KomTak Nilai Hukum Jalanan Berlaku karena Lembaga Hukum Sudah Tidak Dipercaya

Koordinator KomTak Lieus Sungkharisma di sela demonstransi. Foto: hanter

Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak) menilai hukum jalanan berlaku karena lembaga hukum di Indonesia sudah tidak dipercaya lagi. Menyusul terjadinya pengeroyokan terhadap pegiat media sosial (medsos) Ade Armando di depan Gedung DPR RI Senayan, Jakarta Selatan, Senin (11/4/2022).

semarak.co-Koordinator KomTak Lieus Sungkharisma mengaku prihatin terhadap kejadian yang menimpa Ade Armando. Ade dihajar massa saat ikut demontrasi mahasiswa menolak jabatan presiden tiga periode, penundaan pemilu, dan kenaikan harga sejumlah bahan pokok di depan Gedung DPR, Jakarta.

Bacaan Lainnya

“Jangan sampai demo untuk menyuarakan aspirasi dikotori tindakan represif oleh siapa pun. Baik aparat maupun pendemo. Saya berharap demo berjalan dengan damai tanpa adanya tindakan kekerasan,” ujar Lieus dilansir harianterbit.com – Senin, 11 April 2022 | 22:23 WIB.

Lieus berharap kejadian yang dialami Ade Armando bukan malah menjadi fitnah terhadap pendemo yang benar-benar ingin menyuarakan aspirasinya. Tak perlu berpraduga ada penyusup yang melakukan pengeroyokan terhadap Saudara Ade Armando agar kesannya para pendemo itu anarkis sehingga tidak mendapatkan simpati masyarakat.

“Faktanya Ade Armando selama ini memang selalu mengeluarkan statemen yang menyakiti hati rakyat. Saya pikir itulah resiko yang harus dihadapi seseorang yang memilih jalan seperti Ade Armando. Peristiwa yang dialami Ade Armando hendaknya bisa menjadi momentum yang tepat untuk kita semua saling menjaga ucapan dan Tindakan,” sindirnya.

Terutama bagi orang-orang yang selama ini menjelekkan Islam dan bisa memicu kemarahan massa. “Tapi apapun itu, hal ini tidak baik untuk kehidupan demokrasi kita. Nanti yang ada kekerasan dibalas kekerasan. Jangan sampai masyarakat tidak percaya pada lembaga hukum dan akhirnya pengadilan jalanan yang berlaku seperti hari ini kita lihat. Ini pelajaran buat kita semua,” tandasnya.

“Di bulan suci ini marilah kita saling menghargai sesama untuk tidak saling menyakiti baik lisan maupun tindakan. Mari kita sudahi kekerasan dan mari saling menjaga kesatuan,” tutupnya. (net/han/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *