Ada tujuh pemain timnas Indonesia yang selalu diturunkan Shin Tae-yong di Piala AFF 2020. Perjuangan timnas Indonesia di Piala AFF 2020 selesai dengan kembali menyandang status runner up untuk ke enam kalinya.
semarak.co-Skuad Garuda kembali meraih podium kedua setelah kalah aregat 2-6 dari Thailand pada laga final yang berlangsung dalam dua pertemuan. Pada leg I Rabu (29/12/2021) di tempat yang sama National Stadium Singapura, timnas Indonesia kalah empat gol tanpa balas dari Thailand.
Empat gol Thailand yang bersarang di gawang timnas Indonesia dicetak Chanathip Songkrasin (2′, 52′), Supachok Sarachat (67′), dan Bordin Phala (83′). Sementara, pada leg kedua yang baru digelar Sabtu malam kemarin (1/1/2022), Indonesia menahan imbang Thailand 2-2.
Indonesia sempat unggul lebih dulu lewat gol Ricky Kambuaya saat laga baru berjalan tujuh menit sebelum dibalas dua oleh Thailand. Dua gol Thailand ke gawang timnas Indonesia dicetak oleh Adisak Kraisorn (54′) dan Sarach Yooyen dua menit berselang.
Namun, pada menit ke-80, Egy Maulana Vikri membobol gawang tim Gajah Perang untuk memastikan kedudukan seimbang. Bagi timnas Indonesia, ini adalah kali keenam mereka berakhir di tempat kedua pada turnamen Piala AFF. Sebelumnya, timnas Indonesia juga meraih medali perak AFF pada edisi 2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016.
Seperti dikutip dari Kompas.com/Minggu,02/01/2022, 12:40 WIB, dalam perjalanan sampai ke final Piala AFF 2020, Indonesia telah melewati delapan pertandingan. Dari delapan pertandingan tersebut, ada tujuh pemain yang selalu diberi menit bermain oleh pelatih Shin Tae-yong, entah itu sebagai starter atau berangkat dari bangku cadangan.
Mengutip statistik resmi AFF, berikut tujuh pemain Indonesia yang selalu tampil dari fase grup hingga final: Alfeandra Dewangga Asnawi Mangkualam Evan Dimas Irfan Jaya Rachmat Irianto Ricky Kambuaya Witan Sulaeman Menariknya, tak ada pemain dari negara peserta lain yang mampu menyamai catatan penampilan ketujuh nama di atas.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong menyebut lubang besar di skuadnya saat ini ada di sektor penyerang atau striker. “Itu menjadi posisi yang paling lemah di skuad ini,” ujar Shin Tae Yong dalam konferensi pers sesudah pertandingan leg kedua final Piala AFF 2020 kontra Thailand, diikutip di Jakarta, Sabtu malam (1/1/2021).
Menurutnya Indonesia sulit memiliki penyerang andal lantaran klub-klub di Liga 1 Indonesia nyaris selalu mempercayakan posisi striker kepada pemain asing. Menurut juru taktik asal Korea Selatan itu hal tersebut menjadi penghambat berkembangnya kemampuan dan potensi penyerang-penyerang lokal.
“Klub-klub banyak memakai orang asing sebagai striker dan itu membuat penyerang Indonesia sulit berkembang. Kondisi berpengaruh pada kekuatan Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2020 yang digelar di Singapura,” tutur Shin Tae young seperti dilansir JPNN.com/ Minggu, 02 Januari 2022 – 12:38 WIB.
Pelatih timnas Korsel di Piala Dunia 2018 itu menambahkan, meski Timnas Indonesia berhasil menjadi tim peringkat kedua (runner up), kontribusi penyerang dari sisi gol bisa dikatakan sangat kurang. Ada empat striker yang dibawa Shin ke Piala AFF 2020, yaitu Dedik Setiawan, Ezra Walian, Kushedya Yudo, dan Hanis Sagara.
Namun, hanya Ezra yang bisa membuat gol di turnamen yaitu dua gol. Kontribusi dua gol dari penyerang bisa dikatakan kecil mengingat Indonesia menjadi tim tersubur di Piala AFF 2020 dengan membuat total 20 gol sepanjang turnamen. Pemain sayap Irfan Jaya menjadi penyumbang gol terbanyak Indonesia di Piala AFF 2020 dengan tiga gol.
Disusul masing-masing dua gol dari Ezra Walian (penyerang), Evan Dimas (gelandang), Egy Maulana (gelandang/sayap), Pratama Arhan (bek kiri), Rachmat Irianto (gelandang bertahan), dan Witan Sulaeman (sayap).
Berikutnya, satu gol dari Asnawi Mangkualam (bek kanan), Elkan Baggott (bek tengah), Ramai Rumakiek (gelandang), Ricky Kambuaya (gelandang serang), dan bunuh diri bek Singapura Shawal Anuar. (net/jpn/kpc/smr)