Target Kontrak Baru Rp31 Triliun, RUPST PTPP Laporkan Pendapatan Usaha Capai Rp16,76 Triliun

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad (ketiga dari kanan) didampingi seluruh direksi foto bersama usai menggelar RUPS Tahunan yang ditutup press conference. Foto: heryanto/semarak.co

PT PP (Persero), Tbk (PTPP), salah satu perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka, terdepan, dan terbesar di Indonesia menyelesaikan kewajiban tahunan selaku emiten di Pasar Modal, yaitu pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) Tahun Buku 2021, di Kantor Pusat PTPP kawasan TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (5/4/2022)

semarak.co-Di dalam RUPS Tahunan tersebut, terdapat 10 mata acara yang dipaparkan kepada para pemegang saham. PTPP melaporkan kinerja perusahaan untuk Tahun Buku 2021 dimana pendapatan usaha (revenues) mencapai Rp16,76 triliun dengan laba bersih sebesar Rp. 361miliar.

Bacaan Lainnya

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan, pemegang saham PTPP dalam RUPS Tahunan juga telah menyetujui penggunaan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp265 miliar.

Di luar mata acara rutin yang dipaparkan dalam rapat, Arsyad menyebut, RUPS Tahunan PTPP juga menyetujui adanya Perubahan Anggaran Dasar yang disesuaikan Peraturan BPS Nomor 2 Tahun 2020 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).

Selain adanya perubahan Anggaran Dasar Perseroan menyusul pergantian direksi dan komisaris, dalam RUPS Tahunan juga diputuskannya perubahan penggunaan dana atas penawaran umum terbatas (rights issue) porsi dana public dan penawaran umum saham perdana atau initial public obligation (IPO). Dimana akan digunakan untuk pendanaan proyek Jalan Tol Semarang-Demak.

Sebelumnya PTPP menyatakan jika di tahun 2022, pihaknya membidik target perolehan kontrak baru sebesar Rp31 triliun. Atau bertumbuh sekitar 37-47% dibanding perolehan tahun 2021. Adapun untuk perolehan kontrak baru sampai Maret 2022, pihaknya masih dalam proses finalisasi.

Sekretaris Perusahaan PTPP Yuyus Yuarsa menjabarkan, proyek-proyek baru tersebut berasal dari divisi gedung, divisi infrastruktur, dan reccuring income dari anak perusahaan. “Kalau untuk kontrak baru yang diincar di 2022, berasal dari sektor gedung senilai 34,59%, jalan dan jembatan sebesar 30,95%, industri sebesar 11,29%,” ujar Yuyus terpisah.

Kemudian minyak dan gas sebesar 7,90%, bendungan sebesar 5,48%, irigasi 3,87%, pelabuhan sebesar 2,10%, power plant sebesar 2,07%, dan airport sebesar 1,77%. “Sedangkan proyeksi bisnis konstruksi di tahun ini masih cukup bergairah,” ujar Yuyus kepada Kontan, Senin (14/3/2022) dilansir Selasa, 5 April 2022 20:52 WIB.

Hal ini, salah satunya terlihat dari adanya potensi pada proyek Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, dimana PTPP berpartisipasi dalam pembangunan konstruksi baik dari sisi Infrastruktur kawasan maupun factory building.

Berdasarkan keterangan terbuka, sepanjang 2021 lalu PTPP membukukan lonjakan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp265,97 miliar pada 2021, dibandingkan raihan tahun 2020 mencapai Rp 164,05 miliar. Selaras, pos pendapatan turut meningkat dari Rp 15,83 triliun menjadi Rp 16,76 triliun.

“Tahun ini target pertumbuhan pendapatan dan laba yang ingin dicapai PTPP adalah sekitar 10-15% dibanding tahun lalu. Keuntungan PTPP juga didukung laba atas divestasi entitas anak dan investasi lainnya senilai Rp497,60 miliar, dibanding 2020 hanya Rp7,67 miliar,” paparnya.

Sedangkan beban keuangan perseroan tahun lalu meningkat dari Rp 894,58 miliar menjadi Rp 1,34 triliun. Hal ini mendorong laba sebelum pajak perseroan menjadi Rp 377,03 miliar pada 2021, dibandingkan tahun 2020 sebanyak Rp 335,25 miliar. Begitu juga dengan laba tahun berjalan naik dari Rp 311,95 miliar menjadi Rp 361,42 miliar. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *