PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) ekpansi bisnis dengan membangun ekosistem bisnis digital yang relevan di dalam metaverse Indonesia. Di mana BNI menggandeng WIR Group untuk mengembangkan layanan perbankan metaverse.
semarak.co-Ini menjadi langkah awal dalam journey BNI mengembangkan layanan perbankan di dunia yang lebih dari sekadar digital ini. Melalui penggabungan virtual reality, augmented reality dan artificial intelligence, BNI di dalam metaverse akan memberikan pengalaman baru bagi nasabah untuk menikmati layanan perbankan digital.
Direktur IT & Operasi BNI Y.B. Hariantono menyampaikan, WIR Group merupakan mitra yang tepat untuk ekspansi BNI di metaverse karena perusahaan basis teknologi augmented reality (AR) ini terbukti berpengalaman dan telah mendapat pengakuan di berbagai negara.
BNI tentunya, kata Hariantono, akan lebih proaktif menggandeng lebih banyak mitra untuk bersama-sama mengembangkan metaverse guna memberi nilai tambah pada inovasi produk layanan BNI ke depan. Tren digital baru ini bukan sekadar untuk mengembangkan konsep mobile banking.
“Kami akan membentuk ekosistem bisnis yang baru di dalamnya, seperti digital branch, digital product, new services, dan engagement kepada customer yang attached dengan metaverse,” kata Hariantono seperti dikutip kontan.co.id/Selasa, 15 Februari 2022/16:58 WIB.
Dunia metaverse manusia akan masuk ke dalam dunia baru, kata Hariantono, yang mana panca indranya akan merasakan sebuah pengalaman unik yang berbeda dari dunia fisik. Dunia baru ini pun bukan lagi tempat untuk berkomunikasi dengan orang-orang asing, bukan hanya dalam 2 dimensi (2D) namun sudah berbentuk 3 dimensi (3D).
Replika dunia nyata yang dapat membawa manusia mendatangi berbagai tempat tanpa harus bepergian secara fisik dan tanpa terbatas dengan waktu. Dalam metaverse saat ini tidak hanya sebatas bermain game, bisa juga melakukan pekerjaan, memiliki dan menjual suatu aset.
Berbagai transaksi ekonomi pun akan mulai banyak tercipta. Saat ini, sudah banyak orang yang berinvestasi seperti membeli properti di metaverse menggunakan uang dari dunia nyata, ada juga orang yang menggunakan pendapatan mereka dari metaverse untuk berbelanja di dunia nyata.
Tentunya aktivitas ekonomi akan terus meningkat, terlebih metaverse akan menawarkan berbagai aset virtual yang saat ini mulai banyak diperdagangkan melalui konsep non-fungible token (NFT). “Jika ada aktivitas ekonomi, artinya perbankan juga bisa masuk untuk membantu baik dari sisi transaksi, exchange atau bahkan bisnis esensial perbankan sendiri yakni menghimpun dana maupun menyalurkan kredit di dalam Metaverse,” ujarnya.
Melalui kolaborasi dengan WIR Group, BNI turut mendukung penciptaan metaverse Indonesia yang dapat bersaing secara global. Y.B. Hariantono memastikan BNI pun telah memiliki modal yang cukup kuat untuk membangun ekosistem bisnis di metaverse.
“Perlu kami pastikan, sebagai pioneer digital banking, BNI juga akan fokus pada pengembangan digital talent yg akan mendukung future digital customer ecosystem, dengan meningkatkan kualitas layanan perbankan digital yang lebih menarik dan memberikan nilai tambah” tambahnya.
Senior Executive Vice President Divisi Digital BNI Rian Eriana Kaslan menambahkan, langkah BNI dalam mengembangkan metaverse adalah upaya lanjutan BNI untuk meningkatkan pengalaman transaksi digital nasabah. Terlebih, metaverse saat ini telah menjadi pemicu perubahan kebiasaan digital ke sebuah pengalaman yang lebih nyata.
Pengalamannya bukan hanya satu arah, namun sudah experience dua arah dan personal di dalam sebuah dunia virtual. Dia menambahkan, BNI juga akan membuat inovasi pengalaman transaksi nasabah bukan hanya berinteraksi dengan komputer, tetapi juga staff BNI dalam bentuk avatar.
“Kami juga akan buat cabang digital kami di metaverse sehingga pengalamannya unik berbeda dapat dirasakan. Layanan digital kami juga akan menjadi sangat personal dan lebih real lagi,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, CEO dan Co-Founder WIR Group Michael Budi menyambut baik upaya ekspansif BNI dalam mendorong peningkatan adopsi dunia metaverse yang memiliki potensi pengembangan ekonomi kuat. “Besar harapan kami kolaborasi ini memberi manfaat kepada masyarakat Indonesia dan nasabah BNI mendapatkan layanan yang lebih masif,” sebutnya.
Michael mengatakan, beberapa sektor akan bergabung dalam tahap awal pengembangan metaverse seperti pariwisata digital. Pemerintah dapat mengakomodir lebih banyak pelancong untuk berkunjung ke Borobudur melalui metaverse.
“Ini juga akan menjadi ruang baru untuk belajar. Karena sifat metaverse yang mampu memberi pengalaman lebih riil time kepada para user. Tentu saja akan banyak cara pembelajaran baru yang dapat dipermudah dengan metaverse, seperti anatomi yang dapat terlihat secara tiga dimensi,” ujarnya. (net/kon/smr)