata-mata upaya Gerindra meningkatkan taraf gizi anak-anak Jakarta melalui Pemerintah Provinsi DKI. “Tidaklah (bukan pengenalan awal program Prabowo). Itu kan, Revolusi Putih itu untuk rakyat, untuk masyarakat yang lebih luas, untuk anak-anak sekolah. Pemprov DKI mengeluarkan budget untuk pembelian susu. Kan tidak semua anak-anak Jakarta, warga Jakarta itu bisa beli susu,” kata Arief saat dihubungi melalui sambungan telepon oleh VIVA.co.id, Minggu (29/10).
Keberadaan kader Gerindra sebagai kepala daerah Jakarta, yaitu Sandiaga Uno, menurut Arief, kini mempermudah tekad Gerindra mewujudkan hal itu. Lagipula, Arief menyampaikan, Gerindra telah berusaha memasukkan Revolusi Putih menjadi program Pemerintah Provinsi DKI sejak pasangan Jokowi-Ahok yang turut diusung Gerindra, pada Pilkada DKI 2012 menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI. “Itu sebenarnya program yang baik kan. Tetapi dulu tidak dijalankan (oleh Jokowi-Ahok),” ujar Arief.
Arief menyampaikan bahwa pada dasarnya, Revolusi Putih tidak sekadar pemberian susu semata. Lewat simbolisasi putih sebagai warna yang bersih, Gerindra juga ingin memastikan Pemerintah Provinsi DKI sebagai pemerintah daerah yang bersih dan bebas dari korupsi. “Sekarang program itu mau kami jalankan lagi, karena ada Pak Sandi, kader kami,” ujar Arief. (viv/lin)