Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno memastikan, seluruh persiapan jelang pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widoro di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat berjalan aman dan lancar. Proses pelantikan akan dilaksanakan, Senin (16/10).
“Insya Allah lancar semuanya aman,” kata Sandiaga saat menemani Ketum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto di KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10).
Ia berharap, pendaftaran Partai Gerindra ke KPU juga berjalan aman dan lancar. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu mengaku telah diamanahkan partainya untuk fokus melaksanakan amanah dari warga DKI Jakarta. “Ini memenuhi undangan dari Pak Prabowo, diacara pendaftaran semoga semuanya lancar. Saya fokus untuk bekerja di DKI saja, dalam lima tahun banyak sekali amanah dari warga masyarakat,” ujar Sandi yang berpasangan dengan Anies Baswedan.
Sandiaga enggan berkomentar terkait banyaknya dorongan yang ingin Prabowo Subianto maju kembali dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2019. “Saya tidak banyak komen tentang masalah nasional. Sekarang saya fokus menunaikan tugas saya sekarang sebagai wakil gubernur terpilih,” tukasnya.
Di bagian lain Sandi Uno mengenang masa-masa kampanye untuk mengajak move on semua warga Jakarta. “Pilkada telah Berakhir, mari satukan langkah membangun Jakarta”. Kalimat itu sering kali disampaikannya dalam setiap kesempatannya menyapa warga pasca menang dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
Bukan hanya mengingatkan warga untuk menyongsong masa depan, kalimat itu pun mengingatkan dirinya atas beragam perselisihan yang terjadi selama Pilkada DKI Jakarta sejak setahun belakangan. Seperti halnya kisah tentang seorang kakek berusia 65 tahun yang mengaku putus dengan calon istrinya yang juga manula berusia sekitar 63 tahun.
Kepada sandi, sang kakek mengaku berselisih pendapat tentang siapa yang dijagokan dalam Pilkada DKI Jakarta. Sang kakek yang ditemui Sandi dalam blusukannya itu mengaku gagal menikah hingga berkelahi lantaran mendukung Sandi yang berpasangan dengan Anies Rasyid Baswedan.
Sementara sang nenek mendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang kala itu diramaikan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Pernyataan itu direkam oleh Sandi lewat ponselnya dan diunggahnya di akun instagramnya @sandiuno, Jumat (13/10) malam. Rekaman itu untuk membuktikan keterangannya ketika ditanya Najwa Shihab tentang perselisihan yang ditemukanya dalam blusukan selama masa kampanye Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
“Jadi teringat kisah Pak RT yang putus cinta karena berbeda pilihan saat pilkada kemarin. Untuk semuanya, warga Jakarta, masa pilkada telah usai, sudah waktunya kita menatap ke depan, bagaimana kita semua ikut serta dalam membangun dan memajukan Ibukota Jakarta. Yuk kita juga sama-sama doakan semoga Pak RT baikan lagi sama pacarnya,” tulisnya dalam postingan.
Rekaman itu sengaja diunggahnya lantaran masih terlihatnya perselisihan antar netizen terkait dukungan. Padahal dirinya dan Anies tiga hari mendatang, tepatnya 16 Oktober 2017 akan dilantik secara resmi oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih untuk periode 2017-2022 mendatang. (okc/wkc/lin)