Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengajak seluruh jajarannya untuk melakukan perubahan paradigma dalam pembangunan desa pada rencana kerja tahun 2022.
semarak.co-Mendes PDTT Halim mengatakan, perubahan paradigma pada pemikiran, sikap dan perilaku diperlukan agar seluruh rencana kerja yang disusun menghasilkan output dan outcome yang optimal.
“Kita tidak boleh hanya mampu menyajikan serapan anggaran. Kita harus sudah sampai pada capaian kegiatan secara kongkrit, capaian harus berupa output dan outcome,” tegas Mendes Halim pada pembukaan Rapat Kerja Sinkronisasi Rencana Kerja Kemendes PDTT Tahun 2022 dengan tema Kolaborasi dan Sinergi untuk SDGs Desa di Sukabumi, Rabu (12/1/2022).
Butuh perubahan paradigma pemikiran, lanjut Mendes Halim, sikap, dan perilaku. “Mari bersama sama kita mulai bukan hanya jajaran di birokrasi tapi juga saya sebagai menteri, pak Budi (Budi Arie Setiadi) sebagai wamen dan seluruh keluarga Kemendes harus melakukan perubahan paradigmatic,” ujar Mendes Halim.
Perubahan paradigma ini, pesan dia, harus berbasis efektivitas kinerja. Selain itu menurut Gus Halim, rencana kerja yang dihasilkan harus terkait dengan kebutuhan riil serta berdampak signifikan pada masyarakat Desa.
“Konsekuensinya kita harus melakukan perubahan paradigmatik juga. Semua kebijakan harus dilakukan berbasis pada kebutuhan dan masalah. 2021 kita menemukan banyak kekurangan bahkan kegagalan,” ujar Gus Halim, sapaan akrab Mendes Halim seperti dirilis humas melalui WAGroup Rilis Kemendes PDTT, Rabu malam (12/1/2022).
Berdasarkan hasil itu, ajak Gus Halim, kita cari solusi terbaik dan kita rumuskan hari ini sehingga hasil kerja tahun 2022 ini kita bisa baca di awal tahun. Dengan demikian kita harap kesenjangan 2021 bisa ditangani secara serius dan maksimal.
Gus Halim menambahkan moment perubahan paradigma dalam pembangunan desa telah dimulai sejak dicanangkannya SDGs Desa dengan melaksanakan pembangunan berdasarkan masalah yang ada di masing-masing desa.
Gus Halim yakin hal tersebut juga bisa diterapkan di level kementerian sehingga dapat menutup kekurangan-kekurangan yang terjadi pada tahun 2021. “Kita berkali kali bicara bagaimana mengubah paradigma pembangunan desa di desa,” imbuhnya.
“Kita harap tahun depan pembangunan desa tidak berdasarkan pada kemauan dan kebutuhan pihak tertentu tapi pada kebutuhan dan masalah. Tentu itu dibutuhkan back up data mikro di level desa,” ujar Gus Halim yang juga politisi PKB.
Selain Gus Halim, rapat kerja dihadiri Wakil Menteri Desa Budi Arie Setiadi, Sekretaris Jenderal Taufik Madjid, dan para pejabat tinggi madya dan pratama dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Sebagai informasi, Rapat Kerja Sinkronisasi Rencana Kerja Kemendes PDTT Tahun 2022 dengan tema Kolaborasi dan Sinergi untuk SDGs Desa dilaksanakan di Sukabumi pada Rabu (12/1/2022). Rapat kerja ini dilaksanakan dan dipimpin langsung Gus Halim dengan metode penyampaian paparan satu per satu dari masing-masing unit kerja 1 dan 2.
Sebelum rapat kerja dibuka, telah lebih dulu dilangsungkan sharing knowledge berjudul kolaborasi antar pemerintah daerah serta desa dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa bersama Kepala Dinas PMD Kabupaten Sukabumi, kepala desa, dan direktur Bumdes.
Selain itu dilaksanakan juga penandatanganan perjanjian kinerja dan pakta integritas antara menteri dengan wakil menteri dan pejabat tinggi madya di lingkungan Kemendes PDTT. Hal ini merupakan bentuk komitmen para pimpinan untuk serius menjalankan tugas, fungsi, dan rencana kerja 2022 yang ditargetkan. (ria/smr)