Menteri PPPA Angkat Isu Gender dan Perlindungan Khusus, Perempuan dan Anak dalam 7th GPDRR 2022

Menteri PPPA Bintang Puspayoga dalam Rapat Tingkat Menteri Evaluasi Perkembangan Persiapan Panitia Nasional Penyelenggara 7th GPDRR Tahun 2022, di Nusa Dua Convention Center Bali, Jumat (28/1/2022). Foto: humas PPPA

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menyampaikan, pihaknya akan turut serta berkontribusi dalam pelaksanaan 7th Global Platform For Disaster Risk Reduction (GPDRR) Tahun 2022.

semarak.co-Salah satu tujuan 7th GPDRR Tahun 2022 adalah pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Untuk itu, Menteri PPPA Bintang mengharapkan adanya pelibatan UMKM yang dijalankan perempuan penyintas bencana dalam pameran produk yang akan diselenggarakan guna meningkatkan pemberdayaan perempuan, khususnya penyintas bencana.

Bacaan Lainnya

Selama ini di beberapa lokasi bencana, lanjut Menteri PPPA Bintang, pihaknya telah melakukan pendampingan kepada para perempuan penyintas untuk mengisi waktunya di tempat pengungsian. Pendampingan ini juga disesuaikan dengan potensi yang ada di daerah bencana tersebut.

Tak hanya itu, Menteri Bintang menyampaikan Kementerian PPPA akan mengangkat isu gender dan perlindungan khusus bagi perempuan dan anak dalam thematic section 7th GPDRR Tahun 2022, terutama terkait pencegahan dan penanganan.

“Hal ini sesuai Keputusan Presiden bahwa Kementerian PPPA ditunjuk sebagai salah satu anggota substansi dalam pelaksanaan 7th GPDRR,” tutur Menteri Bintang dalam Rapat Tingkat Menteri Evaluasi Perkembangan Persiapan Panitia Nasional Penyelenggara 7th GPDRR Tahun 2022, di Nusa Dua Convention Center Bali, Jumat (28/1/2022).

Ditambahkan Menteri Bintang dalam rilis humas PPPA melalui pesan elektronik redaksi semarak.co, Sabtu (29/1/2022), “Kami akan menyiapkan concept note, dokumen, dan dokumentasi terkait isu gender dan perlindungan khusus bagi perempuan dan anak, baik terkait tanggap darurat bencana, ketika terjadi kondisi bencana, demikian juga pasca bencana.”

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan GPDRR merupakan forum multistakeholder yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan secara khusus akan membahas isu-isu yang berkaitan dengan pengurangan risiko bencana.

“Penyelenggaraan 7th GPDRR di Indonesia diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam memperkuat diplomasi kemanusiaan nasional dan mendorong komitmen di bidang pengurangan risiko bencana,” imbuh Menteri PMK Muhadjir dalam sambutannya.

Selain itu, lanjut Menteri Muhadjir, kegiatan ini juga diharapkan akan secara langsung ataupun tidak langsung mendukung upaya pemulihan ekonomi dan pariwisata. Meskipun akan dihadiri sekitar 193 negara, 7th GPDRR Tahun 2022 akan dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada.

“Melalui peninjauan hari ini, Pemerintah Indonesia memastikan penyelenggarakan 7th GPDRR Tahun 2022 dapat dilaksanakan dengan sebaik mungkin, aman, bermanfaat, dan tetap patuh pada protokol kesehatan yang berlaku selama pandemi Covid-19,” tutup Muhadjir dalam rilis humas Kementerian PPPA ini.

Kegiatan 7th GPDRR Tahun 2022 akan diselenggarakan pada 23-28 Mei 2022 di Bali, Indonesia dengan mengangkat tema sementara ‘From Risk to Resilience: Towards Sustainable Development for All in a Covid-19 Transformed World’. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *