Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto memimpin langsung rombongan untuk mendaftarkan Gerindra sebagai calon peserta pemilu 2019. Turut serta sejumlah pimpinan partai, mulai dari sekretaris jenderal, wakil ketua umum, Ketua DPP, hingga simpatisan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiga Uno ikut terlihat hadir mendampingi Prabowo.
“Secara resmi kami menyerahkan berkas pendaftaran sebagai partai politik dengan kerja keras dari semua unsur, mendaftarkan bahwa kami sudah hadir (dengan berkas) lengkap 100 persen seluruh provinsi, 100 persen seluruh kabupaten kota dan 100 persen seluruh kecamatan,” kata Prabowo di Kantor KPU Pusat, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Sabtu (13/10).
Dalam kesempatan tersebut Prabowo memuji Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) KPU yang sudah mengalami banyak kemajuan dalam administrasi. Sehingga akurasi, sistematika pendaftaran dan sistematika registrasi keanggotaannya jelas. Saat ditanya target politik partainya di 2019, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) itu mengaku, target Gerindra untuk memenangkan mandat dari rakyat.
Adapun Gerindra mendaftar ke KPU sekitar Pukul 15.00 WIB dengan membawa berkas dalam 38 kotak kontainer berwarna merah muda-putih. Ia berharap pemilu nantinya bisa berlangsung dengan tertib serta mengimbau masyarakat untuk menjaga demokrasi. “Kami mengimbau semua unsur untuk menjaga demokrasi kita,” ajak Prabowo yang juga pengusaha sukses.
Prabowo menambahkan, partainya ikut serta dalam pemilu dengan penuh tanggungjawab dan semangat untuk mengawal demokrasi agar sesuai dengan kehendak rakyat. “Kami di politik bukan untuk ambisi pribadi, hanya untuk ambisi pribadi untuk mengabdi dan membela kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia,” sindirnya.
Mantan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu mengatakan, demokrasi bukan masalah menang dan kalah melainkan suatu penjajakan yang bersih dan adil terhadap kehendak rakyat. Menurutnya, demokrasi adalah sistem yang terbaik yang ada salam sejarah peradaban manusia. “Jadi kalau ada upaya untuk merongrong demokrasi ini akan merugikan kita semua,” kecamnya.
Partai Gerindra tampaknya benar-benar akan kembali mencalonkan ketua umumnya Prabowo sebagai presiden di Pemilu 2019. Itu terbaca saat pendaftaran Gerindra di KPU. Setengah jam sebelum kedatangan Prabowo di kantor KPU, ratusan kader dan simpatisan Gerindra antusias meneriakan yel-yel “Prabowo Presiden, Gerindra Menang.
Dan sebanyak 38 kotak plastik kontainer yang berisi berkas pendaftaran yang diserahkan ke KPU, semua bertuliskan “Prabowo Presiden, Gerindra Menang”. Selanjutnya, statement dari Prabowo sendiri saat konferensi pers setelah melakukan pendaftaran.
Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal mengakui selama ini partainya akrab dengan Prabowo. Ia pun tak menampik bila akan berkoalisi pada Pilpres 2019. “Kader sudah cukup akrab dengan Pak Prabowo-lah ya dan itu sudah dilakukan semenjak pilpres yang lalu, masih kangen juga dengan Pak Prabowo. Pak Prabowo kita sampaikan sebagai sahabat, antarkader pun masih akrab dan kangen ya,” kata Mustafa usai mendaftarkan Partai PKS ke KPU Pusat, di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10).
Meski demikian, PKS masih terbuka untuk segala kemungkinan. Kader PKS akan menampung aspirasi masyarakat sesuai dengan format formal di PKS. “Tetapi tentu saja proses formalnya harus dilakukan agar ini menjadi pasangan yang dikukuhkan karena harus ada capres dan cawapres. Selama itu belum ada formal kader juga berhak punya aspirasi aspirasi baru dan kita menampung. Kita senang kalau kader bisa mengekspresikan misalnya ingin figur dari internal PKS atau eksternal PKS itu kita senang,” imbuh Musafa.
PKS, kata Mustafa, saat ini masih merupakan partai papan tengah di Indonesia. Dia berharap bisa menjadi partai papan atas pada Pemilu mendatang. “Kita ingin beringsut untuk naik ke papan atas. Tentu ini memerlukan kerja keras, kita lihat persentase di DPR yang lebih memadai ke depan agar bisa menyuarakan aspirasi rakyat dengan apa yang ada kita miliki sekarang. Tentu kita akan mampu kita artikulasikan dengan lebih baik lagi kalau komposisi kursi kita di DPR bisa mencapai angka psikologis yang cukup menentukan dalam dinamika politik di pusat maupun daerah,” tutupnya. (kpc/dtc/tpc/rmol/lin)