by @yudisudiyono
semarak.co-Filosofi Jawa pada judul tulisan diatas menggambarkan kondisi politik seputaran ibukota saat ini, di mana dalam beberapa pekan yang lalu jagat maya dibuat sedikit gaduh dengan pernyataan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha.
Dimulakan pada pidato sambutannya saat acara hari jadi partainya yang ke-7, Giring terang-terangan menyerang Anies didepan Jokowi langsung meski warganet memelintirnya dengan apa yang disindir Giring tersebut adalah bukanlah Anies melainkan orang yang sedang duduk dihadapannya yaitu Jokowi itu sendiri.
Apa pasal? Sebab Giring mengatakan bahwa dirinya tidak mau Indonesia dipimpin oleh seorang pembohong, netizen langsung bereaksi dengan memberikan ‘pujian palsu’ kepada Giring atas keberaniannya dalam mengkritik langsung orang yang dianggapnya sebagai pembohong tersebut.
Salah seorang warganet langsung mengunggah di twitter sebuah link website milik kampus ternama di jantung ibukota Jakarta yang berisikan keterangan bahwa Giring dikeluarkan dari almamater nya di mana dia pernah menimba ilmu disana yang rektor nya tak lain adalah orang yang selalu dikritisi nya secara pedas yaitu Anies Baswedan.
Netizen pun ramai-ramai langsung mem-bully Giring habis-habisan dengan celotehannya yang lebih pedas yang bisa bikin pengguna twitter lainnya tertawa. Bukan Giring namanya jika menyerah kalah begitu saja dalam melakukan ‘operasi melati’ nya menyerang Anies.
Bak seorang anggota dewan DKI Jakarta, Giring bersama beberapa tim kreatif nya melakukan sidak langsung ke lokasi yang akan menjadi tempat digelarnya ajang adu cepat mobil listrik Formula E yang memang sudah ditetapkan oleh panitia di kawasan taman impian jaya Ancol Jakarta tersebut.
Dalam video yang diunggah di twitter nya Giring menyebut lokasi proyek Formula E masih berupa tanah kosong yang penuh lumpur yang ‘mengisap’, tak ada pekerja dan yang ada hanya kambing yang berbaris, Giring prihatin dengan proyek yang menggunakan uang rakyat 2,3 triliun yang menyisakan waktu tinggal 5 bulan tersebut kondisi nya masih berantakan.
Dia menganggap proyek Formula E hanya ambisi pribadi Anies qqtwrtsaja, yang menghamburkan uang warga DKI Jakarta. Video aksi sidak Giring dalam hitungan menit sudah dibanjiri oleh ratusan ribu warganet, komentar pedas hingga lucu menyambangi postingan Giring tersebut.
Netizen anggap Giring tidak paham soal seluk beluk Formula E, Giring dinilai sudah keluar jalur karena bukan tupoksinya sidak ke lokasi. Reaksi Anies kembali mengejutkan banyak pihak, kali ini serangan Giring dibalasnya dengan sangat elegan melalui sebuah video parodi yang menampilkan dua orang anak muda yang sedang bermain gitar sambil bernyanyi di kantor saat jam kerja.
Dalam video singkat tersebut Anies yang mengenakan kemeja putih menghampiri mereka sambil meminta mereka untuk berhenti menyanyi mengingat yang mereka lakukan tidak pada tempatnya.
Warganet pun mengomentari video Anies tersebut dengan meledek Giring yang kena ‘jeweran sayang’ Anies Baswedan. Tangkisan Anies atas sindiran Giring tidak sampai disitu, Anies mengundang band Nidji untuk uji coba sound sistem di JIS, stadion yang berstandar internasional yang akan menjadi kebanggaan warga DKI Jakarta dan Indonesia tersebut.
Dilihat melalui postingan Instagram akun pribadinya, Senin (17/1/2022), Anies menyaksikan langsung penampilan band pelantun lagu ‘Laskar Pelangi’ itu bersama sejumlah orang, termasuk pekerja JIS.
Dalam kesempatan itu, Anies turut meninjau perkembangan pembangunan stadium berstandar FIFA itu. Dia lantas memuji penampilan Nidji dan kualitas suara musik yang menggelegar, suaranya merdu, tidak ada sumbang-sumbangnya tersebut.
Gaya Anies dalam merespon cibiran Giring menuai banyak pujian, termasuk salah satunya Ketua Fraksi PDIP DRPD DKI Jakarta Gembong Wasono yang meminta agar Giring tidak baper melihat penampilan Nidji yang tanpa kehadiran Giring tersebut sebagai sebuah sindiran politik Anies ke Giring.
Kini publik dapat menilai sendiri gaya kedua tokoh politik yang sedang menjadi perbincangan baik di dunia maya maupun di warung-warung kopi itu. Menurut penulis ‘serangan balik’ yang dilakukan Anies merupakan sebuah pendidikan politik yang cerdas bagi para milenial yang akan atau sedang terjun di dunia politik, agar berpolitik tidak harus langsung merespon secara emosional saat dikritik namun malah dapat dikemas menjadi sebuah konten kreatif yang dapat menghibur.
Anies memang selalu “Menang Tanpo Ngasorake” Giring alias menang tanpa menjatuhkan Giring dan selalu menemukan ‘cara manis’ untuk membalas lawan politiknya yang nyinyir!
*) Pengamat Politik dari DaVina Politika
Jaksel, 18 Januari 2022
sumber: WAGroup PAMEKASAN GERBANG SALAM (postSelasa18/1/2022/yudisudiyono)