Jauh sebelum tank militer Rusia mulai meluncur ke Ukraina, Rusia telah mencoba mengganggu jaringan atau sinyal internet Ukraina. Setelah invasi Rusia, jaringan internet Ukraina pun mendapat serangan secara mengejutkan. Proyek Internet Outage Detection and Analysis (IODA) Georgia Tech, yang memantau jaringan internet, melaporkan pemadaman serius di Ukraina mulai akhir 23 Februari 2022.
semarak.co-Menanggapi kondisi ini dan serangan internet lainnya, Wakil Perdana Menteri Ukraina dan Menteri Transformasi Digital Mykhailo Fedorov meminta bantuan dari SpaceX dan miliarder Tesla Elon Musk. “Kami meminta Anda untuk menyediakan stasiun Starlink ke Ukraina. Musk menanggapi dengan layanan Starlink sekarang aktif di Ukraina. Lebih banyak terminal yang dikerahkan dalam perjalanan,” kata Fedorov dikutip Kabarbaru.co dari laman zdnet, Senin (28/2/2022).
Starlink adalah layanan sinyal internet yang berkecepatan tinggi SpaceX orbit rendah bumi (LEO) yang jauh lebih sulit untuk diblokir daripada internet konvensional. Diklaim, satu orang di Twitter menyimpulkan dengan baik.
“Rakyat Ukraina sekarang memiliki akses ke sistem internet satelit tercepat dan tercanggih yang pernah dibuat. Ini membuat Rusia tidak mungkin menonaktifkan akses internet Ukraina sepenuhnya tanpa cyber menyerang pusat data asing,” imbuh Fedorov dilansir kabarbaru.co/01/03/2022 – 12:06 WIB.
Jauh sebelum tank mulai meluncur ke Ukraina, Rusia telah menyuntikkan malware dan situs web DDoSed Ukraina. Bertahun-tahun sebelumnya, Rusia telah mematikan pasokan listrik ibu kota Ukraina, Kiev. Baru-baru ini, Rusia telah mencoba untuk mengganggu internet Ukraina.
Menurut kelompok pemantau internet NetBlocks, GigaTrans, penyedia layanan internet utama Ukraina, mengalami gangguan lalu lintas sejak 24 Februari. NetBlocks juga melaporkan pemadaman internet di kota-kota besar Ukraina seperti Kharkiv, Kiev, dan Mariupol.(net/kbr/smr)
sumber: kabarbaru.co di WAGroup PAMEKASAN GERBANG SALAM (postRabu2/3/2022/wahyumuhammadramadhan)