SMF Minati Penerbitan Surat Utang Global Berdenominasi Rupiah

gedung SMF Pusat

PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) tertarik mengikuti jejak menerbitkan surat utang global berdenominasi rupiah (Global IDR Bonds) atau yang disebut “Komodo Bonds”. Penerbitan surat utang global berdenominasi rupiah tersebut dapat menjadi sumber dana jangka panjang untuk mendukung kegiatan bisnis SMF meningkatkan kapasitas penyaluran KPR.

Direktur Pembiayaan dan Sekuritisasi SMF Heliantopo mengatakan, Komodo Bonds kelihatannya cukup menarik. Karena itu, perusahaan pelat merah di bidang pembiayaan ini sedang mengkaji lebih jauh.

“Intinya, bagaimana kami mendapatkan sumber dana jangka panjang dari manapun sumbernya. Maka tidak ada salahnya kalau kami mengikuti, dan itu dimungkinkan secara ketentuan,” kata Heliantopo dalam rilisnya, Senin (9/10) malam.

Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, tiga BUMN akan menerbitkan “Komodo Bonds”, yaitu Jasa Marga, Wijaya Karya, dan PLN. Menteri BUMN menjelaskan “Komodo Bonds” pada dasarnya adalah surat utang di luar negeri dalam rupiah. Hal tersebut belum pernah dilakukan sebelumnya oleh Indonesia. “Banyak investor asing yang mau beli surat utang rupiah, tapi tidak mau transaksinya di Indonesia melainkan di luar negeri. Ini yang kami coba ambil,” ujarnya.

Penerbitan surat utang global sejenis “Komodo Bonds” tersebut juga pernah dilakukan oleh India dan China. India melakukannya dengan “Masala Bonds” dalam mata uang rupee dan China dengan “Dim Sum Bonds” dalam mata uang renminbi.
SMF, lanjut Heliantopo, akan menerbitkan obligasi berkelanjutan IV tahap II tahun 2017 dengan nilai pokok sebesar Rp 1 triliun. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, surat utang tersebut terbagi ke dalam dua seri. Pertama, seri A dengan nilai pokok sebesar Rp 327 miliar. Efek bertenor 370 hari tersebut menawarkan kupon tetap sebesar 6,25% per tahun dan akan jatuh tempo pada 23 Oktober 2018.

Kedua, seri B dengan nilai pokok sebesar Rp 673 miliar dengan menawarkan kupon tetap sebesar 7,25% per tahun. Obligasi bertenor tiga tahun tersebut akan jatuh tempo pada 13 Oktober 2020. Perusahaan BUMN ini akan membayarkan kupon setiap tiga bulan dengan pembayaran pertama jatuh pada 13 Januari 2018. Surat utang ini akan didistribusikan secara elektronik pada 13 Oktober 2017 dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tiga hari setelahnya yakni 16 Oktober 2017.
Sementara tanggal penjatahan berlangsung pada 11 Oktober 2017 dan masa penawaran umum pada 9 sampai 10 Oktober 2017. SMF menunjuk PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi.

Asal tahu saja, obligasi berkelanjutan IV tahap II tahun 2017 ini merupakan bagian dari penawaran obligasi SMF dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp 12 triliun. “Lalu obligasi berkelanjutan tahap I tahun 2017 dengan nominal sebesar Rp 1 triliun telah didistribusikan pada 20 Juni 2017 lalu,” tulis publikasi pendaftaran terbaru di laman KSEI. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *