Puisi Masjid yang Hilang

M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan. Foto: jaksat

Oleh M. Rizal Fadillah *

semarak.co-Masjid adalah tempat sujud

Bacaan Lainnya

Rumah Allah yang mulia dan dimuliakan

Dibangun dengan penuh semangat

Untuk menjadi cahaya dari keikhlasan

Masjid Nurul Ikhlas namanya

 

Cahaya satu empat sembilan telah sirna

Ditabrak kereta api yang menguasai jalan sendirian

Tidak boleh ada yang menghalangi

Karena semua demi kepentingan negara

Negara kekuasaan dan negara perusahaan

 

Umat berjuang untuk mempertahankan

Namun keangkuhan mengalahkan, menghancurkan dan meratakan

Tanah itu belum tentu milik kereta dari sang penabrak

Hanya akuan karena negara adalah aku.

 

Angkara murka tanpa perintah hukum menertawakan ketidakberdayaan

Lalu,

Dibalik negara ada perusahaan yang bersembunyi

Mencaplok hak rakyat dengan memperalat, membayar, dan memaksa

 

Indomaret tak bisa membangun imperium tanpa kendali

Mendirikan bangunan tanpa izin

Mengeruk keuntungan di atas runtuhan tempat ibadah

Membangun mushola untuk mengelabui

Mengabaikan kritik atas cara-cara tak etik dalam berniaga

 

Aneh, jika tidak bisa ditutup paksa

Sulit masuk nalar untuk membiarkan Masjid hancur dan hilang

Rasanya hukum dipermainkan dan dinistakan

Oleh konglomerasi, komersialisasi, dan kolonialisasi

 

Indonesia adalah negara merdeka.

Dan harus tetap merdeka.

Bukan pura-pura merdeka

Ataukah mesti dimerdekakan?

Allahu Akbar. Merdeka!

Bandung, 25 Maret 2022

*) penulis adalah Pemerhati Politik dan Kebangsaan

 

sumber: jakartasatu.com/Sabtu, 26 Mar 2022, 06:40 WIB di WAGroup APIK DPW JAWA BARAT (postSabtu26/3/2022/rizalfadillah)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *